BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Asahan yang beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur,
Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Juni 2010.
III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus dengan mengambil populasi sebagai sampel. Menurut Singarimbun dan Effendy 1995
bahwa “Sensus adalah penelitian yang mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
dan secara umum menggunakan metode statistik”.
III.2.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Kuncoro 2003 bahwa “
Penelitian deskriptif kuantitatif meliputi pengumpulan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian”.
Universitas Sumatera Utara
III.2.3. Sifat Penelitian
Sifat penelitian adalah penelitian menjelaskan deskriptif explanatory fenomena yang terjadi diobjek penelitian mengenai pengaruh karakteristik individu
dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran. Menurut Sugiyono 2006 bahwa “Penelitian deskriptif exsplanatory adalah
penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain”.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Universitas Asahan yang berjumlah 47 orang, dan keseluruhan jumlah populasi diambil sebagai sampel.
Dengan demikian jumlah sampel sama dengan jumlah populasi sensus atau sampel jenuh. Jumlah populasi dan sampel penelitian ditunjukkan pada Tabel III.1 berikut
ini.
Tabel III.1. Jumlah Populasi dan Sampel No.
Pegawai Jumlah Orang
1. Biro Rektor
20 2.
Fakultas Ekonomi 6
3. Fakultas Teknik
3 4.
Fakultas Pertanian 6
5. Fakultas Hukum
3 6.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 7
7. Perpustakaan
2
Jumlah 47
Sumber: Biro Rektor Universitas Asahan 2010
Universitas Sumatera Utara
III.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Wawancara interview yang dilakukan kepada pimpinan Rektor dan pegawai Universitas Asahan atau pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh universitas untuk
memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. b.
Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada pegawai Universitas Asahan yang menjadi responden penelitian.
c. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-
dokumen yang diperoleh dari Universitas Asahan berupa sejarah singkat berdirinya organisasi, struktur organisasi, visi, misi, tujuan organisasi, sasaran
organisasi, jumlah pegawai, dosen, dan mahasiswa Universitas Asahan.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara interview dan menyebarkan daftar pertanyaan questionaire.
b. Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen-dokumen resmi
yang diterbitkan Universitas Asahan.
III.6. Identifikasi Variabel
Hipotesis dalam penelitian ini adalah karakteristik individu, dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran.
Universitas Sumatera Utara
Dari hipotesis tersebut, maka variabel bebas X terdiri dari: Karakteristik Individu X
1
, dan Budaya Organisasi X
2
, sedangkan variabel terikat Y adalah Kinerja Pegawai.
III.7. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Karakteristik Individu X
1
Karakteristik individu adalah ciri-ciri khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki seorang pegawai yang membedakannya dengan orang
lain. 2.
Budaya Organisasi X
2
Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai dan keyakinan bersama yang diambil dari pola kebiasaan dan falsafah yang berinteraksi menjadi norma-norma dalam
upaya mencapai tujuan bersama. 3.
Kinerja Pegawai Y Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel
No. Variabel
Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
1. Karakteristik
Individu X
1
Ciri-ciri khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi
pekerti yang dimiliki seorang pegawai yang
membedakannya dengan orang lain
1. Etos kerja bagi
pegawai 2.
Semangat kerja bagi pegawai
3. Komitmen bagi
pegawai 4.
Kreativitas bagi pegawai
5. Ketelitian bagi
pegawai Skala Likert
2. Budaya
Organisasi X
2
Suatu sistem nilai dan keyakinan bersama yang
diambil dari pola kebiasaan dan falsafah yang berinter-
aksi menjadi norma-norma dalam upaya mencapai
tujuan bersama. 1.
Dukungan organisasi kepada
pegawai dalam hal inovatif
2. Perhatian organisasi
pada setiap masalah 3.
Orientasi organisasi pada hasil yang akan
dicapai 4.
Dukungan organisasi pada
pegawai yang agresif dalam
bekerja
5. Upaya organisasi
untuk menjaga stabilitas kerja para
pegawai Skala Likert
3. Kinerja Pegawai
Y Hasil kerja yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam suatu organisasi sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam
rangka upaya mencapai tujuan organisasi.
