pakaian, membuat sarung bantal, sampai menghasilkan suatu karya yang bermanfaat. Seperti penuturan Ibu Yani Suwarni mengatakan bahwa :
“Metode menjahit tuh..ada teori dan praktek yah.., kalo teori ini kadang-kadang lama yah..bisa sampe 1 bulan untuk teori aja, kemudian untuk prakteknya kalo
udah bisa teori untuk prakteknya mudah melalui latihan-latihan secara terus menerus tapi terus di bimbing.
82
c. Metode Keterampilan Sablon
Keterampilan sablon ini diberikan pengajar dengan metode teori dan praktek, metode teori diberikan untuk pengenalan dasar tata cara menggambar,
kemudian dipraktekan secara langsung di ruang pelatihan keterampilan sablon secara bersama-sama dengan diberikan bimbingan, penyampaian teori satu persatu
untuk melihat anak-anak mampu dan teliti dalam berkarya membuat suatu gambar untuk disablon.
Seperti Penuturan Bapak Jayadi Instruktur Keterampialn Sablon, mengatakan :
“Kalo metode saya teori di coba satu persatu untuk melihat hasil dalam melakukan pekerjaan mereka, itu dilakukan untuk melihat sejauh mana anak-anak
menekuni keterampilan sablon ini, sehingga anak-anak dalam prakteknya tidak akan jenuh karena mereka sudah bisa melakukan secara baik dan untuk praktek
secara bersama-bersamadilakukan diruang sablon dengan latihan-latihan”.
83
2. Pelaksanaan Program Keterampilan
Setelah mengetahui metode yang disampaikan pengajar dalam pelatihan keterampilan, kemudian dilakuakan pelaksanaan keterampilan melalui tahapan-
tahapan.
82
Yani Suwarni Insturktur Keterampilan Menjahit, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2008 Di ruang Pelatihan Keterampialn Menjahit.
83
Jayadi Instruktur Keterampilan Sablon, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2008 Di ruang pelatihan keterampialan sablon.
a. Proses Keterampilan Komputer Pelaksanaan keterampilan komputer dilakukan oleh anak asuh rata-rata
pada tingkat pendidikan SLTA dan SLTP, pelatihan keterampilan komputer ini, kebanyakan disenangi oleh anak-anak laki-laki, tetapi tidak menutup
kemungkinan banyak disenangi oleh anak-anak perempuan dibawah bimbingan instruktur keterampiln komputer.
Dari hasil observasi penulis, pelaksanaan keterampilan komputer dengan diberikan praktek secara langsung di ruang komputer, anak asuh yang mengikuti
keterampilan ini sangat menekuni dibidang komputer, karena pada dasarnya keterampilan komputer dapat memberikan pengetahuan dan wawasan diluar
pendidikan sekolah anak asuh. Pelaksanaan keterampilan tersebut berlangsung secara bertahap dan
dibimbing oleh instruktur keterampilan komputer, berawal dari pengenalan dasar tenik komputer, menggunakan alat dan cara bekerjanya dalam proses tersebut
diberi waktu anak mencoba sendiri sampai mereka bisa dengan sendirinya, kemudian mereka diberikan pelatihan secara berulang-ulang sampai mereka bisa
mengunakan dan memanfaatkan keterampilan komputer ini, sebagai landasan pengetahuan di bidang keterampilan.
Untuk pengenalan dasar komputer, anak-anak yang mengikuti pelatihan keterampilan komputer, bila sebagian diantara mereka sudah lancar dalam
pelatihan keterampilan komputer, maka dapat mengajarkan adik-adik kelas mereka yang belum lancar dalam pelatihan ini, sehingga proses ini dapat berjalan
secara terus menerus dan dapat membantu terlaksananya program keterampilan komputer ini secara maksimal.
