Keadaan Penduduk Pembangunan di Bidang Agama Adat Istiadat

4.1.2. Keadaan Penduduk

Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari Kantor Kepala Desalurah Lalang memiliki jumlah penduduk sebanyak 14996 jiwa atau 3136 KK, dengan 7433 laki-laki, dan 7563 perempuan jiwa yang terdiri dari beraneka ragam etnis. Penduduk ini tersebar di 13 lingkungan di Kelurahaan Lalang. Penduduk Kelurahaan Lalang bersifat heterogen, karena memiliki berbagai macam etnis di dalamnya. Adapun etnis yang mendominasi di daerah ini adalah etnis Melayu, Jawa, Karo dan Batak Toba walaupun penduduk aslinya adalah Jawa dan Melayu. Selain itu, diluar dari warga negara Indonesia juga banyak yang menetap dan menjadi warga negara Indonesia yang sah, seperti: Cina dan India. Oleh sebab itu, dengan beraneka ragamnya etnis di daerah tersebut mereka juga saling bertoleransi artinya walaupun banyak etnis di daerah mereka saling menghormati antar suku yang berbeda.

4.1.3. Pembangunan di Bidang Agama

Masyarakat di Kelurahaan Lalang pada umumnya telah memeluk beberapa agama yang diakui di Indonesia, yaitu:Islam,Kristen Protestan, Katholik dan ada juga yang memeluk agama Hindu dan Budha. Penduduk di Kel. Lalang mayoritas memeluk agama Islam, Kristen dan selebihnya adalah agama lain. Hal ini dapat dilihat dari beberapa tempat pelaksanaan ibadah yang ada di daerah tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Jumlah Penduduk berdasarkan Agama yang dianut Agama Jumlah Islam Kristen Katholik Hindu Budha 6636 6347 504 80 70 Sumber : Data Kel.Lalang Penduduk di Kelurahaan Lalang mayoritas memeluk agama Islam, Kristen dan selebihnya adalah agama lain. Hal ini dapat dilihat dari beberapa tempat pelaksanaan ibadah yang ada di daerah tersebut.Penduduk kelurahaan Lalang sebahagian besar beragama islam dengan jumlah 6636 jiwa diikuti dengan Kristen 6347 jiwa, Katholik 504 jiwa, Hindu 80 jiwa, dan Budha 70 jiwa. Dalam bidang keagamaan Kel. Lalang memiliki sarana peribadatan untuk warganya.

4.1.4. Adat Istiadat

Adat istiadat yang dipakai di Kel.Lalang ini adalah adat istiadat menurut kepercayaan suku dan budaya masing-masing masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat dan pergaulan hidup dalam bermasyarakat, walau ada kemajuan teknologi, pengaruh media komunikasi, nilai-nilai adapt masih dipegang teguh, dibaurkan dengan nilai-nilai baru yang dianggap baik dan bisa diterima masyarakat., Universitas Sumatera Utara disesuaikan dengan nilai-nilai lama yang sudah ada, dan nilai-nilai lama yang sudah sesuai dengan keadaan masa sekarang mulai mengalami perubahaan-perubahaan. Begitu juga dalam pola perkawinan, sedikit banyaknya pola perkawinan sudah mulai mengalami perubahaan. Dulu ada kecendrungan untuk menikah dengan orang kampung sendiri, sekarang sudah ditinggalkan. Banyak perkawinana yang dilakukan dengan orang yang berasal dari luar Kel.Lalang. upacara adat yang semula cendrung lama dan kurang efisien, sudah mulai berubah menjadi lebih efisien tanpa meninggalkan pesan-pesan dan nilai-nilai yang tersirat dalam upacara adapt tersebut.

4.1.5. Mata Pencaharian