Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut: Kerangka BerpikirLandasan Teori

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh karakteristik individu dan budaya organisasi terhadap terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran?

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik individu, dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran.

I.4. Manfaat Penelitian Manfaat dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pimpinan Universitas Asahan Kisaran dalam meningkatkan kinerja pegawainya di masa yang akan datang. 2. Sebagai menambah khasanah penelitian bagi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Sebagai menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam bidang Perilaku Organisasi dan Manajemen Sumber Daya manusia, khususnya mengenai pengaruh pengaruh karakteristik individu, dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran. Universitas Sumatera Utara 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

I.5. Kerangka BerpikirLandasan Teori

Keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannya tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia yang dimilikinya. Oleh karena itu, setiap pegawai yang terlibat di dalam suatu organisasi harus mampu menunjukkan kinerja yang terbaik. Rivai 2006 menyatakan bahwa “Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika”. Menurut Byars dan Rue 2000 bahwa “Kinerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karakteristik individu terhadap perannya dalam pekerjaan yang dilakukannya”. Dari pengertian di atas maka kinerja adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. Informasi tentang tinggi rendahnya kinerja seorang pegawai tidak dapat diperoleh begitu saja, tetapi diperoleh melalui proses yang panjang, yaitu proses penilaian kinerja pegawai yang disebut dengan istilah performance appraisal. Karakteristik pegawai yang bekerja dalam suatu organisasi berbeda-beda sesuai dengan perilaku yang dimiliki pegawai yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara Rivai 2004 menyatakan bahwa “Karakteristik individu adalah ciri-ciri khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki seseorang yang membedakannya dengan orang lain”. McCormick dan Tiffin 2002 menyatakan bahwa kinerja yang dihasilkan seorang pegawai merupakan hasil dari gabungan variabel karakteristik individu dan variabel budaya organisasi. Suatu budaya yang terbentuk di dalam suatu organisasi terdiri atas pembentukan dimensi-dimensi kepentingan budaya individu sehingga untuk mengembangkan budaya organisasi ke arah yang positif, diperlukan sistem pengelolaan manajemen agar arah pembentukan budaya itu terkendali dan menjadi modal utama bagi organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai Tampubolon, 2008. Robbins 2008 menyatakan bahwa “Budaya organisasi sebagai sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain”. Menurut Schein 2000 bahwa budaya organisasi sebagai “A pattern of shared basic assumptions that the group learned as it solved its problems of external adaptation and internal integration, that has worked well enough to be considered valid and, therefore, to be taught to new members as the correct way to perceive, think and feel in relation to those problems”. Dari pengertian di atas menunjukkan bahwa budaya organisasi dapat mengintegrasikan keberadaan internal dan dapat menyesuaikan dengan masalah eksternal yang harus dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi agar Universitas Sumatera Utara mendapatkan persepsi, pemikiran, dan perasaan yang tepat dengan berbagai masalah- masalah organisasi. Dari uraian di atas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut. Gambar I.1. Kerangka BerpikirLandasan Teori

I.6. Hipotesis