Seperti yang diungkapkan oleh Insrtuktur Keterampilan komputer Bapak Indra Syahputra Insrtuktur Keterampilan Komputer mengatakan bahwa :
“Untuk pengenalan dasar sebagian besar anak-anak sudah pada tau, sebab dari metode yang saya ajarkan, jangan lupa kamu mengajarkan yang lainnya, karena
udah jadi satu prinsip saya yah…”
84
Tabel 4.2 Data anak asuh yang mengikuti
Pelatihan keterampilan komputer No Nama Anak
LP Tingkat Pendidikan
1 Agun Gunawan
L SLTP
2 Ulul Albab
L SLTP
3 Marion H Putra
L SLTP
4 Nur Hayati
P SLTP
5 Fajar Rahmadan
L SLTP
6 Imam Badri
L SLTP
7 Rafli
L SLTP
8 Agung Pamungkas
L SLTP
9 Abdul Basit Silmi
L SLTP
10 Marion L
SLTP 11 Adam Malik
L SLTP
12 Aji Mahesa L
SLTP 13 Ahmad Fajar
L SLTP
14 Yulianti P
SLTP 15 Nanang Apriyanto
L SLTP
16 Rangga Gustila L
SLTP 17 Abdul Manaf
L SLTP
18 Ardian Ardi Wijaya L
SLTP 19 Ahmad Affandi
L SLTP
20 Sarah P
SLTP 21 Fiqih Aldi
L SLTA
22 Budi Triana L
SLTA 23 Dendi Angriawan
L SLTA
24 Sukma Setiawan L
SLTA 25 Masri A
L SLTA
84
Indra Syahputra Instruktur Keterampilan Menjahit Wawancara Priadi, Tnggal 14 Agustus 2008 Di Ruang Keterampilan Komputer.
26 Dewi Pujowati P
SLTA 27 Yunita Sari
P SLTA
28 Ratna Ningsih P
SLTA 29 Rosani
P SLTA
30 Euis Rohayani P
SLTA 31 Rusmiyati
P SLTA
32 Nanang L
SLTA 33 Hendra Suherman
L SD
34 Melani P
SD 35 Annisah
P SD
36 Sependa L
SLTA
Sumber : Dokumentasi PSAA V
85
Pelatihan komputer dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis serta di bagi menjadi dua waktu yaitu waktu pagi mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul
11.00 dan waktu siang dimulai pukul 13.00 sampai dengan 15.00, waktu pagi diberikan bagi anak asuh yang sekolah siang dan waktu siang diberikan bagi anak
asuh ynag sekolah pagi. Dalam penuturan Bapak Instruktur Keterampilan Komputer Indra
Syahputra mengatakan bahwa : “Di Panti kalo komputer setiap hari selasa dan kamis, untuk anak yang sekolah
pagi yah..belajarnya siang hari, dan untuk anak yang sekolah siang yah, belajarnya pagi hari.
86
Tabel 4.3 Jadwal Keterampilan Komputer
PSAA Putra Utama 5 Duren Sawit No
Hari Waktu
Instruktur
1 Selasa
Pagi: 09.00 sd 11.00 WIB Siang: 13.00 sd 15.00 WIB
2 Kamis
Pagi: 09.00 sd 11.00 WIB Siang: 13.00 sd 15.00 WIB
Indra Syahputra
Sumber : Dokumentasi PSAA V
87
85
Dokumentasi PSAA V
86
Indra Syahputra Instruktur Keterampilan Menjahit Wawancara Priadi, Tnggal 14 Agustus 2008 Di Ruang Keterampilan Komputer.
87
Dokumentasi PSAA V
b. Proses Keterampilan Menjahit Proses keterampilan menjahit dilaksanakan di ruang menjahit, dalam
proses ini diperlukan ketekunan dan keuletan dalam membuat suatu karya yang sempurna. Keterampilan ini sangat disenangi oleh anak asuh perempuan meskipun
diperlukan keuletan dan ketekunan dalam menjalani keterampilan dengan keinginan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki, maka dengan giat
dan rajin mereka tetap berlatih. Menurut Instruktur Keterampilan Menjahit, Ibu Yani Suwarni yang
mengatkan bahwa : “Setelah teori suah mereka pelajari kemudian tahap lanjutan yaitu
praktek, anak dicontohkan cara menjahit pakaian yang sobek kemudian diajarkan cara memasang kancing, tahap selanjutnya setelah mereka udah
bisa tata cara menjahit lalu diberikan pelatihan-pelatihan, anak asuh diberi waktu selama 2 bulan sampai mereka bisa melakukan keterampilan
sendiri.”
88
Setelah anak diberikan teori dan praktek, kemudian mereka berlatih dengan berulang-ulang hingga lancar dan mereka mampu melakukan
keterampilan tersebut sendiri, dan dapat diterapkan melalui kehidupan sehari-hari mereka yang bermanfaat.
Seperti penuturan salah satuanak jalanan yang penulis wawancarai mengatakan bahwa :
“Manfaat yang saya dapet, saya bisa tahu tata cara jahit, klo baju saya ada yang sobek, kan bisa ngerjain sendiri, dan ngeliat hasilnya sendiri jadi
puas ka.., dengan latihan-latihan ngejahit, walaupun belum sempurna, tapi saya seneng ada manfaatnya untuk saya sendiri.”
