Produktivitas Petani HASIL DAN PEMBAHASAN

63 Tabel 19. Distribusi Responden Menurut Produktivitas Petani Produktivitas Petani Interval Skor Jumlah Orang Presentase Rendah 38–46 20 35,09 Sedang 47–55 32 56,14 Tinggi 56–60 5 8,77 Total 57 100 Sumber: Data primer telah diolah, 2014 Dari tabel 19 diatas menunjukkan bahwa mayoritas produktivitas petani di kelompok tani Surya Bangkit berada pada kriteria sedang yaitu dengan skor interval 47–55 dengan jumlah 32 orang atau sebesar 56,14. Sedangkan yang tertinggi yaitu dengan skor 56–60 dengan jumlah 20 orang atau sebesar 35,09, dan yang rendah dengan skor 38–46 dengan jumlah 20 orang sebesar 35,09. Secara umum dari hasil penelitian ini didapat bahwa tingkat produktivitas petani di kelompok tani Surya Bangkit tergolong sedang dengan jumlah petani sebanyak 56,14 responden dari jumlah sampel penelitian. Berdasarkan hasil di lapangan dapat diperoleh kesimpulan bahwa produktivitas petani di kelompok tani Surya Bangkit tergolong sedang. Hal ini dikarenakan masih kurangnya antusias mereka terhadap inovasi dan motivasi di dunia pertanian. Petani yang memiliki motivasi keberhasilan kuat akan selalu memerima kritik dan saran dari luar, serta telah mempersiapkan diri secara matang tentang hal-hal yang akan terjadi di lapangan. Semakin kuat motivasi keberhasilan petani, maka semakin tinggi produktivitas petani dalam menggarap lahan pertanian. Dalam hal ini tingkat pendidikan juga berpengaruh, rata-rata petani yang tergabung di kelompok tani Surya Bangkit memiliki pendidikan yang masih rendah yaitu hanya sampai pada tingkat sekolah dasar. Sedangkan sikap 64 inovatif merupakan salah satu unsur kepribadian yang dimiliki seseorang dalam menentukan tindakan dan bertingkah laku terhadap suatu obyek disertai dengan perasaan positif dan negatif. Semakin tinggi sikap inovatif maka semakin tinggi produktivitas petani. Oleh sebab itu variabel sikap inovatif petani merupakan variabel penting untuk diperhatikan, karena sikap sebagai suatu sistem yang memiliki tiga komponen yang saling tergantung yakni kognisi, afeksi dan konasi Simanjuntak 1995, kognisi menyangkut keyakinan terhadap obyek sikap, afeksi menyangkut perasaan dan konasi menyangkut kecenderungan untuk berbuat Suriasumantri 1989. Istilah inovasi menurut Rogers 1971 didefinisikan sebagai derajat seseorang dalam mengadopsi ide-ide baru, lebih awal dari pada individu lain. Dikatakan juga bahwa ada beberapa karakteristik inovasi yaitu: manfaat, kompatibilitas, kompleksitas, triabilitas, dan observatibilitas. Sedangkan sikap memiliki dimensi afektif, tingkah laku dan informasi kognitif ketiga komponen itu terorganisir ke dalam sistem yang kuat Suriasumantri, 1989. Aspek kebaharuan dalam inovasi dapat dinyatakan dalam bentuk pengetahuan, sikap afektif dan keputusan untuk menggunakannya. Sikap inovatif petani berarti mempunyai kecenderungan yang relatif stabil dalam bereaksi ke dalam bentuk kognisi, afeksi dan konasi terhadap sesuatu yang baru baik dalam arti praktek atau obyek yang meliputi penerapan inovasi. 65

5.4 Produktivitas Usahatani

Menurut Husein Umar 1998 produktivitas adalah sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Usahatani padi merupakan suatu proses produksi yang dijalankan sebagai suatu usaha komersial yang memerlukan faktor-faktor produksi. Faktor produksi merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan suatu produksi. Mubyarto1989 menyatakan bahwa dalam usahatani tidak terlepas dari faktor- faktor produksi seperti tanah, modal dan tenaga kerja. Dalam meningkatkan produksi padi sawah selain aspek fisik, kimia dan biologis, juga aspek sosial ekonomis yang mempengaruhi diantaranya pengetahuan petani dan luas lahan garapan Erwidodo,1982. Menurut Tjakrawiralaksana 1983, usahatani dapat dikatakan berhasil apabila usahatani tersebut telah dapat menunjukkan hal-hal sebagai berikut : 1 Usahatani tersebut telah menghasilkan penerimaan yang dapat menutupi semua bunga modal atau pengeluaran, 2 Usahatani tersebut telah menghasilkan penerimaan tambahan untuk membayar bunga modal yang dipakai, baik modal sendiri maupun modal pinjaman, 3 Usahatani tersebut telah memberikan balas jasa pengelolaan yang wajar kepada petani itu sendiri, dan 4 Usahatani tersebut tetap produktif pada akhir tahun, seperti halnya pada awal tahun operasional. Dalam penelitian ini tingkat hasil produktivitas usahatani padi secara umum dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori rendah 336,13 – 449,3 KgHa, sedang 451,22–586 KgHa, dan tinggi ≥620,07 KgHa. Distribusi menurut 66 hasil produktivitas usahatani responden di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 20 di bawah ini : Tabel 20. Distribusi Menurut Tingkat Hasil Produktivitas Usahatani Benih Padi Produktivitas Usahatani