Macam-Macam Metode Pengajaran dalam Proses Belajar Mengajar Kelemahan Metode Demonstrasi

9 menghadapi tantangan hidup dan mengatasi kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan sepanjang perjalanan hidup. 10 Dengan demikian pendidikan dalam konteks Islam sebagai suatu proses pengembangan potensi kreativitas peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, cerdas, trampil, memiliki etos kerja yang tinggi, berbudi pekerti luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya, bangsa dan Negara serta agama. Proses itu sendiri, sudah berlangsung sepanjang sejarah kehidupan manusia. Dari uraian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa metode pengajaran dalam konteks pendidikan adalah suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang bertujuan agar siswa dapat menerima dan menanggapi serta mencerna pelajaran dengan mudah secara efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan baik.

2. Macam-Macam Metode Pengajaran dalam Proses Belajar Mengajar

Dalam dunia proses belajar mengajar yang disingkat menjadi PBM sebuah ungkapan popular kita kenal dengan metode jauh lebih penting dari materi. Demikian urgennya metode dalam proses pendidikan dan pengajaran, sebuah proses belajar mengajar bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan metode, karena metode menempati posisi kedua terpenting setelah tujuan dari sederatan komponen-komponen pembelajaran yaitu: tujuan, metode, materi, media dan evaluasi. Selain itu agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan mencapai sasaran, maka salah satu factor penting yang harus diperhatikan adalah menentukan cara mengajarkan bahan pelajaran kepada 10 H.B.Hamdani, Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Kota Kembang, 1987, hal. 8 10 siswa dengan memperhatikan tingkat kelas, umur, dan lingkungannya tanpa mengabaikan factor-faktor lain. Seorang pendidik dituntut agar cermat memilih dan menetapkan metode apa yang tepat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik, karena dalam proses belajar mengajar dikenal ada beberapa macam metode antara lain: metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan lain-lain. Semua metode tersebut dapat diaplikasikan didalam proses belajar mengajar. Berdasarkan sesuai dengan judul skripsi, dalam hal ini penulis hanya akan menjelaskan lebih rinci macam metode yakni metode demonstrasi, yang meliputi pengertian metode demonstrasi, langkah- langkah metode demonstrasi, kebaikan dan kelemahan metode demonstrasi serta cara mengatasi kelemahannya.

3. Metode Demonstrasi a. Pengertian Metode Demonstrasi

Beberapa pengertian metode menurut para ahli, salah satu adalah menurut W.J.S.Poerwadarminta, “metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud”. 11 Menurut Muzayyin Arifin, pengertian metode secara luas adalah “cara”, bukan “langkah” atau “prosedur”. Kata “prosedur” lebih bersifat teknis administratif atau taksonomis seolah-olah mendidik atau mengajar hanya diartikan sebagai langkah-langkah yang aksiomatis, kaku, dan tematis. Sedang metode yang diartikan sebagai “cara” mengandung implikasi yang fleksibel lentur sesuai kondisi dan situasi, dan mengandung implikasi “mempengaruhi” serta saling ketergantungan antara pendidik dan anak didik di dalam proses kebersamaan menuju ke arah tujuan tertentu . 12 Sedangkan pengertian metode demonstrasi menurut Muhibbin Syah adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung 11 W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hal. 649 12 .Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cet ke-2, hal. 92 11 maupun melalui penggunaan media pengaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan . 13 Dalam buku Armai Arief, M.A yang dimaksud metode demonstrasi adalah “metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa”. 14 Sedangkan uraian diatas dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah dimana seorang guru memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau ketrampilan yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing-masing murid. Memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru itu sendiri atau langsung oleh anak didik. Dengan metode demonstrasi guru atau murid memerlihatkan pada seluruh anggota kelas dalam suatu proses, misalnya bagaimana cara shalat yang sesuai dengan ajaran atau contoh Rasulullah saw. Sebaiknya dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru lebih dahulu mendemonstrasikan yang sebaik-baiknya, lalu murid ikut mempratekkan sesuai dengan petunjuk.

