3.2.2 Dari Latar Belakang Religi
1. Cuplikan hal. 19 Akhirnya kami berhenti di suatu tempat yang hanya pantas disebut kota kecil.
Letaknya di jalan utama antara Inuyama dan tepi pantai. Di kota ini ada banyak penginapan dan rumah makan. Kota ini masuk dalam wilayah Tohan sehingga
lambang daun oak berhelai tiga ada dimana-mana. Ini membuatku takut keluar dari penginapan. Aku dapat merasakan kalau orang-orang di penginapan ini telah
mengenal Lord Otori. Penghormatan mereka terkesan dalam, sesuatu kesetiaan lama yang harus dirahasiakan. Mereka memperlakukan aku dengan penuh kasih sayang,
meskipun aku hanya diam.
Pada cuplikan di atas terdapat kalimat, “Penghormatan mereka terkesan dalam, sesuatu kesetiaan lama yang harus dirahasiakan.” Ungkapan kesetiaan lama
yang harus dirahasiakan menggambarkan adanya kesetiaan yang timbul dari rasa hormat kepada tuan atau pemimpin wilayah, yang dalam hal ini adalah Lord Otori
Shigeru. Di wilayah Tohan, Otori Shigeru memiliki kesan tersendiri di hati para penduduknya, diakibatkan oleh kepemimpinannya yang berpihak pada rakyat. Wujud
dari rasa hormat ini adalah rasa ingin melayani yang dilakukan oleh para penduduk Tohan kepada tuannya, yakni Otori Shigeru.
Analisis
2. Cuplikan hal.303
Universitas Sumatera Utara
Kenji menghela nafas.”Malam itu kami berbicara tentang kewajiban yang saling bertentangan. Shigeru tahu aku akan mendahulukan Tribe. Aku telah
mengingatkan dia kalau Tribe juga berkepentingan padamu dan, cepat atau lambat, mereka akan mengambilmu.”
“Kenapa sekarang?” tanyaku tajam. “Kau kan bisa membiarkan aku satu malam lagi.
“Secara pribadi aku bisa memberimu kesempatan itu. Namun, kejadian di Yamagata membuat banyak hal berada di luar kendaliku. Lagi pula, sekarang ini kau
pasti sudah mati da tidak berguna lagi bagi siapa-siapa bila Tribe tidak segera mengambilmu.”
Pada cuplikan di atas terdapat kalimat, “Malam itu kami berbicara tentang kewajiban yang saling bertentangan. Shigeru tahu aku akan mendahulukan Tribe.
Aku telah mengingatkan dia kalau Tribe juga berkepentingan padamu dan, cepat atau lambat, mereka akan mengambilmu.” Kalimat ini menyiratkan pergulatan batin
seorang Takeo untuk memihak kepada siapa untuk menyerahkan kesetiaannya. Hal ini dikarenakan di dalam darah Takeo mengalir tiga aliran darah yang berasal dari tiga
kaum yang berbeda. Apakah kepada kaum Tribe yang merupakan darah neneknya yang menurunkan banyak bakat serta kemampuan pada dirinya, atau kepada kaum -
Otori-kaum dimana dia diterima dengan sangat terbuka. Analisis
Nampak dalam cuplikan: “Kenapa sekarang?” tanyaku tajam. “Kau kan bisa membiarkan aku satu malam lagi.” Nampak jelas adanya pergulatan batin seorang
Universitas Sumatera Utara
Takeo yang amat sangat dalam menentukan pilihannya. Kaum Tribe tidak rela kalau bakat serta kemampuan yang dimiliki Takeo seperti kemampuan menghinoptis,
menidurkan orang, menghilang, menggandakan diri, serta berjalan tanpa suara digunakan demi memajukan kaum Otori. Kaum Tribe menginginkan kemampuan
seperti ini tetap berada di dalam lingkungan kaum mereka. Dalam batinnya Takeo masih bingung untuk memilih untuk memenuhi
janjinya kepada klan Tribe yang telah memberikan kesempatan padanya untuk menyelamatkan Otori Shigeru atau memihak pada klan Otori yang sudah amat
melekat dalam dirinya dan sudah dia anggap sebagai darah dan kaumnya sendiri.
