Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
108
B. Putusan pengadilan penanganan kredit bermasalah
Putusan Mahkamah Agung Nomor.2706 KPdt1993, Tanggal 30 Juni 1995 M E N G A D I L I :
Mengabulkan permohonan kasasi dari pemohon kasasi : PEMERINTAH RI Cq. BANK RAKYAT INDONESIA PUSAT Cq. KANTOR WILAYAH
BANK RAKYAT INDONESIA SUMATERA UTARA Cq. BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG MEDAN tersebut :
Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Medan Tanggal 10 Maret 1993 No.3Pdt1993PT.Mdn :
DAN MENGADILI SENDIRI : Dalam Eksepsi :
“Menolak eksepsi dari tergugat-tergugat untuk seluruhnya ; Dalam Pokok Perkara :
“Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya; “Menyatakan penyitaan yang telah diletakan Pengadilan Negeri Medan tidak sah
dan tidak berharga; “Memerintahkan supaya penyitaan tersebut dicabutdiangkat;
1. Pertimbangan putusan Mahkamah Agung
a. Bahwa keberatan-keberatan ini tidak dapat dibenarkan, karena Pengadilan
Tinggi telah salah menerapkan Hukum Acara, khususnya dalam
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
109
pertimbangannya mengenai kekuatan pembuktian dari surat-surat bukti P.1 sampai dengan P.5 dikaitkan dengan surat bukti T.II.3
b. Bahwa surat bukti sertifikat adalah berkekuatan bukti kuat dan sempurna
mengenai hak atas tanah yang tidak dapat dilumpuhkan oleh surat-surat bukti P.1 sampai dengan P.5, karena P.1 sampai dengan P.5 tersebut tidak
membuktikan ada cacat hukum pada T.II.3 2.
Keberatan-keberatan Pemohon Kasasi Kanca BRI Medan Putri Hijau a.
Bahwa yudex facti Pengadilan Tinggi keliru dalam menilai alat bukti serta mengabaikan alat bukti yang diajukan pemohon kasasiterbandingtergugat
II, yaitu: 1.
Alat bukti berupa Sertifikat Hipotik pertama No.1834, tanggal 7 April 1988 bukti T.II-2 dan Sertifikat Hipotik kedua No.2600 tanggal 21
September 1989 bukti T.II-1 sebagai bukti pengikatan jaminan atas tanah SHM No.58 tertanggal 2 Maret 1982 bukti T.II-3 untuk
menjamin pelunasan kredit atas nama Sampit Tarigan Tergugat I sesuai Akta Persetujuan Membuka Kredit No.97 Tanggal 29 September
1987 Bukti T.II-4; 2.
Bahwa termohon kasasipembandingpenggugat hanya mengaku-ngaku tanah SHM No.58 berdasarkan bukti P.1 sd P.5 yang berupa Surat
Keterangan Tanah No.06SKTM1989 dan akta jual beli No.53 tanggal 20 Februari 1991 yang dibuat oleh Walter Wirianta, SH adalah
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
110
miliknya, serta surat-surat lain yang menerangkan bahwa tanah SHM No.58 adalah bebas dari sengketa Quod Non;
3. Bahwa berdasarkan Undang-undang No.5 tahun 1960 jo Peraturan
Pemerintah Nomor.10 tahun 1961 jo Peraturan Menteri Agraria Nomor 15 tahun 1961 alat bukti yang diajukan termohon kasasi tersebut jelas
tidak mempunyai kekuatan hukum sebagai alas hak atas tanah b.
Bahwa yudex facti Pengadilan Tinggi mengabaikan itikad baik pemohon kasasiterbandingtergugat II sebagai pemegang hipotik, sebab :
1. Hanya mendasarkan uraian alat bukti termohon
kasasipembandingpenggugat sebagai pembeli yang beritikad baik Quod Non namun tidak meneliti dan memeriksa alat bukti yang
diajukan pemohon kasasi yang jelas-jelas telah sebagai pemegang hipotik yang beritikad baik atas tanah SHM Nomor.58 dan dasar-dasar
hukumnya; 2.
Seandainya Pengadilan Tinggi mendasarkan putusannya pada “Itikad Baik” Quod Non, tetapi mengapa itikad baik pemohon kasasi sebagai
pemegang hipotik yang telah diletakkan jauh hari sebelum terjadinya jual beli antara pemohon kasasi dengan tergugat I tidak
diperhatikandipertimbangkan; c.
Bahwa sesuai Yurisprudensi MARI Nomor.394 KPdt1984 tanggal 31 Mei 1985, barang yang telah dijaminkandibebani hipotik atau crediet verband
pada Bank tidak dapat disita;
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
111
Akan tetapi Pengadilan Tinggi justru memutuskan sita jaminan menjadi sah dan berharga atas tanah SHM Nomor. 58 padahal berdasarkan fakta juridis
tanah SHM Nomor. 58 tersebut sedang dijadikan jaminan kepada pemohon kasasiterbandingtergugat II, sebagaimana terlihat dalam sertifikat hipotik
pertama dan kedua bukti T.II-1 dan T.II-2;
C. Analisis aspek-aspek juridis