89
88
Yani Suwarni Insturktur Keterampilan Menjahit, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2008 Di ruang Pelatihan Keterampialn Menjahit.
89
Pipih Solehawati, Wawancara Pribadi Dengan Anak Cacat, Jakarta
Tabel 4.4 Data anak asuh yang mengikuti
Pelatihan keterampilan menjahit No
Nama Anak LP
Tingkat Pendidikan
1
Nia Sahrini P
SLTP
2
Susilowati P
SLTP
3
Maharani P
SLTP
4
Andes P
SLTP
5
Taryati P
SLTP
6
Sri Suryani P
SLTP
7
Rizki Amanah P
SLTP
8
Dewi Apriyanti P
SLTP
9
Maida P
SLTP
10
Vina P
SLTP
11
Pipih Solehawati P
SLTP
12
Dewi Susilowati P
SLTP
13
Nur Halimah P
SLTP
14
Annisa P
SLTP
15
Rohanah P
SLTP
16
Irma Mariana P
SLTP
17
Husnia P
SLTP
18
Monica P
SLTA
19
Marwati P
SLTA
20
Radiah P
SLTA
21
Yuliana P
SLTA
22
Erni P
SLTA
23
Eneng Rahmawati P
SLTA
24
Caswati P
SLTA
25
Ulfayanti P
SLTA
26
Hiriyanti P
SLTA
27
Dwi Apriliyanti P
SLTA
28
Farah Farisa P
SLTA
29
Risnawati P
SLTA
30
Een agustin P
SLTA
31
Nurjannah P
SLTA
32
Yuliana P
SLTA
33
Mela Fitriah P
SLTA
34
Lina P
SLTA
35
Siti Nurjannah P
SLTA
36
Ira Mustika Sari P
SD
37
Esi Novitasari P
SD
38
Rizki Lailatul P
SD
39
Pudji Handayani P
SD
40
Yunita Setiawati P
SD
Sumber : Dokumentasi PSAA V
90
Pelatihan keterampilan menjahit dilaksanakan setiap hari Senin dan Jum’at serta di bagi menjadi dua waktu yaitu waktu pagi mulai pukul 09.00 sampai
dengan pukul 11.00 dan waktu siang dimulai pukul 13.00 sampai dengan 15.00, waktu pagi diberikan bagi anak asuh yang sekolah siang dan waktu siang
diberikan bagi anak asuh yang sekolah pagi. Dalam Penuturan Ibu Yani Suwarni Instruktur Keterampilan Menjahit
mengatakan : “Kalo jahit setiap hari Senin dan Jum’at dimulai pukul 09.00 untuk anak yang
sekolah siang kemudian istirahat dulu, dan mulai lagi jam 13.00 untuk anak yang sekolah pagi.
91
Tabel 4.5 Jadwal Keterampilan Menjahit
PSAA Putra Utama 5 Duren Sawit No
Hari Waktu
Instruktur
1 Senin
Pagi: 09.00 sd 11.00 WIB Siang: 13.00 sd 15.00 WIB
2 Jumat
Pagi: 09.00 sd 11.00 WIB Siang: 13.00 sd 15.00 WIB
Yani Suarni
Sumber : Dokumentasi PSAA V
92
c. Proses Keterampilan Sablon Dalam proses keterampilan sablon ini diperlukan keahlian sendiri dan
kesabaran dalam menciptakan hasil yang sesuai dengan keinginan, rata-rata anak asuh yang menekuni keterampilan ini adalah kebanyakan dari tingkat SLTA,
90
Dokumentasi PSAA V
91
Yani Suwarni Insturktur Keterampilan Menjahit, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2008 Di ruang Pelatihan Keterampialn Menjahit.
92
Dokumentasi PSAA V
meskipun ada sebagian dari tingkat SLTP ataupun SD, yang mengikuti, setelah diberikan metode teori, anak-anak diberikan bimbingan dan pelatihan-pelatihan
untuk menguji kemampuan mereka pada kesungguhan dan ketelitian mereka dalam menciptakan hasil yang baik. Seperti peneturan Instruktur Keterampilan
Sablon Jayadi yang mengatkan bahwa : “Keterampilan ini dibutuhkan ketelitian pada anak soalnya menggunakan sablon
ini agak rumit dan sulit yah… jadi untuk anak-anak jadi harus teliti, ya kalo nggak hasilnya nantinya nggak bagus, makanya kalo anak-anak yang kurang sungguh-
sungguh nanti hasilnya takutnya setengah-setengah, tapi Alhamdulillah anak-anak ada yang bisa juga.”
