Sekolah alam Kandank Jurank Doank Kerangka berfikir

42

2.4 Sekolah alam Kandank Jurank Doank

Diresmikan tanggal 23 Mei 2005, di daerah Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang. Sekolah Alam Kreativitas “Kandank Jurank Doank” dirikan oleh Raden Rizky Mulyawan Kartanegara Hayang Dendadi Kusumah atau yang akrab sehari-hari dipanggil dengan sebutan Dik Doank. Kandank Jurank Doank menciptakan suasana sekolah yang layak dan berbeda dari biasanya, suasana yang alami, artistik. Sekolah alam Kandank Jurank Doank ini gratis tidak dipungut biaya sama sekali dan diperuntukkan untuk siapa saja yang ingin belajar dan mengajar. Miskin dan kaya, pintar dan bodoh, tidak ada terkecuali bagi yang ingin mengikuti pembelajaran di sekolah alam ini. Hanya satu syarat yang ditekankan untuk bisa masuk kedalam Kandank Jurank Doank yaitu, tidak boleh membuang sampah sembarangan. Kegiatan pembelajaran di Kandank Jurank Doank sangat berbeda dengan sekolah formal pada umunya. Mulai dari tempat pembelajaran, materi pelajaran, waktu belajar, bahkan peraturan-peraturan yang ada. Materi yang diajarkan di Kandank Jurank Doank berdasarkan kelas-kelas yang sesuai dengan minat anak didik tersebut dan tidak menggunakan kurikulum. Kelas-kelas tersebut yaitu: Kelas tari, kelas gitar, kelas vokal, kelas perkussi, kelas teater, kelas peduan suara, kelas multimedia, dan kelas menggambar. Begitu juga dengan tempat pembelajaran, kegiatan belajar mengajar dilakukan di ruangan terbuka dengan tujuan agar anak didik dapat berorientasi pada alam. Waktu pembelajaran dilakukan tiga hari dalam seminggu, dari jam 15.00 sampai jam 17.00 sore, dan hari yang sesuai dengan jadwal kelas yang diminati. Peraturan-peraturan 43 yang ada tidak bersifat pasti atau sangat fleksibel karena tidak ada penilaian berdasarkan intensitas kehadiran.

2.5 Kerangka berfikir

Kreativitas merupakan potensi yang ada didalam diri setiap individu. Kreativitas juga merupakan salah satu kemampuan intelektual manusia yang sangat penting. Seperti yang telah di jelaskan diatas bahwa kreativitas sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap individu, untuk membantu menghadapi persoalan-persoalan di masa yang akan datang dengan inovatif dan kreatif. Kreativitas sangat dibutuhkan dalam masa pengembangan dan era yang semakin global ini. Potensi kreatif harus dikembangkan dalam bentuk sikap ataupun pemikiran. Dengan berpikir kreatif individu bisa menghasilkan ide-ide, gagasan-gagasan yang baru dan berbeda dari sebelumnya, sedangkan dengan bersikap kreatif akan membantu dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang dihadapi dan menjadi pembuka jalan mencapai apa yang dicita-citakan. Perkembangan kreativitas ditunjang oleh pengalaman selama berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan berperan penting dalam pembentukan kreativitas bagi setiap individu. Hal ini diperkuat dengan adanya pernyataan Torrance 1981 tentang pentingnya dukungan dan dorongan dari lingkungan untuk perkembangan kreativitas. Lingkungan yang pertama dan utama yang dapat mendukung berkembangnya kreativitas adalah lingkungan keluarga. Keluarga merupakan kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu. Lingkungan keluarga yang bertitik sentral pada ayah dan ibu secara intensif membentuk sikap dan kepribadian anak-anak. Orang tua harus memberikan pengaruh 44 positif terhadap anak-anaknya. Orang tua juga merupakan model yang sangat penting dalam membantu anak dalam menemukan minat-minat mereka yang paling mendalam dengan mendorong anak melakukan kegiatan yang beragam, menunjukkan kesempatan dan kemungkinan yang ada. Selain itu juga dengan adanya kebijakan dari orang tua dalam memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan eksplorasi. Dengan bereksplorasi itulah anak akan berkembang. Setiap anak mempunyai kesempatan yang berbeda-beda dalam bereksplorasi atau melakukan apa yang diinginkannya. Hal tersebut tergantung dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua mereka. Orang tua yang otoriter cenderung keras terhadap anaknya, mereka akan melarang keras apa yang diinginkan anaknya apabila tidak sesuai dengan keinginannya. Berbeda dengan anak yang orang tuanya otoritatif yang cenderung memberikan kebebasan kepada anak-anaknya, tetapi masih menetapkan batas-batas dan pengendalian terhadap tindakan anak. Serta orang tua yang menerapkan pola asuh permissive, mereka cenderung tidak terlibat dengan kegiatan anak. Karena mereka memberikan kebebasan kepada anak dalam memenuhi keinginannya. Selain pengaruh pola asuh orang tua, sekolah juga merupakan lingkungan yang memberikan kontribusi dalam pembentukan dan perkembangan kepribadian anak. Dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah, guru memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan potensi dan kemampuan anak. Setiap guru memiliki strategi atau gaya pembelajaran tersendiri dalam mengajar siswa-siswanya. Proses belajar mengajar sangat erat kaitannya dengan lingkungan atau suasana dimana proses tersebut berlangsung, banyak aspek yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah pengaruh dari iklim kelas yang masih sangat penting. Iklim kelas seperti ruangan 45 kelas, lingkungan kelas, baik itu lingkungan fisik maupun non-fisik dapat mendukung siswa atau bahkan menghambat siswa dalam perkembangan. Guru dapat menciptakan iklim kelas yang positif melalui cara mendukung dan memberikan suasana pembelajaran yang kondusif dengan menjalin hubungan yang baik dengan siswa atau memberikan kesempatan kepada siswanya untuk bereksplorasi dan eksperimentasi. Demikian juga sebaliknya, guru dapat menciptakan iklim kelas yang buruk dan menghambat perkembangan siswa. Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa tipe pengasuhan orang tua dan iklim kelas di sekolah memiliki kontribusi terhadap sikap kreatif anak. Berkaitan dengan penelitian ini, maka pola asuh orang tua dan iklim kelas diduga memberikan kontribusi terhadap sikap kreatif anak sekolah alam kandank Jurank Doank. Bagan Kerangka Berpikir Pola asuh orang tua Sikap kreatif: 1. Keterbukaan terhadap pengalaman baru 2. Kelenturan dalam sikap 3. Kebebasan dalam ungkapan diri 4. Menghargai fantasi 5. Minat terhadap kegiatan kreatif 6. Kepercayaan terhadap kegiatan kreatif 7. Penilaian bebas dari pengaruh orang lain Iklim kelas: 1. Affiliation 2. Teacher Support 3. Task orientation 4. Personal goal attainment 5. Organitation Clarity 6. Student influence 7. Involvement 46

2.5 Hipotesis Penelitian