Hubungan Dengan Lembaga KoperasiKUD

61 KoperasiKUD. Dari data dilapangan didapat bahwa persepsi tentang hubungan responden dengan lembaga KoperasiKUD masih rendah karena biaya operasional produksi atau modal telah dipenuhi oleh ketua kelompok tani. Dari data uraian peran kelompok tani diatas dapat di lihat pada Tabel 18 dibawah ini: Tabel 18. Distribusi Responden Menurut Peran Kelompok Tani No. Peran Kelompok Tani Skor Jumlah Orang Presentase 1 Rendah 5 – 6 38 66,67 2 Sedang 7 – 8 12 21,05 3 Tinggi 9 – 10 7 12,28 Total 57 100 Sumber: Data primer telah diolah, 2014 Distribusi responden menurut peran kelompok tani yang disajikan dalam Tabel 18 menunjukkan jumlah kategori tinggi adalah 12,28 dengan jumlah 7 orang dan untuk kategori sedang adalah 21,05 dengan jumlah 12 orang. Secara umum dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran kelompok tani di tempat peneliti dikatakan rendah dengan jumlah petani 38 orang atau sekitar 66,67 dari jumlah sampel peneliti. Berdasarkan penelitian di lapangan peran kelompok tani yang ditinjau dari sembilan tolok ukur yaitu usia kelompok, keanggotaan, luas lahan usahatani, bidang usaha, kerjasama kelompok, keaktifan kelompok tani, manajemen perencanaan, kerjasama pelaksanaan program, dan hubungan dengan lembaga koperasiKUD. Usia kelompok ternyata tidak menjamin kinerja kelompok. Kelompok yang sudah mencapai tingkat madya dan berusia tua dinilai sudah tidak dinamis lagi malahan mengarah ke kelompok kurang efektif. Pada umumnya 62 semangat anggota kelompok tidak stabil. Pada awalnya sangat bersemangat namun kemudian sedikit demi sedikit menurun. Petani menyatakan bahwa mereka mau berkumpul hanya jika ada insentif. Selain itu hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa luas lahan kelompok tani bervariasi, namun petani cenderung memiliki status yang sama, yaitu sebagai penyewa atau penggarap. Status tersebut merupakan salah satu penyebab petani sulit untuk mengambil keputusan dalam kegiatan usahatani, yang akhirnya mempengaruhi keikutsertaannya dalam anggota kelompok tani dan adopsi teknologi. Selain itu pelaksanaan kegiatan di kelompok tani Surya Bangkit di dampingi oleh seorang konsultan. Contohnya kegiatan yang biasa dilaksanakan petani adalah kegiatan teknik budidaya padi, dan pembagian air irigasi. Apabila petani tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut bisa berpengaruh terhadap produksi dan budidaya sehingga produksi akan menurun.

5.3 Produktivitas Petani

Untuk meningkatkan produktivitas petani maka diperlukan tidak hanya dari peningkatan produktivitas melalui pengelolaan lahan pertanian dan sarana produksi seperti penggunaan pupuk, penggunaan varietas baru dan perluasan areal irigasi, akan tetapi perlu dicari upaya lain untuk meningkatkan produksi pertanian yaitu melalui peningkatan manajemen usaha para petani itu sendiri yang menyangkut faktor-faktor psikologis dari petani seperti, etos kerja, motivasi keberhasilan dan sikap inovatif mereka dalam bidang pertanian. Produktivitas petani responden kelompok tani Surya Bangkit di desa Mandalawangi dapat dilihat pada tabel 19 dibawah ini: 63 Tabel 19. Distribusi Responden Menurut Produktivitas Petani Produktivitas Petani