93
Anak-anak yang mengikuti keterampilan ini lebih sedikit di banding dengan keterampilan komputer dan menjahit, karena alasan-alasan yang
disebutkan instruktur sablon diatas, dikhawatirkan terdapat kesulitan dan kejenuhan bagi anak yang menekuni bidang tersebut, sehingga keterampilan
sablon ini kurang diminati anak-anak. Seperti penuturan salah satu anak jalanan yaitu :
“Kalo jahit sama komputer pada banyak temen-temen yang ikut terus yang ngajarin juga ada dan aktif, tapi kalo sablon dikit ka temen-temen yang suka
soalnya susah, tapi kalo kita teliti juga insya allah bisa lama-lama latihan-latihan terus gitu ka..diulang, rame-rame gitu belajarnya diliatin sama yang
ngajarinnya.”
94
Tabel 4.6 Data anak asuh yang mengikuti
Pelatihan keterampilan sablon No Nama Anak
LP Tingkat Pendidikan
1 Subardi
L SLTP
2 Imam Syah
L SLTP
3 Sandiana
L SLTP
93
Jayadi Instruktur Keterampilan Sablon, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2008 Di ruang pelatihan keterampialan sablon.
94
Afifuddin, Wawancara Pribadi Dengan Anak Jalanan, Jakarta
4 Sofiyanto
L SLTP
5 Refli Faisal
L SLTP
6 Afiffudin
L SLTP
7 Zaenal Abidin
L SLTP
8 Rudi Caswana
L SLTP
9 Muhammad Zulfakor
L SLTP
10 Kamal Mansyur L
SLTP 11 Rian Nugraha
L SLTP
12 Triono L
SLTP 13 Ferdi Irwansyah
L SLTP
14 Oman Rohman L
SLTA 15 Kapriyadi
L SLTA
16 Yoga Pratama L
SLTA 17 Alimudin
L SLTA
18 Sandi Cahyo Pamungkas L
SLTA 19 Jaya Muhammad
L SLTA
20 Bima Prasetyo Budi L
SLTA 21 Siswanto
L SLTA
22 Setia Billi L
SLTA 23 Akbar Albert
L SD
24 Hadi Wijaya L
SD
Sumber : Dokumentasi PSAA V
Pelatihan Keterampilan sablon dilaksanakan setiap hari Rabu dan Sabtu serta di bagi menjadi dua waktu yaitu waktu pagi mulai pukul 09.00 sampai
dengan pukul 11.00 dan waktu siang dimulai pukul 13.00 sampai dengan 15.00, waktu pagi diberikan bagi anak asuh yang sekolah siang dan waktu siang
diberikan bagi anak asuh yang sekolah pagi. Dalam penuturan instruktur keterampilan sablon Jayadi mengatakan
bahwa : “Kalo kegiatannya adanya hari rabu sama sabtu, tergantung anak-anak sekolahnya
kalo mereka sekolah pagi yah, keterampilannya ia kerjakan sore, tapi sebaliknya yang dia sekolah siang belajarnya pagi.
95
95
Jayadi Instruktur Keterampilan Sablon, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2008 Di ruang pelatihan keterampialan sablon.