1. Tanggung jawab terhadap pekerjaan
2. Kedisiplinan 3. Kerjasama dengan
sesama rekan kerja 4. Kejujuran
5. Inisiatif dalam bekerja
Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
III.8. Model Analisis Data
Model analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e di mana:
Y = Kinerja Pegawai X
1
= Karakteristik Individu X
2
= Budaya Organisasi a
= Konstanta b
1
= Koefisien regresi variabel karakteristik individu b
2
= Koefisien regresi variabel budaya organisasi e
= erorr of term Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan
tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau = 5. Kriteria pengujian hipotesis secara serempak simultan adalah sebagai berikut:
H : b
1
, b
2
= 0 Karakteristik individu, dan budaya organisasi secara serempak tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran.
H
a
: b
1
, b
2
≠ 0 Karakteristik individu, dan budaya organisasi secara serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F F test. Rumus yang digunakan untuk statistik F F test adalah:
Error Square
Mean gression
e R
Square Mean
F
Universitas Sumatera Utara
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, dan jika F
hitung
F
tabel
, maka H
ditolak dan H
a
diterima. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
1. H
: b
1
= 0 Karakteristik individu tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran.
2. H
a
: b
1
≠ 0 Karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran.
3. H
: b
2
= 0 Budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran.
4. H
a
: b
2
≠ 0 Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran.
Penelitian untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji dua sisi. Rumus yang digunakan untuk statistik t t test
adalah sebagai berikut:
bi i
S b
t di mana:
b
i
= nilai koefisien variabel independen X
i
S
bi
= standard error dari variabel independen X
i
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak, dan jika t
hitung
t
tabel
, maka H
ditolak dan H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dilakukan dengan menggunakan software pengolahan data Statistical Package for Social Sciences
SPSS versi 15.
III.9. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan realibilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 tiga puluh orang pegawai AMIK INTel Com Global Indo Kisaran. Hal ini
dilakukan karena seluruh populasi sebanyak 47 empat puluh tujuh orang pegawai Universitas Asahan diambil sebagai sampel, sehingga untuk uji validitas dan
reliabilitas instrumen dilakukan di AMIK INTel Com Global Indo Kisaran. Menurut Umar 2008, “untuk uji validitas dan reliabilitas instrumen jumlah
responden minimal 30 orang, agar distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal”.
III.9.1. Uji Validitas Instrumen
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa
yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain, instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan peneliti.
Uji validitas
instrumen dalam
penelitian ini
dilakukan dengan
membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation r
hitung
pada setiap butir pertanyaan dengan nilai r
tabel
. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation r
hitung
Universitas Sumatera Utara
nilai r
tabel
dan nilainya positif, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid Ghozali, 2005.
Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science SPSS versi 15.
Hasil pengujian validitas instrumen dari variabel karakteristik individu ditunjukkan pada Tabel III.3 berikut ini.
Tabel III.3. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Karakteristik Individu No.
Butir Pertanyaan Corrected Item-Total
Correlation Keterangan
1. Etos kerja bagi pegawai
0,414 Valid
2. Semangat kerja bagi pegawai
0,400 Valid
3. Komitmen bagi pegawai
0,400 Valid
4. Kreativitas bagi pegawai
0,428 Valid
5. Ketelitian bagi pegawai
0,442 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Pada Tabel III.3 di atas menunjukkan bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation r
hitung
pada setiap butir pertanyaan untuk variabel karakteristik individu. Nilai Corrected Item-Total Correlation r
hitung
nilai r
tabel
0,361 untuk sampel 30 responden dan tingkat kepercayaan = 95. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel karakteristik individu adalah valid. Hasil pengujian validitas instrumen dari variabel budaya organisasi
ditunjukkan pada Tabel III.4 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.4. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Budaya Organisasi
No. Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total
Correlation Keterangan
1. Dukungan organisasi kepada pegawai dalam
hal inovatif 0,541
Valid 2.
Perhatian organisasi pada setiap masalah 0,453
Valid 3.
