13
BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS A.
Deskripsi Teoritik
1. Pengertian media pembelajaran
Media berasal dari bahasa latih “medius” yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah
“perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
”.
1
Gagne yang dikutip oleh Sadiman mengatakan bahwa “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar ”. Sementara itu Sadiman mengutip
dari Briggs berpendapat bahwa “media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta dapat merangsang siswa untuk belajar ”.
2
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan
yang diajarkan dapat dibantu dengan kehadiran media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat
disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.
Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan dari pada
tanpa bantuan media.
3
Batasan lain juga dikemukakan oleh Asosiasi Pendidikan Nasional Natio Education AssosiasionNEA. Dikatakan bahwa
“media adalah bentuk-bentuk komunitas baik tercetak maupun audio visual serta
peralatannya. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan diantaranya bahwa media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
1
Azhar Arsyad,.op,.cit.,hal,3
2
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persaada, 2005 hal,6
3
Syaiful bahri Jamarah dan aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Jakarta: PT Asdi Mahasayat, h.120
menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian, minat, dan perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi ”.
4
“Kata pengajaran sengaja dipakai sebagai pandanan dari kata Bahasa Inggris instruction. Kata instruction mempunyai arti yang lebih
luas dari pada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru dan murid di ruang kelas formal, pembelajaran instruction
mencangkup pula kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena itu dalam instruction yang ditekankan adalah
proses belajar mengajar. Maka usaha yang terencana untuk memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar
mengajar dalam diri siswa disebut pembelajaran
”.
5
Istilah pembelajaran digunakan untuk menunjukan usaha pendidikan yang dilakukan secara sengaja, dengan tujuan yang
ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali.
“Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk
menyalurkan pesan dapat membangkitkan minat, perhatian dan kemauan mengarahkan fikiran serta memudahkan peserta didik sehingga terjadi
belajar yang optimal ”.
6
“Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan
pesan serta merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,
bertujuan dan terkendali ”.
7
Media pembelajaran sangat membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar dan diantara kegunaan media
pembelajaran adalah sebagai berikut: a.
Media mampu member rangsangan yang bervariasi kepada otak kita.
b. Media membangkitkan keinginan dan minat baru, sehingga
membangkitkan motivasi dan merangsang utuk belajar.
4
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, hal 7
5
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, hal 7
6
M. Nasir, Pendayagunaan Media Pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan, suara guru, vol I, 1993 hal 19 dan 23
7
Yusufhadi Miars, Media Pembelajara, hal, 14