Alasan dan Tujuan KAJIAN TEORI 1. Pengertian kepemimpinan

kepurusan. Keempat, menyesuaikan sumber keuangan terhadap tujuan instruksional yang dikembangkan di sekolah. Kelima, menstimulasi munculnya pemimpin baru di sekolah. Keputusan yang diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran seorang pemimpin. Keenam, meningkatkan kualitas, kuantitas, dan fleksibilitas komunikasi tiap komunitas sekolah dalam rangka mencapai kebutuhan sekolah.

7. Strategi Implementasi MBS

MBS merupakan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui otoritas pengambilan keputusan dari pemerintah daerah ke sekolah. Dalam hal ini sekolah dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi otoritas pengambilan keputusan di dalamnya terkandung desentralisasi kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan. Dengan demikian pada hakekatnya MBS merupakan desentralisasi kewenangan yang memandang sekolah secara individual. Sebagai bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi bidang pendidikan, maka otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan disamping agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat. Implementasi MBS akan berlangsung efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan sekolah, dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji semua staf sesuai dengan fungsinya, sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar, serta dukungan masyarakat orang tua yang tinggi. 14 Ciri-ciri MBS, bisa diketahui antara lain dari sudut sejauh mana Sekolah dapat mengoptimalkan kemampuan manajemen Sekolah, terutama dalam pemberdayaan sumber daya yang ada menyangkut sumber daya kepala sekolah 14 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2003 h.58 dan guru, partisipasi masyarakat, pendapatan daerah dan orang tua, juga anggaran sekolah sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini 15 : Tabel 2.1. Kemampuan Manajemen Sekolah Kemampuan Sekolah Kepala Sekolah dan Guru Partisipasi Masyarakat Pendapatan Daerah dan Orang Tua Anggaran Sekolah 1. Sekolah dengan kemampuan manajemen tinggi Kepala sekolah dan guru ber- kompetesi tinggi termasuk kepemimpinan Partisipasi masyarakat tinggi termasuk dukungan dana Pendapatan daerah dan orang tua tinggi Anggaran sekolah di luar anggaran pemerintah besar 2. Sekolah dengan kemampuan manajemen sedang Kepala sekolah dan guru ber- kompetesi sedang termasuk kepemimpinan Partisipasi masyarakat sedang termasuk dukungan dana Pendapatan daerah dan orang tua sedang Anggaran sekolah di luar anggaran pemerintah sedang 3. Sekolah dengan kemampuan manajemen rendah Kepala sekolah dan guru ber- kompetesi rendah termasuk kepemimpinan Partisipasi masyarakat rendah termasuk dukungan dana Pendapatan daerah dan orang tua tinggi Anggaran sekolah di luar anggaran pemerintah kecil atau tidak ada . Kondisi di atas mengisyaratkan bahwa tingkat kemampuan manajemen sekolah untuk mengimplementasikan MBS berbeda satu kelompok sekolah dengan kelompok lainnya. Perencanaan implementasi MBS harus menuju pada variasi tersebut, dan mempertimbangkan kemampuan setiap sekolah. Perubahan arah ke MBS dapat direfleksikan dalam aspek-aspek strategi manajemen berikut ini : a. Konsep atau asumsi tentang hakikat manusia Guru dan siswa kemungkinan memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda-beda, di luar kebutuhan ekonomi. Mereka mengejar interaksi, afiliasi sosial, aktualisasi diri, dan kesempatan berkembang. Dalam rangka memuaskan tingkat kebutuhan yang lebih tinggi mereka bersedia menerima tantangan dan bekerja lebih keras. MBS dapat menyediakan fleksibilitas lebih baik dan 15 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis, h.59

Dokumen yang terkait

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (Studi Kasus di SMA Negeri 8 Malang)

0 4 1

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 TENGGARANG KABUPATEN BONDOWOSO

1 13 20

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

0 4 90

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI 1 BOYOLALI Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri 1 Boyolali Tahun Ajar 2016/ 2017.

0 1 19

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SD NEGERI 1 BOYOLALI Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Di Sd Negeri 1 Boyolali Tahun Ajar 2016/ 2017.

0 3 15

EFEKTIFITAS PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH EFEKTIFITAS PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 BLORA TAHUN 2015.

0 4 16

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri.

0 3 12

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah Di SMP Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonogiri.

0 4 18

PERSEPSI GURU TENTANG MANAJEMEN SEKOLAH DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA SMA AL ISLAM DI SURAKARTA.

0 0 7

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 MAGELANG.

0 8 141