membawanya kejenjang pernikahan yang bersih. Poligami memberikan kesempatan untuk kawin bagi gadis-gadis dan janda-janda, serta memberikan keamanan bagi
mereka sehingga merekapun terpilihara dari fitnah. Poligami membantu kaum wanita menjaga kemuliaan dan kehormatannya. Akibat negatfnya adalah hubungan suami
istri atau madu menjadi tegang. Poligami pada umumnya menyakitkan bagi sejumlah wanita, namun ia juga bermanfaat bagi wanita-wanita lain. Dengan melihat
kenyataanya jumlah wanita lebih banyak dari pada laki-laki dan satu laki-laki bisa memiliki dua atau tiga wanita.
2.2. Teori Pilihan Rasional
Teori pilihan rasional Coleman adalah tindakan perseorangan mengarah kepada sesuatu tujuan dan tujuan itu juga tindakan ditentukan oleh nilai atau
pilihan. Coleman menginginkan karya penelitian melakukan bertolak dari perspektif pikiran rasional yang mempunyai hubungan yang secara praktis dengan kehidupan
sosial yang sedang berubah. Oleh karena itu maka Kebolehan poligami harus didahului oleh alasan-alasan yang wajar, logis dan rasional, seperti isteri dalam
keadaan sakit yang tidak dapat melahirkan keturunan, atau akibat tertentu seperti jumlah kaum wanita jauh lebih banyak daripada kaum pria akibat peperangan atau
bencana alam, bukan karena nafsu belaka.
Tori pilihan rasional Coleman menyebutkan ”Paradikma tindakan rasional” adalah satu-satu yang menghasilkan integrasi berbagai paradikma sosiologi. Coleman
dengan yakin menyebutkan bahwa pendekatannya beroprasi dari dasar metodelogi individualisme dan dengan menggunakan teori pilihan rasional sebagai landasan
Universitas Sumatera Utara
tingkat mikro untuk menjelaskan penomena tingkat mikro. Teori pilihan rasional memusatkan perhatian pada aktor dimana aktor dipandang sebagai menusia yang
mempunyai tujuan atau mempunyai maksud artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakan tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan tersebut, aktorpun dipandang
mempunyai pilihan atau nilai serta keperluan. “Suami” sebagai pelaku utama poligami jelas dikatakan sebagai aktor yang memiliki kebebasan bertindak. Di saat
suami telah memutuskan untuk mempunyai istri kedua, ketiga atau melakukan poligami, Coleman menggambarkan aktor tadi telah memilih, memeriksa, berpikir
dan mengetahui sesuatu, memberinya nilai dan memutuskan bertindak tentang hal tersebut. Teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan atau
apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkatan pilihan
aktor.
Teori pilihan rasional Coleman tanpak jelas dalam gagasan dasarnya bahwa tindakan perseorangan mengarah pada suatu tujuan, misalnya poligami dilakukan
karena ada sesuatu yang diharapkan dari perkawinan poligami tersebut baik itu bersifat materi ataupun sesuatu yang bersifat non materi. Dan tujuan itu ditetentukan
oleh nilai atau pilihan.
Sebagai tindakan sosial poligami bisa saja merupakan tindakan atas pertimbangan yang sadar dan punya tujuan, namun pada sisi lain bisa saja poligami
lebih bersifat non rasional karena hanya didominasi oleh perasaan dan emosi tanpa refleksi intelektual dan pertimbangan yang sadar akan akibat-akibat yang akan terjadi.
Coleman mengakui bahwa dalam kehidupan nyata orang tak selalu berprilaku
Universitas Sumatera Utara
rasioanl, namun ia merasa bahwa hal ini hampir tak berpengaruh terhadap teorinya. Pemusatan perhatian pada tindakan rasional individu dilanjutkannya dengan
memusatkan perhatian pada masalah hubungan mikro-makro atau bagaimana cara gabungan tindakan individu menimbulkan prilaku sistem sosial. Meski seimbang,
namun setidaknya ada tiga kelemahan pendekatan Colemans. Pertama ia memberikan prioritas perhatian yang berlebihan terhadap masalah hubungan mikro dan makro dan
dengan demikian memberikan sedikit perhatian terhadap hubungan lain. Kedua ia mengabaikan masalah hubungan makro-makro. Ketiga hubungan sebab akibatnya
hanya menunjuk pada satu arah, dengan kata lain ia mengabaikan hubungan dealiktika dikalangan dan di antara fenomena mikro dan makro.
http:henkysosiologi.blogspot.com200906teori-pilihan-rasional-james-s-coleman .htmlan
2.3. Teori Interaksi Sosial