7. Target based budgeting
Anggaran disusun berdasarkan target yang akan dicapai. Target dulu disusun, baru anggaran dibuat. Budget dibuat setelah program disusun,
mengikuti siklus perencanaan ideal. 8.
Budget based targeting Besar anggaran telah di tetapkan dahulu, baru setelah itu target dan jenis
kegiatan sesuai dengan besarnya anngaran yang tersedia.Digunakan untuk penyusunan anggaran yang platfonnya sudah ditetapkan.
Menurut Hasbullah 2005, saat ini ada lima faktor yang menentukan prioritas dan kecukupan alokasi anggaran daerah bidang kesehatan, yaitu :
1. Jumlah penerimaan daerah berasal dari pemerintah pusat dan daerah yang
tercantum dalam jumlah APBD. 2.
Skala prioritas terhadap bidang kesehatan dimata pemerintah daerah. 3.
Kemampuan Rumah Sakit dalam melakukan advokasi. 4.
Kemampuan Rumah Sakit dalam menyusun anggaran yang baik. 5.
Mampu menyajikan informasi alur pendanaan kesehatan termasuk informasi sumber-sumber dana yang ada sampai bagaimana menggunakan
dana tersebut terhadap pencapaian program-program kesehatan.
2.3.1 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia SDM adalah seseorang yang bekerja aktif baik yang memiliki pendidikan formal atau tidak untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan dalam melakukan sesuatu upaya Kepmenkes, 2004. Menurut KBBI 2003, sumber daya manusia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan
Universitas Sumatera Utara
untuk proses produksi. Sumber daya manusia salah satu faktor yang penting didalam suatu organisasi. Agar organisasi dapat bertahan dalam lingkungan
persaingan harus melakukan repotioning peran SDM dengan cara pengembangan SDM melalui kegiatan pelatihan dan melatih kembali sumber daya manusia.
Permasaalahan birokrasi publik perlu dibenahi melalui pendekatan kompetensi yang berbasis kompetisi Gomes, 2002.
Manusia merupakan faktor terpenting dari manajemen, gagal atau tidaknya tujuan organisasi tergantung dari banyak faktor, namun tak dapat dipungkiri
bahwa manusia merupakan faktor yang paling dominan Syamsi, 1988. Menurut Dickey 2001, ketrampilan membuat perencanaan yang baik serta kepekaan
terhadap faktor-faktor non teknis yang berpengaruh, sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan. SDM sebagai operator dari sistim sudah diketahui menjadi
kunci sukses dalam pelaksanaan desentralisasi Trisnantoro, 2005. Perencanaan sumber daya manusia adalah merupakan fungsi yang
pertama-tama yang harus dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan sumber daya manusia adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna
menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat,
kesemuanya untuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan Sutiono et al., 2004.
Pada era desentralisasi terjadi perubahan yang mendasar pada manajemen SDM kesehatan seperti : 1 Terjadinya perubahan pola manajemen SDM yang
tadinya sangat sentralisasi menjadi lebih desentralisasi, 2 Terjadinya perubahan
Universitas Sumatera Utara
pola perencanaan dan pengelolaan SDM kesehatan yang tadinya sangat top down menjadi bottom up, 3 Terjadinya transfer otoritas yang tadinya pusat sangat
powerful Menjadi sharing power dengan daerah, 4 Terjadinya tuntutan perubahan regulasi SDM kesehatan yang tadinya otoritas sangat terpusat menjadi
lebih diwarnai otoritas daerah. Status tenaga dipekerjakan dan diperbantukan mungkin perlu ditinjau ulang, untuk memberikan otoritas lebih besar kepada
daerah untuk mengelola SDM kesehatan sesuai dengan kebutuhan mereka, 5 Terjadinya perubahan jelas teriihat fungsi dan tanggungjawab pusat dengan
daerah secara jelas llyas, 2000. Lebih lanjut menurut Sampoerno 1999, dapat tidaknya kebutuhan tenaga
kesehatan terpenuhi dalam suatu kabupaten sangat tergantung dari kaya atau miskinnya propinsi atau kabupaten yang bersangkutan setelah terjadi
desentralisasi. Untuk implementasi paradigma sehat, disamping tenaga kesehatan yang telah ada masih diperlukan tenaga-tenaga kesehatan jenis lain yang memiliki
keterampilan untuk menangani upaya preventif dan protektif yang tertuang dalam program sanitasi lingkungan, pencegahan dan sebagainya. Pada era desentralisasi,
untuk tingkat kabupaten diperlukan juga beberapa tenaga kesehatan yang dapat melakukan perencanaan, implementasi dan evaluasi program-program kesehatan.
a. Kemampuan Untuk Melakukan Advokasi