Definisi persepsi Pengertian iklim kelas

38

2.3 Persepsi Tentang Iklim Kelas

2.3.1 Definisi persepsi

Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap sesuatu benda ataupun suatu kejadian yang dialami. Persepsi didefinisikan sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera penginderaan untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling, termasuk sadar akan diri kita sendiri. Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang. Shaleh dan Wahab, 2004. Persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasi dan menafsirkan pola stimulus ini dalam lingkungan. Atkinson, 1983. Menurut Walgito 1980 persepsi merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri. Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka apa yang ada dalam individu akan ikut aktif dalam persepsi. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam persepsi dapat dikemukakan karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsikan suatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain. Persepsi itu bersifat individual. Davidoff, 1981 ; Rogers, 1965. Persepsi kaitannya dengan iklim kelas, murid-murid memiliki persepsi terhadap guru sebagai model yang mempengaruhi tingkah laku murid didalam kelas. 39

2.3.2 Pengertian iklim kelas

Bloom dalam Tarmidi, 2006, mendefinisikan iklim sebagai kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi fisik, sosial, dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik. Hoy dan Forsyth dalam Tarmidi, 2006, mengatakan bahwa iklim merupakan kualitas dari lingkungan yang terus menerus dialami, mempengaruhi tingkah laku, dan berdasar pada persepsi kolektif tingkah laku. Hoy dan Miskell dalam Tarmidi, 2006, menambahkan bahwa istilah iklim seperti halnya kepribadian pada manusia. Maksud dari istilah tersebut adalah masing- masing kelas mempunyai ciri kepribadian yang tidak sama dengan kelas-kelas yang lain, meskipun kelas-kelas itu dibangun dengan fisik, bentuk, dan arsitektur yang sama. Moos 1979 juga menambahkan bahwa iklim kelas seperti halnya manusia, ada yang sangat berorientasi pada tugas, demokratis, formal, terbuka, dan tertutup. Adelman dan Taylor 2007, menyatakan bahwa, iklim kelas merupakan hasil dari peraturan yang berlaku di sekolah, dan akan mencerminkan pengaruh dari budaya sekolah yang didasari oleh nilai-nilai, kepercayaan, norma, ideologi, dan tradisi di sekolah. Selain itu, Wang, Haerte, dan Walberg 1993 juga menggambarkan iklim kelas mencakup semua sosio-piskologis sebagai dimensi kehidupan didalam kelas, termasuk; kepentingan bersama, yaitu mencapai tujuan bersama dengan terorganisir dan terencana. Hyman dalam Tarmidi, 2006 mengatakan bahwa, iklim yang kondusif dan mendukung antara lain: interaksi yang bermanfaat diantara siswa, menjelaskan pengalaman-pengalaman guru dan siswa, menumbuhkan semangat yang memungkinkan kegiatan-kegiatan dikelas berlangsung dengan baik, dan saling pengertian antara guru dan murid. 40 Dari definisi-definisi tentang iklim kelas di atas dapat disimpulkan bahwa, iklim kelas adalah kondisi atau rangsangan dari luar yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di dalam lingkungan kelas sehingga menciptakan ciri kepribadian dari lingkungan tersebut yang membedakan dengan lingkungan yang lain.

2.3.4 Persepsi siswa tentang iklim kelas