Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, Dan Penyebarangan

c. Perkretaapian

1 Penetapan rencana induk perkretaapian provinsi, 2 Pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi meliputi : a. Penetapan sasaran dan arah kebijakan pengembangan system perkretaapian provinsi dan perkretaapian kabupatenkota yang jaringannya melebihi wilayah kabupatenkota b. Pemberian arahan, bimbingan, pelatihan, dan bantuan teknis kepada kabupatenkota, penggunaan dan penyedia jasa c. Pengawasan terhadap pelaksanaan perkretaapian provinsi 3 Pengusahaan prasarana kereta api umum yang tidak dilaksanak an oleh badan usaha prasarana kereta api 4 Penetapan izin penyelenggaraan perkretaapian khusus yang jaringan jalurnya melebihi wilayah satu kabupatenkota dalam satu provinsi, 5 Penetapan jalur kereta api khusus yang jaringan melebihi satu wilayah kabupatenkota dalam provinsi 6 Penutupan perlintasan untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakaian jalan perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin dan tidak ada penanggungjawaban, dilakukan oleh pemilik dan pemerintah Daerah, 7 Penetapan jaringan pelayanan kereta api antarkota melebihi satu kabupatenkota dalam satu provinsi 8 Penetapan jaringan pelayanan kereta api perkotaan melampaui satu kabupatenkota dalam satu provinsi, 9 Penetapan persetujuan angkutan orang dengan menggunakan gerbong kereta api dalam kondisi tertentu yang pengoperasian nya di dalam wilayah kabupatenkota dalam satu provinsi, 10 Izin operasi kegiatan angkutan orang dan atau barang dengan kereta api umum untuk pelayanan angkutan antarkota dan perkotaan yang melintas pelayanannya melebihi satu kabupatenkota dalam satu provinsi, 11 Penetapan tarif penumpang kereta api dalam hal pelayanan angkutan yang merupakan kebutuhan pokok msyarakat dan pelayanan angkutan antarkota dan perkotaan yang lintas pelayanannya melebihi satu kabupatenkota dalam satu 12 Provinsi.

7. Bidang Laut

a. Seksi Pelabuhan Dan Pengerukan 1. Kapal berukuran tonase kotor sama dengan atau lebih dari 7 GT ≥7 yang berlayar hanya di perairan daratan sungai dan danau : a Pemberian izin pembangunan dan pengadaan kapal sampai dengan GT 30 ditugas pembantuan kepada provinsi. b Pelaksanaan pengukuran kapal sampai dengan GT300 ditugaskan pembantuankan kepada provinsi. c Pelaksanaan pengawasaan keselamatan kapal. d Pelaksanaan pemeriksaan radioelektronika kapal. e Pelaksanaan pengukuran kapal. f Penertiban pas perairan kapal. g Pencatatan kapal dalam buku registrasi pas perairan daratan. h Pelaksanaan pemeriksaan konstruksi. i Pelaksanaan pemeriksaan pemesanan kapal. j Penertiban sertifikasi keselamatan kapal. k Pelaksanaan pemeriksaan perlengkapan kapal. l Penertiban dokumen pengawakan kapal. 2. Kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 GT7 yang berlayar hanya di perairan daratan sungai dan danau : pemberian izin pembangunan dan pengadaan kapal; 3. Kapal berukuran tonase kotor lebih dari atau sama dengan GT 7 GT ≥ 7 yang berlayar di laut; 4. Kapal berukuran tonase kotor kurang dari GT 7 GT7 yang berlayar di laut; 5. Pengelolaan pelabuhan regional lama; 6. Pengelolaan pelabuhan baru yang dibangun oleh provinsi; 7. Rekomendasi penetapan rencana induk Pelabuhan Internasional Hub, Internasional dan Nasional; 8. Penetapan rencana induk pelabuhan laut regional;