10. Scytonema
Scytonema dikl Cyanophyceae
, ordo No Genus Scytonema mer
percabangan semu. D terbentuk berasal dari p
dari sel aksis Gambar 14 Scytonema yang
hijau-biru pucat. Sel merupakan sel muda, mu
filamen tampak jelas, dan
2 µm
Gambar 14. Scytonema. S bentuk melengkung, dan
2009
iklasifikasikan ke dalam divisi Cyanophy Nostocales
, famili Scytonemataceae, dan genus S merupakan Cyanophyta yang memiliki filame
Disebut percabangan semu dikarenakan cab i pembengkokkan sel vegetatif yang telah mati d
r 14 dan Gambar 15. ng telah diamati memiliki bentuk trikom silindris,
l heterokis tidak tampak karena kemungkin , musilago tidak jelas, ujung sel membulat, s
dan diameter filamen 2 µm-2,5 µm.
. Sampel 3cPp2 a salah satu trikom memulai pe an double branch pada sampel 5bPp3 b. Sumber fo
hyta , kelas
Scytonema .
men dengan abang yang
ti dan bukan
ris, berwarna kinan masih
sekat antar
percabangan r foto: Wulan,
Gambar 15. Percabang berkembang pada samp
sampel 2dDs1, 4cDr2, dan
11. Anabaena
Anabaena dikla
Cyanophyceae , ordo N
Anabaena merupakan
filamen dapat soliter atau atau sangat tipis dan tida
yang agak melengkung berbentuk seperti tong
pengamatan diketahui b
bangan Scytonema. Salah satu percabangan y pel 6dPs3 a, double branch telah berkembang
dan 4dDr2 b, c, d. Sumber foto: Wulan, 2009
iklasifikasikan ke
dalam divisi
Cyanophy Nostocales
, famili Nostocaceae, dan genus n Cyanophyta dengan bentuk filamen, tidak b
tau berkoloni, warna koloni hijau-biru, musilago tidak berwarna, trikom kebanyakan lurus atau ada
ng, agregasi antar sel vegetatif tidak kuat, sel ng dan beberapa agak lonjong atau silinder. D
i bahwa diameter sel vegetatif Anabaena 3-4 µ
yang telah ng luas pada
hyta ,
kelas s Anabaena.
bercabang, go tidak jelas
ada beberapa sel vegetatif
. Dari hasil µm dengan
panjang 3-4µm, sedangkan diameter sel heterokisnya 5 µm dengan panjang 5-6 µm. Sel heterokis yang ditemukan pada umumnya interkalar dengan warna hijau
kekuningan atau hijau muda transparan, selain itu pada salah satu sampel juga ditemukan adanya akinet, yaitu sampel 2aDr1 Gambar 16.
Beberapa ciri khas dari Anabaena yaitu letak heterokis yang selalu interkalar, koloni tidak terikat dalam satu musilago besar, musilago yang dimiliki
oleh satu filamen sangat tipis bahkan hampir tidak terlihat, agregasi atau pemisahan antar sel vegetatif tidak terlalu kuat atau dapat dikatakan terdapat jarak
yang sangat jelas terlihat jika diamati dengan seksama, vakuola gas tampak jelas, bentuk filament yang tidak meruncing, dan memiliki sel akinet.
Sel akinet merupakan sel yang dibentuk pada saat Anabaena kekurangan zat nitrogen. Sel akinet berbentuk lebih besar dan lebih lonjong daripada sel
vegetatif dan sel heterokis. Warna sel akinet lebih gelap, hijau tua atau cokelat. Keberadaan sel akinet sangat penting untuk membedakan Anabaena dengan
Nostoc . Perbedaan tersebut terletak pada letak sel akinet. Pada Anabaena sel
akinet terletak bersebelahan dengan sel heterokis sedangkan pada Nostoc letak sel akinet yaitu diantara sel heterokis atau mengapit sel heterokis. Walaupun begitu,
sel akinet hanya akan terbentuk apabila Anabaena atau Nostoc berada pada kondisi ekstrim sehingga apabila sel akinet ini tidak tampak pada identifikasi,
maka alternatif lain untuk membedakan kedua genus ini yaitu dengan memperhatikan morfologi musilago dan habitatnya.
Gambar 16. Anabaena. S 2aDr1 b. Sumber foto:
12. Nostoc