b. Langkah-Langkah dalam Mengaplikasikan Metode Demonstrasi

Untuk melaksanakan metode demonstrasi yang baik dan efektif, ada beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut : 1 Merumuskan dengan jelas kecakapan dan ketrampilan apa yang diharapkanyang akan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan. 2 Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar digunakan dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan. 13 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2001, Cet Ke-6, hal. 2008 14 Armai Arief,Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, hal. 190 12 3 Apakah alat-alat yang dipergunakan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu, supaya waktu diadakan demonstrasi, tidak gagal. 4 Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas. 5 Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya, sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya. 6 Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa mencoba melakukan demonstrasi . 15 7 Mengambil kesimpulan dan melakukan ulangan termasuk hal-hal yang diperlakukan, untuk menanamkan pengertian yang lebih baik terhadap anak . 16 Setelah perencanaan-perencanaan tersusun, sebaiknya, diadakan uji coba terlebih dahulu, agar penerapannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan tercapai belajar mengajar yang telah ditentukan, dengan mengadakan uji coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan praktek secara lebih, dari sinilah terdapat peluang untuk memperbaiki dan menyempurnakannya. Langkah selanjutnya dari metode ini adalah realisasinya, yaitu saat guru memperagakan atau mempertunjukkan suatu proses atau cara melakukan sesuai materi yang diajarkan kemudian, siswa disuruh untuk mengikuti atau mempertunjukkan kembali apa yang telah dilakukan guru. Pada hakikatnya semua metode itu baik, tidak ada yang paling baik dan paling efektif karena hal itu tergantung kepada penempatan dan penggunaan metode terhadap materi yang sedang dibahas yang paling penting, guru mengetahui kelebihan dan kekurangan metode-metode tersebut. Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk memberikan ketrampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari verbalisme, 15 J.J Hasibuan dan Mujiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995, cet ke-6, hal. 31 16 M Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta:Ciputat Pers,2002, hal.107 13 membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik. 17 Dapat disimpulkan metode demonstrasi lebih berfungsi sebagai strategi mengajar yang digunakan untuk menjalankan metode mengajar, penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar merupakan pembentukan siswa dalam memahami pelajaran baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotoriknya.

c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi 1. Kelebihan Metode Demonstrasi

a Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran b Dapat membantu siswa untuk mengingat lebih lama tentang materi pelajaran yang disampaikan, karena siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat bahkan memepraktekkannya secara langsung. c Dapat memfokuskan pengertian siswa terhadap materi pelajaran ini waktu yang relative singkat. d Dapat memusatkan perhatian anak didik. e Dapat menambah pengalaman anak didik. f Dapat mengurangi kesalah pahaman karena pengajaran menjadi lebih jelas dan konkrit. g Dapat menjawab semua masalah yang timbul didalam pikiran setiap sisiwa karena mereka ikut serta berperan secara langsung.

