Heterokis Cyanop Isolasi dan identifikasi mikroalga cyanophyta dari tanah persawahan Kampung Sampora, Cibinong, Bogor

Gambar 19. Fischerella. pada sampel 1aDr1 a da

4.3 Heterokis Cyanop

Berdasarkan hasil memiliki sel heterokis, Fischerella . Dari kelima untuk diisolasi, yaitu A paling mudah untuk diis itu sel heterokis pada ke hanya sampai pada dua k belum murni dan masih dikarenakan untuk men berkali-kali dan dalam ja Anabaena dan No tanah persawahan. Pad tersebut kadang menjadi 1993. . Cabang yang baru tumbuh tanda panah dar dan sampel 4aDp2 b. Sumber foto: Wulan, 2009 ophyta sil identifikasi, ditemukan 5 genus Cyanoph is, yaitu Scytonema, Anabaena, Nostoc, Calo ima genus tersebut hanya 2 genus saja yang tel Anabaena dan Nostoc. Keduanya merupakan g diisolasi dan cukup banyak ditemukan pada samp keduanya sudah tampak jelas. Tetapi isolasi yang a kali pencucian sehingga genus Cyanophyta yan ih terdapat mikroalga lain seperti Chlorophyta. H mendapatkan isolat murni dibutuhkan pencucia jangka waktu yang cukup lama. Nostoc merupakan genus yang umumnya ditemu ada beberapa penelitian dilaporkan bahwa ked di organisme yang dominan di persawahan VenK dari sel basal 09 ophyta yang alothrix , dan telah dicoba genus yang mpel. Selain ng dilakukan ang diisolasi Hal tersebut cian hingga mukan pada kedua genus nKataraman, Scytonema Genus ini ditemukan pada sampel permukaan tanah dan sampel dalam tanah di bulan pertama, kedua dan ketiga umur tanam padi. Sama halnya dengan Microcoleus , Scytonema pada tanah persawahan juga berperan dalam menjaga kesuburan dan stabilitas tanah. Ditemukannya Scytonema pada pagi, siang dan sore hari pada sampel penelitian kemungkinan karena faktor kebutuhannya terhadap cahaya untuk melakukan fotosintesis. Anabaena Dari hasil pengamatan, Anabaena ditemukan hampir pada setiap titik sampel, yaitu pada bulan pertama, kedua dan ketiga umur tanam padi baik pada pagi, siang maupun sore hari. Karena adanya sel heterokis pada genus ini menjadikan Anabaena salah satu agen yang sangat penting dalam memfiksasi nitrogen dan meningkatkan jumlah nutrisi tanah untuk pertumbuhan tanaman padi. Sehingga dapat dikatakan keberadaan genus ini pada setiap titik sampel menunjukkan tingginya tingkat kesuburan pada tanah persawahan Kampung Sampora. Nostoc Dari hasil pengamatan, Nostoc ditemukan pada setiap titik sampel. Hal ini disebabkan kemampuannya untuk mempertahankan diri dari radiasi sinar UV dan dapat memproduksi senyawa antimikroba sehingga genus ini dapat hidup pada berbagai kondisi lingkungan. Sel heterokis pada Nostoc selain sebagai tempat pemfiksasi nitrogen, juga berfungsi sebagai pusat fotosintesis. Hasil fotosintesis tersebut kemudian disalurkan ke sel-sel vegetatif. Berdasarkan penelitian El- Sheekh dkk 2000, kandungan total karbohidrat dan protein yang dimiliki sel vegetatif dan heterokis Nostoc sangat tinggi sehingga genus ini sangat baik jika dijadikan biofertilizer. Calothrix Dari hasil pengamatan Calothrix ditemukan pada bulan kedua dan ketiga, yaitu hanya di siang hari. Hal ini kemungkinan disebabkan tingginya kebutuhan Calothrix akan cahaya untuk fotosintesis karena Calothrix merupakan Cyanophyta yang bersifat heterotrof. Fischerella Dari hasil pengamatan Fischerella ditemukan pada sampel permukaan tanah yaitu hanya di bulan ketiga di sore hari. Sedangkan pada sampel dalam tanah Fischerella ditemukan pada bulan pertama dan kedua, masing-masing di sore dan pagi hari. Keberadaan Fischerella pada titik-titik sampel tersebut dapat menjadi petunjuk tingginya kadar nitrogen pada tanah. Tomaselli dan Giovannetti 1993 mengungkapkan bahwa tanah yang diinokulasikan dengan Fischerella menunjukkan kadar Nitrogen yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang tidak terdapat Fischerella. 44 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan