Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk dinamis, sebagai makhluk dinamis, manusia berusaha terus menerus berada dalam proses “menjadi” to be, dimana manusia mempunyai potensi yang perlu dikembangkan untuk menjadi “dewasa” baik dari pola pikir, tindakan dan sikap. Diketahui tujuan pendidikan adalah rumusan tentang keadaan ideal yang hendak diwujudkan pada anak didik setelah proses pendidikan berlangsung. Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses, proses itu berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Penerima proses adalah anak atau siswa yang sedang tumbuh dan berkembang menuju arah pendewasaan kepribadian dan penyesuaian pengetahuan. Selain itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yaitu: ☺ ☺ “.....Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” QS.AL-Mujadalah: 11. 1 1 Departement Agama RI, AL-Quran dan Terjemahnya, Jakarta: Proyek penyadan kitab suci AL-Quran, 1984, hal. 109 1 2 Dalam pendidikan tentunya tidak mengenal kondisi dan situasi, mendapatkan pendidikan semenjak dalam kandungan yaitu pendidikan yang dilakukan oleh keluarga orang tua dalam bentuk cinta dan kasih sayang, dimana anak dan orang tua terjadi komunikasi, ini merupakan pendidikan yang pertama dan utama. Selain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga mempunyai peran penting dalam pembentukan sikap, tingkah laku dan kepribadian anak sebelum terjun ke masyarakat. Model pendidikan harus diciptakan dengan suasana belajar yang harmonis, diantara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, proses ini berusaha untuk memantapkan diri siswa dalam bentuk membuka wawasan siswa dengan pengetahuan yang lebih. Sekolah merupakan pendidikan yang berlangsung secara formal artinya terikat oleh peraturan-peraturan tertentu yang harus diketahui dan dilaksanakan. Di sekolah, murid tidak lagi diajarkan oleh orang tua, akan tetapi gurulah sebagai pengganti orang tua disekolah. Salah satu bidang studi yang diajarkan di MTs adalah fiqih. Fiqih secara umum merupakan salah satu bidang studi Islam yang banyak membahas tentang hukum yang mengatur pola hubungan manusia dengan Tuhan-Nya, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan. Melalui bidang studi fiqih diharapkan siswa tidak lepas dari jangkauan norma- norma agama dan menjalankan aturan syariat Islam. Sering terjadi permasalahan dengan tidak tercapainya suatu tujuan pendidikan, yaitu diantaranya penggunaan metode merupakan bagian dari tujuan pendidikan, bila seorang guru tidak cermat, tepat dalam penggunaan metode tentunya tujuan pendidikan tidak tercapai, sebaliknya jika seorang guru dapat memilih dan menggunakan metode dengan tepat dan cermat tentunya tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik jika metode yang digunakan betul-betul tepat, karena antara pendidikan dengan metode sangat berkaitan. Pendidikan adalah bimbangan atau pimpinan secara sadar oleh si 3 pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama . 2 Sedangkan metode adalah “Suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran, agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan dan menguasai bahan pelajaran”. Selain itu juga dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi dua arah yaitu antara atau pendidik dan peserta didik. Untuk dapat menyampaikan pelajaran dengan baik agar siswa lebih mudah memahami pelajaran, seorang guru selain menguasai materi, dia juga dituntut untuk dapat terampil dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang dihadapinya, seorang pendidik dituntut untuk menguasai secara umum dalam berbagai metode, baik mengenai kebaikan dan kelemahan metode yang digunakan. Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya, metode ceramah, metode demonstrasi, pemberian tugas, metode eksperiment, metode tanya jawab, metode diskusi dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif dalam mata pelajaran fiqih, pendidik dapat memilih metode sesuai tujuan. Dari berbagai metode tersebut metode demonstrasi menjadi salah satu metode penting dalam pengajaran fiqih, karena dalam pelajaran ini banyak materi yang harus diterapkan atau dipraktekkan, seperti tata cara shalat, cara bertayamum dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba mengajukan skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang Studi Fiqih di MTs. Al-hidayah Basmol Jakarta Barat”. 2 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung:PT Al-Mu’arif, 1980,hal.19 4

B. Identifikasi Masalah