Tabel 4.7 Jadwal Keterampilan Sablon
PSAA Putra Utama 5 Duren Sawit No
Hari Waktu
Instruktur
1 Rabu
Pagi: 09.00 sd 11.00 WIB Siang: 13.00 sd 15.00 WIB
2 Sabtu
Pagi: 09.00 sd 11.00 WIB Siang: 13.00 sd 15.00 WIB
Jayadi
Sumber : Dokumentasi PSAA V 3. Hasil Pelaksanaan Program Keterampilan
Pelaksanaan program pelatihan keterampilan akan membuahkan sebuah hasil yang sempurna jika prosesnya berjalan dengan baik program keterampilan
dapat mengubah pola pikir anak-anak menjadi kreatif dan mempunyai modal keilmuan yang bermanfaat pada bidang pelatihan keterampilan, dan hasilnya ini
akan menjadi jembatan untuk menuju masa depan mereka yang cerah. Seperti yang diungkapkan Ibu Dyah Ratnaningsih ketika penulis wawancarai, mengatakan
bahwa : “Dengan keterampilan itu sebagai jembatan untuk dia bekerja di kantor, bisa juga
kalo ada modal kan bisa usaha sendiri, jadi nggak tergantung sama lapangan kerja, itu biasanya untuk keterampilan menjahit dan sablon, kalo komputer biasanya
itukan untuk di kantor yah..” a. Hasil Pelaksanaan Keterampilan Komputer
Hasil dari pelatihan keterampilan bisa didapat anak asuh, ketika mereka berada di dalam Panti ataupun ketika keluar dari Panti, ketika mereka di dalam
Panti, manfaatnya bisa dirasakan untuk mereka sendiri, mereka yang mempelajari
keterampilan komputer, mereka mendapat ilmu pengetahuan tentang komputer yang menjadi prioritas dalam pendidikan sekolah mereka yang sangat mendukung
dalam menjalankan kegiatan dan tugas di sekolah. Menurut Penuturan salah satu anak jalanan adalah :
“Komputer bagi saya bisa membantu saya banget untuk menjalankan tugas sekolah kaya buat makalah, terus bikin tugas gitu, jadi saya nggak perlu ke rental
lagi, tapi saya ketik aja sendiri. Itu kan jadi mudahkan kita ka..untuk menjalani tugas sekolah, pokoknya kalo bisa komputer enak deh buat ngapain aja bisa”
96
Sedangkan hasil yang mereka peroleh dalam menekuni keterampilan komputer ketika keluar dari Panti, mereka bisa punya keahlian di bidang
komputer, dan dapat mengembangkan keahlian tersebut dengan membuka usaha sendiri atau mereka dapat melamar pekerjaan di bidang pelatihan keterampilan,
atau bagi anak asuh yang mempunyai keinginan untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi, mereka dengan mudah dapat mempelajari mendalam di bidang
komputer. Menurut penuturan Instruktur keterampilan komputer Indra Syahputra
yang mengatakan bahwa : “Hasil untuk anak yaitu kebanyakan sudah ada yang usaha, ada yang di prosesor,
ada yang di rental komputer untuk kerja, dia dibantu oaring ditempatkan tergantung individu, penyakluran sudah ada disini kadang dari lulusan tahun
kemaren Bintal Kessos menyalurkan uang 18 juta, terus barang-barang untuk anak-anak disini dibagi 3 kelompok, yah minimal dia punya salah satu
keterampiln yng diajarkan disini”.
97
b. Hasil Pelaksanaan Keterampilam Menjahit
96
Rusmiati, Wawancara Pribdi Dengan Anak Jalanan, Jakarta
97
Indra Syahputra Instruktur Keterampilan Menjahit Wawancara Priadi, Tnggal 14 Agustus 2008 Di Ruang Keterampilan Komputer.
Untuk anak-anak jalanan hasil yang diperoleh dalam pemberdayaan yang dilakukan panti sosial anak jalanan ini, pada keterampiln menjahit terdapat dua
manfaat yaitu : manfaat yang didapat ketika mereka didalam panti serta manfaat yang akan
diperoleh setelah masa perpantian selesai dalam kata lain mereka keluarga dari panti. Manfaat yang diperoleh ketika didalam panti anak memperoleh
pengetahuan dan tata cara menjahit yang baik, mereka dapat membuat karya seni yang bagus seperti mengecilkan pakaian dengan jahitan yang lurus, membuat
sarung bantal. Keterampilan yang mereka peroleh dan mengambangkan kreatifitas dan
potensi serta kemampuan mereka untuk maju, dan dapat menghasilkan suatu manfaat yang bagus untuk mereka sendiri seperti dalam penuturan salah satu anak
jalanan yang mengatakn bahwa : “manfaat yang saya dapat, saya jadi bisa tahu tata cara jahit kalau baju saya ada
yang sobek kan bisa jahit sendiri dan lihat hasil sendiri, jadi puas ka dengan latihan-latihan menjahit”
98
Adapun manfaat yang didapat setelah mereka keluar dati panti adalah anak dapat disalutkan ketempat-tempat kerja. Dalam proses penyaluran ketempat kerja,
instruktur mengadakan pembinaan lanjut yang bertujuan untuk penyesuaian diri dengan masyrakat, agar masyarakat dapat menerima keahlian mereka dalam
keterampilan menjahit. Dan pembinaan lanjut tersebut dilakukan dengan
monitoring dan evaluasi, anak dites kembali untuk melihat cara kerja dan
98
Pipih Soleha Wati, wawanacara pribadi dengan anak jalanan, Jakarta 14 agustus
hasilnya anak dan untuk mengetahui perkembangan untuk lebih lanjut baik secara mental dan fisik mereka ketika berada di tengah-tengah masyarakat
Seperti yang diungkapkan instruktur keterampilan menjahit Ibu Yani Suwarni yang mengatakan bahwa :
” banyak anak yang sudah keluar mereka ditempatkan ketempat-tempat kerja tetapi sebelum itu mereka dites kembali supaya kita bias melihak hasil dan cara
kerjanya supaya nanti ketika mereka terjun dimasyarakat mau menerima keterampilan mereka yang sudah diajarin dipanti, supaya bisa langsung
ditempatkan kerja. Gitu Mba
99
c. Hasil Pelaksanaan Keterampilan Sablon Setelah mereka diajarkan metode teori atau praktek, untuk keterampilan
sablon ini manfaatnya anak dapat ilmu pengetahuan tentang tata cara menyablon yang baik sari membuat pola gambar sampai mejadikan suatu karya yang manfaat.