2. Kelemahan Metode Demonstrasi

a Memerlukan waktu yang cukup banyak karena metode demonstrasi memerlukan waktu dan persiapan yang matang. b Memerlukan biaya yang cukup mahal, jika memakai alat yang mahal c Tidak semua hal dapat didemonstrasikan didalam kelas d Memerlukan tenaga yang tidak sedikit, oleh karena itu, guru dan siswa perlu persiapan fisik, disamping penguasaan teori e Metode demonstrasi menjadi lebih efektif jika siswa tidak turut aktif dan suasana gaduh. 18 17 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983, cet. 8, hal. 94-95 18 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, hal. 191-192 14 Setelah melihat beberapa keuntungan dari metode demonstrasi, maka dapat disimpulkan bahwa dalam bidang studi agama, banyak yang dapat didemonstrasikan, terutama dalam bidang pelaksnaan ibadah, seperti pelaksanaan shalat, tayamum, zakat, rukun haji dan lain-lain. Apabila teori menjalankan shalat yang betul dan baik telah dimiliki oleh anak didik, maka guru harus mencoba mendemonstrasikan di depan para murid. Atau dapat juga dilakukan, guru memilih seorang murid yang paling terampil, kemudian dibawah bimbingan guru disuruh mendemonstrasikan cara shalat yang baik didepan teman-teman yang lain. Pada saat anak didik mendemonstrasikan shalat, guru harus mengamati langkah demi langkah dari setiap gerak-gerik murid tersebut, sehingga kalau ada segi-segi yang kurang, guru berkewajiban memperbaikinya. Guru memberikan contoh lagi tentang pelaksanaan yang baik dan betul pada bagian-bagian yang masih dianggap kurang baik. Tindakan mengamati segi-segi yang kurang baik lalu memperbaikinya, akan memberi kesan yang dalam pada diri anak didik, karena guru berarti telah memberi pengalaman kepada anak didik, baik bagi anak didik yang menjalankan demonstrasi ataupun bagi yang menyaksikannya. Dengan tambahan pengalaman ini akan menjadi dasar pengembangan kecakapan dan keterampilan dari anak didik yang kita asuh. B.Prestasi Belajar Siswa 1. Pengertian Prestasi Belajar Kata prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu “prestasi” dan “belajar”. Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu ”perstatie”, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “hasil usaha” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa kata “prestasi” berarti hasil yang telah dicapai . 19 19 W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, hal. 768 15 Untuk lebih jelasnya ada beberapa pengertian tentang prestasi belajar yaitu: a. Prestasi adalah hasil yang dicapai yang sebanar-benarnya dicapai 20 b. Prestasi adalah nilai yang dicapai oleh siswa dalam berbagai tingkat 21 c. Prestasi adalah hasil yang telah di capai dari yang telah dilakukan, dikerjakan. 22 Sedangkan Belajar menurut Alisuf Sabri adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud disini yaitu sebagai hasil belajar itu yang terjadi melalui usaha dengan mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati, memikirkan, menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri atau berarti dengan pengalaman atau latihan. 23 Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah suatu nilai yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh pada umumnya melalui tes atau hasil pencapaian yang nyata dan hasil yang diperlihatkan siswa baik dalam bentuk pengetahuan, sikap dan ketrampilan setelah siswa mengalami berbagai kegiatan. Ada hal yang akan membawa proses belajar-mengajar bisa lebih efektif, dengan ini akan menjawab pertanyaan “bagaimana” how? Sedang bagian “ mata pelajaran” menjawab pertanyaan apa what yang harus dipelajari? Bagaimana how mempelajari suatu melibatkan tiga hal pokok, yaitu apa yang harus dipelajari, siapa yang mempelajari dan siapa yang mengajar. Dengan kata lain disinilah terlibat ilmu, murid dan guru. Interaksi antara ketiga hal inilah yang disebut “proses belajar”. Dari proses belajar-mengajar itu guru adalah pengajar dalam arti kata seluas-luasnya. Dengan kata mengajar maksudnya segala tingkah laku 20 Mukhtar Bukhari, Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 1984, hal. 252 21 Attia Mahmud Hanan, Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan, Jakarta: Bulan Bintang, 1987, hal. 118 22 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2007, Edisi 3, Cet Ke-4, hal 895 23 Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet ke-2, hal. 55 16 guru yang menyebabkan murid bisa belajar sesuatu, dengan tingkah laku guru bukan hanya bersifat pertuturan verbal tetapi juga yang bukan pertuturan seperti senyum, berjalan, memberi salam dan lain-lain. Cara-cara terakhir ini non-verbal kadang-kadang lebih efektif daripada pengajaran secara verbal, terutama yang bersangkut paut dengan nilai dan sikap. Kalau guru mengajar murid untuk menepati janji dan waktu tetapi ia sendiri selalu menyalahi janji dan selalu datang tidak tepat waktunya, maka yang selalu diikuti murid ialah yang terakhir ini walaupun tidak dikatakan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya