Faktor Pendukung Faktor Pendukung

B. Faktor Pendukung

dan Penghambat Pelaksanaan Program Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Dari hasil wawncara, observasi dan data yang penulis lakukan, maka ditemukan beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat bagi anak-anak jalanan khususnya dalam program pelatihan keterampilan., diantara faktor pendukung dan penghambat adalah :

1. Faktor Pendukung

a. Bangunan Untuk bangunan yang dimiliki Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama V untuk saat ini mulai dari gedung kantor, gedung serba guna, gedung asrama putra dan putri, ruang perpustakaan, ruang pelatihan keterampilan serta bangunan pendukung lainnya. Seperti yang diungkapkan Ibu Dyah Ratnangingsih Ketua Asuhan dan Perwatan Anak mengatakan bahwa: “Faktor pendukungnya dari mulai bangunan, kami kami punya gedung kantor, gedung serbaguna, yang bisa dipake untuk anak-anak maen musik, kemudian ada asrama putra, asrama putri, terus musholla kemudian perpustakaan yang diatas deket kantor itu, terus sama ruang keterampilan”. 102 b. Sarana dan Prasarana Ketrapilan. Menurut hasil wawancara penulis dengan Ibu Dyah Ratnaningsih Ketua Asuhan dan Perawatan Anak mengatkan bahwa : “Untuk ruang jahit ini menjadi satu dengan sablon, kemudian komputer diatas dengan perpustakaan, kalo sarana dan prasarana yang kami miliki sekarang, komputer ada 4 unit, mesin jahit 5 unit, dan sablon ada 4”. 103 102 Dyah Ratnaningsih Ketua Asuhan dan Perawatan Anak, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2008 Di Kantor PSAA V 103 Ibid. Fasilitas yang memadai untuk kelangsungan terlaksananya program keterampilan dalam memberikan dukungan serta perkembangan anak asuh, sehingga terciptanya tujuan Panti yang meliputi satu buah ruang pelatihan komputer didalamnya 4 unit komputer yang memadai, satu buah ruang keterampilan menjahit dan keterampilan sablon yng didalamnya ada 5 unit mesin jahit dan 4 unit mesin sablon. Dengan fasilitas yang disediakan Panti, dapat mendukung terlaksananya program pemberdayaan keterampilan untuk anak jalanan, sehingga membuat anak merasa nyaman dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan pelatihan-pelatihan keterampilan di Panti. Seperti yang diungkapkan salah satu anak jalanan yaitu: “Kalo pelayanannya untuk fasilitas udah bagus disni ka, udah ada semualah untuk keterampilan, udah buat anak-anak ngerasa nyaman”. 104 c. Para Pengajar Menurut Penuturan Ibu Dyah Ratnaningsih Ketua Asuhan dan Perawatan Anak mengatakan bahwa : “Faktor pendukungnya bisa juga para pengajar yah..soalnya dengan adanya para pengajar dan instruktur bisa memudahkan anak untuk belajar, iya jadi kita nggak ngajar sendiri kita serahkan pada ahlinya, jadi kita kerjasama dengan instruktur”. 105 Para pengajar instruktur dalam pelatihan keterampilan yang memiliki keahlian yang baik, merupakan faktor pendukung dalam pelaksanaan program keterampilan, baik untuk membimbing dan 104 Sapenda, Wawancara Pribadi Dengan Anak Jalannan, Jakarta 105 Dyah Ratnaningsih Ketua Asuhan dan Perawatan Anak, Wawancara Pribadi, Tanggal 14 Agustus 2008 Di Kantor PSAA V memberi pengawasan yang optimal dalam kegiatan keterampilan ini untuk anak jalanan, serta dapat mencitakan suasana yang kondusif dan nyaman, sehingga memudahkan anak dalam menekuni keterampilan dan dapat membuat anak bersemangat untuk belajar keterampilan. Dan menurut penuturan salah satu anak jalanan yang penulis wawancarai mengatakan bahwa : “Kalo pelayanannya pengajarnya sabar ka..diayomin kita kalo belom bisa diulangi terus menerus sampe bisa, dari awal saya belom bisa sampe sekarang Alhamdulillah udah lancer ka…” 106 Dengan proses pelatihan yang baik, akan membuahkan hasil yang sempurna dengan tehnik pengajaran yang dilakukan oleh para pengajar, dapat membuat anak-anak mengetahui dan mengembangkan potensi yang mereka miliki, sehingga ada timbal balik dalam menjalankan suatu kegiatan untuk memperoleh hasil yang maksimal, proses ini yang merupakan pendukung bagi terlaksananya program keterampilan.

2. Faktor Penghambat