b. Pemberdayaan dilakukan melalui proses yang cukup panjang dan dilakukan
secara kontinyu untuk menuju ke arah yang lebih baik. c.
Pemberdayaan bisa diartikan sebagai perubahan yang lebih meningkat. d.
Pemberdayaan bisa diartikan sebagai pengembangan. Jadi pemberdayaan adalah upaya mendorong encourage, memberikan
motivasi dan membangkitkan kesadaran awareness akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya.
2. Program dan Proses Pemberdayaan
Pemberdayaan sebagai suatu program, dimana pemberdayaan dilihat dari tahapan-tahapan kegiatan guna mencapai suatu tujuan, yang biasanya sudah
ditentukan jangka waktunya. Bila program selesai maka dianggap pemberdayaan sudah selesai dilakukan. Hal ini banyak terjadi pada pembangunan berdasarkan
proyek yang banyak dikembangkan oleh lembaga-lembaga pemerintah, dimana proyek yang satu dengan yang lainnya kadangkala tidak berhubungan, bahkan
tidak saling mengetahui apa yang sedang dikerjakan oleh bagian yang lain meskipun itu dalam satu lembaga yang sama. Sedangkan pada beberapa organisasi
non pemerintah kegiatannya tidak jarang juga terputus karena telah berakhirnya dukungan dana dari pihak donor.
34
Di sini terlihat bahwa pemberdayaan sebagai suatu program harus tetap direncanakan secara serius dan lebih menfokuskan kepada upaya-upaya yang
membuat masyarakat agar lebih pandai, mampu mengembangkan komunikasi antar mereka, sehingga pada akhirnya mereka dapat saling berdiskusi secara
34
Adi, Isbandi Rukminto, Pemikiran-Pemikiran Dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial
, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Unioversitas Indonesia,2002 h.172.
konstruktif dan mengatasi permasalahan yang ada. Jadi ketika si agen perubah yang berasal dari luar, baik itu dari lembaga pemerintah maupun non pemerintah,
telah menyelesaikan programnya maka pemberdayaan sebagai proses tetap berlangsung pada kelompok sasaran tersebut.
35
Proses pemberdayaan yang dikemukakan oleh Prijono, dan dikutip oleh Rajuminropa, mengandung dua kecenderungan yaitu :
a. Kecenderungan primer, proses pemberdayaan yang menekankan kepada
proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya. Proses ini
dilengkapi dengan upaya membangun asset material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi.
b. Kecenderungan sekunder, proses pemberdayaan yang menekankan kepada
proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau berdaya untuk menentukan pilihan hidupnya melalui proses
dialog. Selanjutnya menurut Rubin 1992 Central to empowerment is illingness to
challenge formal authority and to escape dependency on those in power . Yang
dikutip oleh Rajuminropa bahwa pendapat Rubin diartikan bahwa pemberdayaan sebagai proses ataupun sebagai tujuan pada dasarnya akan memunculkan
keberanian pada individu atau kelompok. Kondisi semula yang cenderung hanya menerima keadaan, selanjutnya akan lebih berani bertindak untuk merubah
35
Ibd, h.176.
keadaan. Bentuk keberanian itu juga dapat merupakan kekuatan formal guna menghapus ketergantungannya.
36
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses yang berkesinambungan on- going
sepanjang komunitas itu masih ingin melakukan perubahan dan perbaikan, dan tidak hanya terpaku pada suatu program saja. Dapat dilihat apa yang
dikemukakan oleh Hogan 2000 yang mengutip pandangan Rotter 1966, yang melihat proses pemberdayaan individu sebagai suatu proses yang relatif terus
berjalan sepanjang usia manusia yang diperoleh dari pengalaman individu tersebut dan bukannya suatu proses yang berhenti pada suatu masa saja empowerment is
not an end-state, but a process that all human beings experience . Hal ini juga
berlaku pada suatu masyarakat di mana dalam suatu komunitas proses pemberdayaan tidak akan berakhir dengan selesainya suatu program, baik
program yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun lembaga non-pemerintah. Proses pemberdayaan akan berlangsung selama komunitas itu masih tetap ada
dan mau berusaha memberdayakan diri mereka sendiri. Hogan 2000 seperti dikutip oleh Adi menggambarkan proses
pemberdayaan yang berkesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri dari lima 5 tahapan utama yaitu:
1. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak
memberdayakan recall dopoweringempowering experience. 2.
Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan pentidakberdayaan discuss reasons for depowermentempowerment.
36
Rajuminropa, Pemberdayaan Anak dari Keluarga Miskin Universitas Indonesia Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 2003 h.43.
3. Mengidentifikasikan suatu masalah ataupun proyek identify one problem or
project .
4. Mengidentikasikan basis daya yang bermakna identify usefull power bases
dan 5.
Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikan develop and implement action plans
. Dari pernyataan di atas tergambar mengapa Hogan, meyakini bahwa
proses pemberdayaan yang terjadi pada tingkat individu tidak, berhenti pada suatu titik tertentu. Tetapi lebih merupakan sebagai upaya berkesinambungan untuk
meningkatkan daya yang ada. Meskipun Hogan memfokuskan tulisannya pada pemberdayaan individu, tetapi model pemberdayaan yang bersifat on-going
process tersebut bukan berarti tidak dapat diterapkan pada level komunitas.
37
Proses pemberdayaan yang merupakan on-going process bukan berarti meniadakan masalah, akan tetapi pemberdayaan tersebut mempersiapkan struktur
dan sistem dalam komunitas agar dapat bersikap proaktif dan responsif terhadap kebutuhan komunitas dan permasalahan yang ada dan dapat muncul dalam
komunitas tersebut.
38
3. Tahapan- tahapan Pemberdayaan