Pembiayaan Kesehatan TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan kesehatan WHO, 2002, Merupakan sekumpulan dana dan penggunaan dana tersebut untuk membiayai kegiatan kesehatan yang dilakukan secara langsung serta memiliki tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik itu dalam lingkup Kabupaten, Provinsi maupun Negara. Azwar 1996 mendefinisikan pembiayaan kesehatan yaitu besarnya dana yang harus disediakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat guna menyediakan dan memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan baik itu oleh perorangan, keluarga. Kelompok maupun masyarakat. Dari pengertian di atas, maka tampak bahwa pembiayaan kesehatan terdiri dari dua jenis biaya yaitu: a. Biaya pelayanan kedokteran yaitu biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kedokteran yang tujuan utamanya untuk mengobati dan memulihkan kesehatan penderita. b. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat yaitu biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan atau memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat yakni untuk pemeliharaan dan meningkatkan kesehatan serta kegiatan pencegahan penyakit. Dalam melakukan pembiayaan kesehatan, terdapat syarat pokok yang harus dipenuhi dalam memberikan pelayanan bidang kesehatan Azwar, 1996 yang terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 1. Jumlah Merupakan syarat utama dari pembiayaan kesehatan yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup dalam art Dapat membiayai pcnyelenggaraan semua upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan masyarakat untuk mendapatkannya. 2. Penyebaran Penyebaran dana yang harus sesuai dengan kebutuhan jika dana yang tersedia tidak dapat dialokasikan dengan baik. Niscaya akan menyulitkan penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. 3. Pemanfaatan Pemanfaatan yang kurang baik atau kurang terarah dapat menimbulkan masalah yang mana dana yang diaiokasikan tersebut harus tepat sasaran dan membuat masyarakat dapat merasakannya. Menurut Brotowasisto 2000, WHO memberikan batasan standar untuk pembiayaan kesehatan suatu negara adalah 5 dari PDB masing-masing negara. Sedangkan berdasarkan hasil pertemuan BupatiWalikota di seluruh Indonesia dihasilkan suatu komitmen untuk mengalokasikan 15 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD atau 5 Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB KabupatenKota untuk mendukung program dan layanan kesehatan. Adapun model pembiayaan kesehatan yang diterapkan disuatu negara biasanya menghadapi dua masaalah pokok yang sama, yaitu: 1 bagaimana mengendalikan biaya pelayanan kesehatan yang meningkat secara drastis, Universitas Sumatera Utara 2 mutu pelayanan kesehatan yang ternyata tidak sesuai dengan pembiayaan kesehatan Sulastomo, 2000. Masaalah pembiayaan kesehatan yang dihadapi antara lain :

a. Alokasi anggaran kesehatan