Kerangka Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1 Tinjauan Pustaka

identifikasi data atau bahan yang ia kumpulkan dalam proses pembuatan novel ini, maka ia mampu menggambarkan kondisi dan kehidupan masyarakat pada saat itu, khususnya kehidupan para samurai yang sejatinya adalah bagian dari kebudayaan Jepang itu sendiri.

1.4.2 Kerangka Teori

Untuk dapat menganalisis suatu karya sastra diperlukan satu atau lebih teori pendekatan yang sesuai dengan objek dan tujuan penulisan. Dalam hal ini, penulis menggunakan beberapa pendekatan, yakni pendekatan historis, pendekatan semiotika dan pendekatan biografi. Sehingga melalui ketiga teori pendekatan ini maka hal-hal yang menjadi tujuan penulisan dapat dengan mudah dipahami. Pendekatan historis menurut Aminuddin 2000:46, adalah suatu pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang biografi pengarang, latar belakang peristiwa kesejarahan yang melatarbelakangi masa-masa terwujudnya karya sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan kehidupan penciptaan maupun kehidupan sastra itu sendiri pada umunya dari zaman ke zaman. Beberapa masalah yang menjadi objek sasaran pendekatan historis, diantaranya, sebagai berikut : 1 perubahan karya sastra dengan bahasanya sebagai akibat proses penerbitan ulang; 2 fungsi dan tujuan karya sastra pada saat diterbitkan; 3 kedudukan pengarang pada saat menulis; dan 4 karya sastra sebagai wakil tradisi zamannya. Penulis menggunakan teori pendekatan historis ini karena penulis ingin meneliti keadaan dan kondisi kehidupan yang digambarkan di dalam novel “Across Universitas Sumatera Utara The Nightingale Floor” yang dilatarbelakangi keadaan kondisi zaman di Jepang pada awal abad 17-18. Sehingga kita dapat melihat lebih jauh kehidupan para samurai yang terjadi pada masa-masa ini. Selain pendekatan historis, penulis juga menggunakan pendekatan semiotika. Menurut Paul Lobley dan Litza Tanz dalam Kutha Ratna 2004:7, mengatakan bahwa secara definitif semiotika berasal dari kata seme yang dalam bahasa Yunani berarti penafsir tanda. Ada juga yang menjelaskan bahwa semiotika berasal dari kata semeion yang berarti tanda. Menurut Hoed dalam Nurgiyantoro 1995:40, dalam pengertian yang lebih luas, sebagai teori, semiotika berarti studi sistematis mengenai produksi dan interpretasi tanda, bagaimana cara kerjanya dan apa manfaatnya terhadap kehidupan manusia. Sebagai pendekatan terakhir yang juga penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan biografis. Menurut Kutha ratna 2004:56, dalam pendekatan biografis dapat dipelajari kehidupan pengarang termasuk keadaan moral, mental dan intelektualnya, juga menerangkan dan menjelaskan proses penciptaan karya sastra yang sebenarnya. Dalam kaitannya dengan aktivitas kreatif dibedakan pengarang ke dalam tiga bagian, yaitu : 1 pengarang yang mengarang berdasarkan pengalaman langsung, 2 pengarang yang mengarang berdasarkan keterampilan dalam penyusunan kembali unsur-unsur penceritaan, dan 3 pengarang yang mengarang berdasarkan kekuatan imajinasi. Dalam hal ini, penulis memasukkan jenis pengarang ini ke dalam jenis yang kedua dan ketiga. Penulis dapat menyimpulkan hal ini dikarenakan dalam proses penulisan ini penulis meyakini bahwa pengarang tidak turut hadir dalam Universitas Sumatera Utara zaman atau saat berlangsungnya kejadian seperti yang tergambar di dalam novel tersebut, melainkan hasil dari pengumpulan bahan-bahan dan data-data yang konkrit yang kemudian dituangkan ke dalam karya ciptaannya. Dengan menggunakan pendekatan biografis ini maka penulis dapat merasakan juga alur kehidupan dari pengarang novel ini yaitu Lian Hearn yang mempunyai nama asli Gillian Rubinstein serta keadaan moral, mental dan intelektualnya pada saat menulis novel “ Across The Nightingale Floor ”. Penulis juga secara tidak langsung dapat mengetahui alasan, tujuan serta proses yang telah ditempuh Lian hearn dalam penulisan novel ini. 1.5. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.5.1 Tujuan Penulisan

Dokumen yang terkait

Analisis Psikologi Tokoh Utama Dalam Novel Klan Otori: Across The Nightingale Floor Karya Lian Hearn

1 64 77

Shakaigakuteki Ni Yoru Inggrid J. Parker No Sakuhin No Rashomon Gate No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Seikatsu No Bunseki

1 47 65

Analisis Ijime Dalam Komik Life Karya Keiko Suenobu.Keiko Suenobu No Sakuhin No “Life” Manga No Ijime No Bunseki Ni Tsuite

4 75 76

Analisis Konsep Zen dalam Novel “The Harsh Cry of The Heron” Karya Lian Hearn ( Lian Hearn no sakuhin no “The Harsh Cry of The Heron” No Shosetsu Ni Okeru Zen No Gainen No Bunseki).

0 50 73

Analisis Konsep Kazoku Dalam Novel “Kitchen” Karya Banana Yoshimoto (Banana Yoshimoto No Sakuhin Daidokoro No To Iu Shosetsu Ni Okeru Kazoku Ni Gainen No Bunseki)

7 71 54

5 CM No Shousetsu Ni Tsuite No Bunseki

0 18 24

Analisis Sosiologis Terhadap Novel Musashi Karya Eiji Yoshikawa = Eiji Yoshikawa No Sakuhin No “Musashi No Shousetsu” Ni Taishite No Shakai Gaku Teki No Bunseki Ni Tsuite

2 75 101

Analisis Aspek Sosiologis Tokoh Gals Dalam Komik “Gals!” Karya Mihona Fuji = Mihona Fuji No Sakuhin No “Gals!” To Iu Manga Ni Okeru Gyaru No Shujinkou No Shakaigakuteki No Bunseki Ni Tsuite

0 59 62

Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite

3 59 89

Shigeru`s motivation in adopting Takeo as seen in Lian Hearn`s Across the Nightingale Floor.

0 0 87