3. Cuplikan hal.313 “Agar aku dapat mengkhianati sahabatku, seperti yang Muto Kenji
lakukan?”. Saat-saat tenang segera berlalu. Rasa marahku segera meledak. Kuserahkan diriku pada rasa marah karena hanya marah yang bisa menyapu rasa
malu yang kini kurasakan. Kedua penjaga di dekatku bersiap menahanku, namun Kikuta melambaikan tangannya sehingga mereka tidak jadi menahanku. Dan dia
mengambil tali ikatanku dan menggenggam erat.
“Agar aku dapat mengkhianati sahabatku, seperti yang Muto Kenji lakukan?”. Kalimat ini menggambarkan kesetian Muto Kenji yang telah ia ingkari.
Muto Kenji telah menghianati sahabat sekaligus tuannya yaitu Otori Shigeru. Kesetiaan yang ditampilkan dalam cuplikan ini menyiratkan bahwa adanya prinsip di
Analisis
Universitas Sumatera Utara
kalangan klan Tribe untuk lebih memilih setia pada darahnya sendiri yaitu darah kaum Tribe daripada memihak pada tuannya. Karena terkadang kaum Tribe bekerja
atau dipekerjakan sebagai mata-mata oleh klan lain. Bila berada dalam keadaan terpaksa untuk memilih antara kaum Tribe atau kaum tuannya, maka tanpa berpikir
jauh maka seorang Tribe akan memilih untuk setia kepada kepentingan kaumnya.
4. Cuplikan hal 316-317 Dia menggeser pintu lemari tempat menyimpan alas tidurku, dan dari balik
selimut, dia mengeluarkan sebuah bungkusan yang panjang. Aku mengenali kain pembungkusnya: itu adalah baju yang Lord Shigeru pakai ketika menyelamatkanku
di Mino. Yuki meletakkan bungkusan itu di tanganku dan kuangkat ke depan wajahku. Ada sesuatu yang keras di dalamnya. Aku tahu isi bungkusan ini. Aku
membentangkan pakaian itu dan mengangkat jato. Serasa mati dalam duka yang mendalam, air mataku berlinang: aku tak kuasa
menahannya. Yuki berkata dengan lembut, “Dia akan pergi menikah tanpa membawa
senjata. Shigeru tak ingin pedang ini hilang jika dia tidak kembali dari sana.” “Dia tak akan pernah kembali,” kataku, air mata mengalir deras di pipiku
seperti arus sungai. Yuki mengambil Jato dari tanganku dan membungkusnya. Dia
menyimpannya ke dalam lemari.
Analisis
Universitas Sumatera Utara
Dia menggeser pintu lemari tempat menyimpan alas tidurku, dan dari balik selimut, dia mengeluarkan sebuah bungkusan yang panjang. Aku mengenali kain
pembungkusnya: itu adalah baju yang Lord Shigeru pakai ketika menyelamatkanku di Mino. Dari kalimat ini tampak bahwa pada zaman 1700-an awal, kesetiaan samurai
masih terjaga dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari rasa hormat yang ditampilkan oleh Takeo terhadap barang-barang milik Shigeru. Bahkan ada tindakan hormat
secara nyata yang dilakukan oleh Takeo. Hal ini jelas nampak dalam kalimat:”Yuki meletakkan bungkusan itu di tanganku dan kuangkat ke depan wajahku. Ada sesuatu
yang keras di dalamnya. Aku tahu isi bungkusan ini. Aku membentangkan pakaian itu dan mengangkat jato”. Cuplikan ini seakan menyiratkan persaan hormat dari seorang
samurai kepada tuannya karena ia mendapati kenyataan bahwa ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan tuannya, karena barang-barang berharga milik Shigeru telah
diserahkan kepada Takeo. Baang-barang ini seperti Jato pedang samurai dan pakaian kebesaran milik Shigeru. Penyerahan ini menyiratkan bahwa Otori Shigeru
telah menyerahkan kepemimpinan klan Otori pada Takeo.
3.2.3. Dari Latar Belakang Historis