Otori Shigeru dalam menguasai tiga wilayah besar di Jepang yang dikenal pada saat ini dengan sebutan wilayah Tiga Negara.
2.4. Biografi Pengarang
Lian Hearn adalah seorang penulis yang lahir dan besar di Inggris. Namun semenjak tahun 1993, dia hijrah ke Australia dan menetap disana. Nama asli Lian
Hearn adalah Gillian Rubenstein. Namun karena ingin membawa dirinya masuk ke dalam kehidupan jepang, maka ia mengganti namanya menjadi Lian Hearn. Jadi bisa
dibilang bahwa Lian Hearn adalah nama samaran Gillian Rubenstein dalam karya sastra jepang.
Nama Lian sendiri diambil dari namanya Gillian. Sedangkan nama Hearn diambil dari nama seorang penulis kenamaan jepang, sekaligus merupakan lambang
dari Klan Otori klan yang menjadi sentral penceritaan dalam karya novelnya, yang berarti bangau.
Pada awalnya Lian Hearn adalah seorang penulis cerita anak-anak. Namun pada tahun 1999, dia mendapat beasiswa Asialink Foundation. Selama tiga bulan ia
mendapat kesempatan untuk tinggal di Jepang. Selama di Jepang dia tinggal di Australia Council-Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, Kedutaan Besar
Australia di Tokyo dan ArtSa, The South Australian Government Arts Department. Saat di Jepang ia disponsori oleh Yamaguchi Prefecture’s Akiyoshi International Arts
Village dengan para stafnya yang membantunya mempelajari alam dan sejarah Western Honshuu.
Universitas Sumatera Utara
Selama tiga bulan ia berada di jepang, ia menghabiskan waktu di Jepang dengan dua perusahaan theater yang telah memberinya kesempatan untuk melakukan
riset penuh demi mengumpulkan data yang diperlukan untuk melengkapi data demi penulisan novel pertamanya.
Karakter utama Takeo dan Kaede muncul ketika kunjungan pertama Lian Hearn di Jepang pada tahun1993. Novel ini diisi dengan konflik dan perebutan
kekuasaan antar klan yang terjadi sekitar abad 17 awal sampai abad 18 akhir. Peran Takeo adalah sebagai tokoh sentral yang berupaya menyatukan Wilayah Tiga Negara
di bawah kekuasaan Klan Otori. Wilayah Tiga Negara ini dikenal menjadi tiga pulau terbesar di Jepang saat ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB III ANALISIS PEMIKIRAN LIAN HEARN TENTANG SAMURAI DALAM
NOVEL “ACROSS THE NIGHTINGALE FLOOR”
3.1. Sinopsis Cerita
Tokoh utama dalam novel “Across the Nightingale Floor” adalah seorang samurai yang bernama Takeo, yang kemudian diberi gelar kebangsaan menjadi Lord
Takeo. Dalam novel ini dia berperan sebagai tokoh utama yang menjadi tokoh sentral penceritan. Novel “Across the Nightingale Floor “ ini mengisahkan tentang bagian
penting perjalanan hidup Takeo, yakni sedikit kisah tentang masa remajanya di tengah kaum Heiden kaum ibunya, kisah tentang masa pencarian jati dirinya
ditengah-tengah perang antar klan, sampai kepada awal masa kepemimpinanya dalam mempersatukan wilayah tiga negara yang berada di Jepang pada masa ini.
Perjalanan seorang samurai yang bernama Takeo ini, bermula dari pembantaian kaum Heiden yang dilakukan oleh Lord Iida Sadamu. Pada masa ini,
Iida Sadamu merupakan seorang pemimpin klan yang terkuat. Untuk menambah daerah kekuasannya Iida Sadamu menbantai kaum atau klan lain.
Pada saat Iida Sadamu membantai kaum Heiden, Takeo sedang berada di hutan, sehingga ia selamat dari pembantaian itu. Ketika kembali ke desanya Takeo
mendapati kekacauan yang terjadi di desannya. Namun pada saat anak buah Iida Sadamu yang bernama Ando hendak membunuh Takeo, maka ia diselamatkan oleh
Lord shigeru yang berasal dari klan Otori. Akhirnya sejak saat itu, Takeo ikut bersama Otori Shigeru.
Universitas Sumatera Utara