Hasil yang dirasakan anak ketika mereka keluar dari panti anak yang sudah ahli menyablon, dapat disalurkan ketempat-tempat kerja selain itu mereka
dilatih untuk membuka usaha, agar tidak tergantung pada lapangan kerja. Seperti penuturan bapak jayadi instruktur keterampilan sablon mengatakan :
Kalau untuk sablon manfaat mempelajarinya kanmereka bisa rasain ketika mereka keluar dari panti anak yang sudah punya bekal keahlian disablon
mereka bisa terapkan dengan melamar pekerjaan atau usaha sendiri gitu. Kalau manfaat ketika masih dipanti mereka dilatih terus supaya pas keluar
mereka nggak kaget langsung ngembangin keterampilannya.”
100
Dari hasil wawancara, observasi, dan data-data yang penulis temukan, untuk pelaksanaan program pemberdayaan yang dilakukan dalam keterampilan ini
adalah memberikan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang mereka senangi.
99
Yani Suwarnia instruktur keterampilan menjahit. Wawancara pribadi, tanggal 14 Agustus 2008
100
Jayadi Instruktur Keterampilan Sablon, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2008 Di ruang pelatihan keterampialan sablon.
Program pemberdayaan pelatihan keterampilan dianggap penting bagi anak-anak jalanan, bekal keterampilan yang dimiliki anak dapat memberikan
motivasi dalam menjalani hidup dan memberikan inspirasi bahwa anak jalanan bukanlah menjadi sampah untuk masyarakat melainkan dengan kemampuan dan
kecakapan yang mereka miliki, dapat menumbuhkan rasa ingin maju seperti anak- anak normal lainnya.
Dengan adanya bekal keterampilan yang diberikan Panti, maka anak dapat mengembangkan potensi dan mempunyai jiwa yang mandiri serta memilki masa
depan yang baik, dan tidak tergantung pada keluarga dan mastarakat. Dari pelaksanaan program pemberdayaan anak jalanan yaitu keterampilan
dengan pelaksanaannya yang meliputi metode, proses serta hasil dari proses pelatihan keterampilan tersebut, membuka peluang dan kesempatan bagi anak-
anan untuk memperbaiki kehidupan mereka ke arah lebih maju, sehingga setelah keluar dari Panti anak diharapkan mampu untuk mengembangkan kemampuan
mereka pada bidang keterampilan dengan disalurkan ke tempa-tempat kerja atau dilatih untuk membuka usaha dengan keterampilan yang mereka miliki dan
dengan modal yang diberikan Panti anak mampu mengembangkan potensi mereka sendiri tanpa harus bergantung pada Panti.
Seperti penuturan Ibu Dyah Ratnaningsih selaku Ketua Perawatan dan Asuhan Anak yang mengatakan bahwa :
“Setelah anak selesai dari Panti kita kadang informasi mengenai lapangan pekerjaan nah disinilah kita panggil anak kembali untuk disalurkan bekaerja,
kadang diikut sertakan program paket kerja, amak akan dilatih untuk diberikan modal untuk usaha.
101
101
Dyah Ratnaningsih Ketua Identifikasi dan Perawatan Asuhan Anak, Wawancara pribadi
, tanggal 14 Agustus 2008 di Kantor PSAA
B. Faktor Pendukung