Hubungan Peran Kelompok Tani Dengan Peningkatan Produtivitas
69
dengan tingkat produktivitas petani sedang 47–55. Sedangkan peran kelompok tani kategori rendah 5–6 terdapat 2 orang dengan tingkat produktivitas petani
tinggi 56–60. Peran kelompok tani kategori sedang 7–8 terdapat 3 orang dengan
tingkat produktivitas petani rendah 38–46. Peran kelompok tani kategori sedang 7–8 terdapat 8 orang dengan tingkat produktivitas petani sedang pula 47-55.
Sedangkan peran kelompok tani sedang 7–8 terdapat 1 orang dengan tingkat produktivitas petani yang tinggi 56–60.
Berdasarkan data pada tabel silang 21 menunjukkan bahwa peran kelompok tani kategori tinggi 9–10 terdapat 2 orang dengan tingkat
produktivitas petani rendah 38–46. Peran kelompok tani kategori tinggi 9–10 terdapat 3 orang dengan tingkat Produktivitas petani sedang 47–55. Sedangkan
peran kelompok tani kategori tinggi 9–10 terdapat 2 orang dengan tingkat produktivitas petani tinggi pula 56–60. Dari hasil analisis tabulasi silang pada
tabel 21 dapat dilihat peran kelompok tani tidak berhubungan dengan tingkat produktivitas petani padi. Hal ini terjadi karena petani responden di kelompok tani
Surya Bangkit kurang berperan aktif dalam kegiatan kelompok. Dalam suatu kelompok keterlibatan seseorang mempunyai proporsi yang berbeda tergantung
dari potensi dan kemampuan masing-masing anggota kelompok, misalnya semakin tinggi kemampuan dan kedudukan seseorang dalam struktur kelompok
cenderung akan semakin besar peranannya pada tahapan pengambilan keputusan dan perencanaan. Dan sebaliknya, semakin rendah kemampuan dan kedudukan
seseorang di dalam struktur kelompok, maka semakin kecil pula partisipasi di
70
dalam kegiatan atau lebih besar peranannya terpusat pada tahapan kegiatan di kelompok.
Keadaan ini sangat berhubungan dengan managerial skills atau human capitals yang rendah sehingga sering kali petani dikatakan ketinggalan. Dengan
kata lain untuk meraih keberhasilan usahatani sangat ditentukan oleh pengambilan keputusan yang berdasarkan pada tujuan-tujuan usahatani, permasalahan serta
kondisi yang jelas, fakta dan data yang aktual serta analisis yang tepat dan akurat. Kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman petani yang memadai
sangat diperlukan dan sangat menentukan keberhasilan usahataninya. Hubungan antara etos kerja, motivasi keberhasilan dan sikap inovatif sangat berpengaruh
terhadap produktivitas petani. Dimana semakin tinggi etos kerja, motivasi keberhasilan dan sikap inovatif, maka semakin tinggi pula produktivitas petani
dalam menggarap lahan pertanian, dan sebaliknya. Selain itu tingkat pendidikan seseorang sangat mempengaruhi perilakunya,
baik pengetahuan maupun sikap. Soehardjo dan Patong dalam Rukka, 2003 menyatakan bahwa pendidikan umumnya akan mempengaruhi cara dan pola
berfikir petani lebih dinamis. Semakin tinggi tingkat pendididkan seseorang semakin efisien dia bekerja dan semakin banyak pula dia mengerti serta
mengetahui cara-cara
berusahatani yang
lebih produktif
dan lebih
menguntungkan. Dari pembahasan peran kelompok tani di atas di dapat bahwa aspek
kerjasama kelompok, keaktifan kelompok, manejemen perencanaan kelompok, kerjasama pelaksanaan program, dan hubungan dengan lembaga koperasiKUD di
71
kelompok tani Surya Bangkit masih rendah karena kurang antusias anggota dalam pertemuan berdiskusi dan biaya operasional produksi atau modal di kelompok tani
Surya Bangkit telah dipenuhi oleh ketua kelompok tani.