53
C. Hasil Uji Coba Instrumen
Instrumen  yang  di  gunakan  untuk  mengumpulkan  data  dalam  penelitian ini terdiri dari instrumen tes. Instrumen tes berupa soal dan dilaksanakan diakhir
pertemuan  setelah  pembahasan  selesai.  Tes  ini  bertujuan  untuk  menganalisis peningkatan hasil belajar IPS siswa.
Instrumen  tes  yang  digunakan  untuk  menguji  hasil  belajar  IPS  siswa berjumlah 15 soal yang terlebih dahulu diuji validitas, reliabilitas, daya beda dan
taraf  kesukarannya.  Proses  pengambilan  data  hasil  belajar  IPS  yaitu  melalui posttest yang diambil setelah pembelajaran selesai.
Sebelum  kegiatan  penelitian  dilaksanakan,  peneliti  menguji  cobakan  soal instrumen  tes  di  kelas  XI  kemudian  soal  tersebut  dihitung  validitas,  relibilitas,
daya  beda  dan  taraf  kesukaran,  peneliti  menggunakan  ANATES.  ANATES merupakan sebuah program aplikasi komputer yang bertujuan untuk menganalisis
butir soal. Dalam program ini akan diolah dan secara otomatis akan mengeluarkan hasil validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran soal dengan terlebih
dahulu mentabulasi dan mengentri jawaban siswa. Berdasarkan  penghitungan  ANATES,  diperoleh  hasil  validitas  yaitu  dari
30 soal yang diuji cobakan terdapat 15 soal yang valid, yaitu nomor 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 17, 19, 24, 27 dan 29.
Selain  validitas,  peneliti  juga  menguji  reliabilitas.  Berdasarkan penghitungan  ANATES  diperoleh  hasil  relibilitas  0,74  kriteria  tinggi.
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen yang sudah dapat
dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Setelah  melakukan  uji  validitas  dan  reliabilitas,  maka  ditentukan  daya
bedanya. Berdasarkan penghitungan ANATES diperoleh hasil daya beda yaitu 11 soal berkategori jelek, 3  soal berkategori sedang,  10 soal berkategori baik dan 6
soal berkategori baik sekali.
54
Setelah  melakukan  uji  validitas  reliabilitas  dan  daya  beda,  maka ditentukan  taraf  kesukarannya.  Berdasarkan  penghitungan  ANATES  diperoleh
hasil taraf kesukaran yaitu 3 soal berkategori mudah, 22 soal berkategori sedang, 3 soal berkategori sukar.
D. Uji Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
a. Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Media Video
Setelah  dilakukan  perhitungan,  diperoleh posttest  kelompok
gambar  sebesar  0,1517.  Jika  dikonsultasikan  dengan  tabel  Kolomogrof- Smirnov pada taraf signifikansi 0.05 dan N = 21 diperoleh
0,1517. Dengan demikian H
o
diterima karena L
o
L
tabel
0,1824  0,1757.  Dapat disimpulkan bahwa data posttest kelompok gambar berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Media Gambar
Setelah  dilakukan  perhitungan,  diperoleh posttest  kelompok
Media  Video  sebesar  0,1517.  Jika  dikonsultasikan  dengan  tabel  Liliefors pada taraf signifikansi  0.05 dan N = 21 diperoleh
0,1757. Dengan demikian H
o
diterima karena L
o
L
t
0,1517  0,1757. Dapat disimpulkan bahwa data posttest kelompok video berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Data
a. Uji Homogenitas Data Posttest
Hasil perhitungan uji homogenitas data posttest diperoleh sebesar  1,02.  Jika  dikonsultasikan  dengan
pada  taraf  signifikansi 0,05 dengan db penyebut 20 dan db pembilang 20 diperoleh
sebesar 2,12. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data posttest berasal dari
populasi yang homogen, karena 1,02  2,12.
55
E.
Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui  apakah terdapat  perbedaan antara hasil belajar  Sosiologi siswa  antara  yang  diajarkan  dengan  media  video  dengan  media  gambar  maka
dilakukan  uji  t  uji  beda.  Kriteria  uji  hipotesis  data  adalah diterima  jika
,  atau ditolak  jika
.  Dengan  ditolaknya  Ho berarti  data  dalam  penelitian  terbukti  bahwa  hasil  belajar  IPS  antara  siswa  yang
diajar  dengan  media  video  dengan  media  gambar  adalah  berbeda  secara signifikan.  Dengan  diterimanya  Ho  berarti  data  dalam  penelitian  terbukti  bahwa
hasil  belajar  IPS  antara  siswa  yang  diajar  dengan  media  video  dengan  media gambar adalah tidak berbeda secara signifikan.
Dari hasil perhitungan diperoleh sebesar 2,253. Jika dikonsultasikan
dengan taraf signifikasi  0,05 dan derajat kebebasan dk =  21 + 21 – 2 = 40. Di
dalam  tabel  distribusi  t
tabel
untuk  dk  =  40,  diperoleh  t
tabel
pada  taraf  signifikasi 0,05  sebesar  2,021,
2,253    2,021.  Dengan  demikian  dapat dinyatakan bahwa  terdapat perbedaan antara hasil belajar  yang  diajarkan dengan
media video  versus media gambar.
56
F.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas  X.PB  yang  diajarkan  dengan  menggunakan  media  video  adalah  78,85
dan  nilai  rata-rata  hasil  belajar  IPS  siswa  kelas  X.TN  yang  diberikan pembelajaran dengan media gambar adalah 75,23 dengan nilai
sebesar 2,253  dan  nilai  t
tabel
sebesar  2,021  hal  ini  menunjukkan  bahwa  terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa antara yang diberikan pembelajaran melalui
media video dengan media gambar. Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa kelas yang  diajar  menggunakan  media  video  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan
kelas yang diajar menggunakan media gambar. Hal tersebut dikarenakan pada media  gambar  Peserta  didik  dapat  melihat  gambar  dari  bahan  ajar  cetak.
Tetapi, dalam video, peserta didik dapat memperoleh keduanya, yakni gambar bergerak  beserta  suara  yang  menyertainya.  Sehingga,  peserta  didik  seperti
berada  disuatu  tempat  yang  sama  dengan  program  yang  ditayangkan  dalam video.  Seperti  yang  telah  dikatakan  oleh  Budi  Susanto  bahwa
“media video sebagai  media  yang  berkaitan  dengan  indera  penglihatan  dan  pendengaran
serta mempunyai unsur gerak ”.
1
1
Budi Susanto, Media Pembelajaran. h.34