2.6 Isolasi dan Identifikasi Cyanophyta
Pertumbuhan suatu jenis mikroalga sangat erat kaitannya dengan ketersediaan hara makro dan mikro serta kondisi lingkungan. Faktor-faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuan mikroalga antara lain cahaya, suhu dan pH air Isnansetyo Kurniastuty, 1995.
Upaya untuk mengisolasi mikroalga baik pada habitat akuatik maupun terestial perlu memperhatikan musim karena beberapa mikroalga yang hidup
bebas dapat bercampur dengan lumpur. Jika kondisi musim kurang baik pengambilan, sampel menjadi kurang optimal. Mikroalga tanah dapat dilihat
dengan mata telanjang karena biasanya mereka membentuk lapisan kehijauan seperti lendir pada permukaan tanah. Hal tersebut memudahkan pengambilan
sampel. Pengambilan sampel mikroalga tanah dilakukan dari permukaan tanah hingga kedalaman 5 cm karena kemungkinan mikroalga juga terdapat pada
lapisan bawah tanah Whitton dkk., 2002. Karakter morfologi adalah karakter yang paling mudah digunakan untuk
mengidentifikasi Cyanophyta. Beberapa karakter morfologi yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi Cyanophyta adalah : 1 bentuk talus, dapat
berupa uniseluler, koloni, filamen bercabang atau tidak bercabang Whitton dkk., 2002; 2 ukuran panjang dan lebar talus; 3 keberadaan selubung gelatin; 4
bentuk ujung trikom; 5 septa pada filamen bergranula atau tidak; 6 keberadaan dinding pembatas pada filamen; 7 bentuk spiral pada talus; dan 8 keberadaan
spora, akinet, dan heterokis Geitler, 1985.
Sebagian besar Cyanophyta yang ditemukan di persawahan adalah Anabaena, Calothrix, Fischerella, Nostoc,
dan Scytonema Whitton dkk, 2002. Spesies pemfiksasi nitrogen dari Cyanophyta ini diunggulkan di negara-negara
tropis untuk meningkatkan kesuburan padi di sawah Vashista, 1999.
2.7 Persawahan Kampung Sampora
Kampung Sampora terletak di daerah subur Gunung Sindur. Secara geologis, Kampung Sampora merupakan bagian dari Kelurahan Cibinong yang
terletak di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Secara geografis wilayah Kelurahan Cibinong terletak di 6
o
29 27.79513 lintang selatan dan 106
o
50 56.07379 bujur timur. Dari aspek aksesibilitas dan mobilitas, Kampung Sampora
dapat dikatakan sebagai kampung yang terisolasi dari pusat keramaian. Jalan yang menjadi akses satu-satunya keluar wilayah itu tertutup oleh Cibinong Science
Center CSC atau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Cibinong. Akses
menuju pusat pemerintahan kota Kecamatan Cibinong berjarak sekitar 4 km, akses menuju pusat pemerintahan Kabupaten Bogor kurang lebih 4 km dan ke
ibukota Provinsi Jawa Barat 120 km www.kotabogor.go.id. Iklim di daerah Kampung Sampora mempunyai curah hujan yang cukup
tinggi, hal ini tidak lain dikarenakan Kampung Sampora merupakan bagian dari Kabupaten dan Kota Bogor. Khusus untuk Kota Bogor sendiri diberi julukan
sebagai Kota Hujan di Indonesia. Kondisi iklim di Kota Bogor mempunyai suhu rata-rata tiap bulan 26º C dengan suhu terendah 21,8º C dan suhu tertinggi 30,4º
C. Kelembaban udara 70 serta curah hujan rata-rata setiap tahun sekitar 3.500 –
4000 mm dengan curah frekuensi rata-rata 191,2
turun dalam sehari lebih 2007.
Kampung Sampor aktivitas pertanian Gam
banyak perubahan baik bertani merupakan mata
Gambar 3 Sumber fo
Pada umumnya je adalah varietas lokal, ya
padi yang didapat masya milik LIPI Cibinong. H
memiliki masa panen ya para petani di Kampung
bulir padi yang dihasilka ah hujan terbesar pada bulan Desember dan Janua
1,2 hari hujan setahun www.kotabogor.go.id. H ih sering terjadi pada sore hari pukul 12.00-15.00
ora merupakan kawasan pedesaan yang bergan ambar 3. Kawasan Gunung Sindur saat ini telah me
ik dari segi perekonomian maupun pembanguna ta pencaharian utama masyarakat di kampung ini.
3. Persawahan penduduk Kampung Sampora. r foto : Wulan, 2009
jenis padi yang ditanam penduduk Kampung yaitu Super, Pandan Wangi, Padi Merah, dan Bro
syarakat Sampora mayoritas berasal dari benih pad Hal ini dikarenakan jenis-jenis benih padi
yang lebih cepat, yaitu 3,5 bulan sehingga dala ng Sampora dapat panen sebanyak 3-4 kali. Selain
lkan lebih besar.
nuari dengan . Hujan yang
.00 Tatang,
antung pada h mengalami
unan, namun ni.
ng Sampora romo. Benih
padi di lahan adi tersebut
alam setahun lain itu bulir-
13 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan dari September 2009 sampai dengan Mei 2010. Isolasi sampel tanah dilaksanakan di wilayah persawahan Kampung Sampora, Cibinong,
Bogor mulai pukul 08.30-17.00 WIB sedangkan identifikasi sampel dilakukan di laboratorium Fisiologi Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3.2 Bahan dan Alat