Orientasi organisasi pada hasil yang akan dicapai
0,497 Valid
4. Dukungan organisasi pada pegawai yang
agresif dalam bekerja 0,616
Valid 5.
Upaya organisasi untuk menjaga stabilitas kerja para pegawai
0,603 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Pada Tabel III.4 di atas menunjukkan bahwa nilai Corrected Item-Total
Correlation r
hitung
pada setiap butir pertanyaan untuk variabel budaya organisasi. Nilai Corrected Item-Total Correlation r
hitung
nilai r
tabel
0,361 untuk sampel 30 responden dan tingkat kepercayaan = 95. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel budaya organisasi adalah valid. Hasil pengujian validitas instrumen dari variabel kinerja pegawai ditunjukkan
pada Tabel III.5 berikut ini.
Tabel III.5. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kinerja Pegawai No.
Butir Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
1. Tanggung jawab terhadap pekerjaan
0,576 Valid
2. Kedisiplinan
0,466 Valid
3. Kerjasama dengan rekan kerja
0,518 Valid
4. Kejujuran
0,552 Valid
5. Inisiatif dalam bekerja
0,599 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel III.5 di atas menunjukkan bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation r
hitung
pada setiap butir pertanyaan untuk variabel kinerja pegawai. Nilai Corrected Item-Total Correlation r
hitung
nilai r
tabel
0,361 untuk sampel 30 responden dan tingkat kepercayaan = 95. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa setiap butir pertanyaan dari variabel kinerja pegawai adalah valid.
III.9.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Ghozali 2005 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan
kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja
kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antarjawaban pertanyaan.
Pengujian reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji statistik
Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.
Universitas Sumatera Utara
Dalam melakukan pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software Statistical Package for Social Science SPSS versi 15.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen variabel karakteristik individu ditunjukkan pada Tabel III.6 berikut ini.
Tabel III.6. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Karakteristik Individu No.
Butir Pertanyaan Nilai Cronbach
Alpha Keterangan
1. Etos kerja bagi pegawai
0,832 Reliabel
2. Semangat kerja bagi pegawai
0,833 Reliabel
3. Komitmen bagi pegawai
0,834 Reliabel
4. Kreativitas bagi pegawai
0,832 Reliabel
5. Ketelitian bagi pegawai
0,836 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Pada Tabel III.6 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari setiap instrumen variabel karakteristik individu memiliki nilai 0,60 dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa setiap instrumen karakteristik individu adalah reliabel.
Tabel III.7. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Budaya Organisasi
No. Butir Pertanyaan
Nilai Cronbach Alpha
Keterangan
1. Dukungan organisasi kepada pegawai
dalam hal inovatif 0,824
Reliabel 2.
Perhatian organisasi pada setiap masalah 0,836
Reliabel 3.
Orientasi organisasi pada hasil yang akan dicapai
0,846 Reliabel
4. Dukungan organisasi pada pegawai yang
agresif dalam bekerja 0,822
Reliabel 5.
Upaya organisasi untuk menjaga stabilitas kerja para pegawai
0,820 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel III.7 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari setiap instrumen variabel budaya organisasi memiliki nilai 0,60 dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa setiap instrumen budaya organisasi adalah reliabel.
Tabel III.8. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Kinerja Pegawai No.
Butir Pertanyaan Nilai Cronbach
Alpha Keterangan
1. Tanggung jawab
0,823 Reliabel
2. Kedisiplinan
0,830 Reliabel
3. Kerja sama dengan rekan kerja
0,826 Reliabel
4. Kejujuran
0,824 Reliabel
5. Inisiatif dalam bekerja
0,822 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Pada Tabel III.8 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari setiap instrumen variabel kinerja pegawai memiliki nilai 0,60 dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa setiap instrumen kinerja pegawai adalah reliabel.
III.10. Pengujian Asumsi Klasik III.10.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F
diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Dalam melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
III.10.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Menurut Ghozali 2005 bahwa; jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti
terdapat multikolinieritas.
III.10.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk uji
heteroskedastisitas pada penelitian ini dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya, dengan dasar analisis sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN