Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
89
Dalam pengikatan yang dilakukan BRI tidak harus sama dengan nilai THLS, mungkin saja dibawah dari nilai THLS jika nilai THLS agunan
cukup besar, sehingga dengan mengikat agunan dibawah nilai THLS telah cukup untuk mengcover nilai fasilitas kredit yang diberikan kepada
nasabah ditambah dengan bunga dan penalti bunga serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembalian kredit yang telah diberikan
B. Analisis Permasalahan
1. Tujuan semula penggunaan kredit.
136
Yaitu untuk menentukan bahwa kredit yang diberikan adalah untuk membiayaimendanai usaha yang telah dinilai oleh Bank, sehingga Bank
percaya untuk memberikan kredit dimaksud Analisis juridis yang dilakukan oleh BRI dalam hal ini adalah bahwa
dengan penggunaan kredit sesuai dengan tujuan semula penggunaan kredit berarti fasilitas kredit yang diberikan telah dipergunakan untuk membiayai
usaha yang telah memenuhi aspek legalitas usaha secara hukum 2.
Realisasi penggunaan kredit.
137
Yaitu untuk menentukan apakah kredit yang diberikan Bank untuk membiayaimendanai usaha yang telah dinilai oleh Bank tidak dipergunakan
oleh nasabah untuk membiayai usaha yang dimaksud
136
Ibid
137
Ibid
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
90
Analisis juridis yang dilakukan oleh BRI dalam hal ini adalah bahwa jika realisasi penggunaan kredit sesuai dengan tujuan semula kredit berarti
nasabah tidak melakukan cidera janji atas kesepakatan yang telah dilakukan dalam SPMK Surat Persetujuan Membuka Kredit yaitu fasilitas kredit yang
diberikan telah dipergunakan untuk membiayai usaha yang telah memenuhi aspek legalitas usaha secara hukum
3. Integritas debitur.
138
Merupakan analisis untuk menentukan kemauan dan kesungguhan debitur untuk menangani kredit yang saat ini mengalami masalah, karena
tanpa kemauan dan kesungguhan nasabah untuk menangani kredit yang bermasalah, maka penanganan kredit bermasalah yang ada tidak akan dapat
ditangani dengan baik Analisis juridis yang dilakukan oleh BRI dalam hal ini adalah melihat
itikad baik dari nasabah untuk menyelesaikan kredit bermasalah 4.
Penyebab kredit bermasalah.
139
Untuk mengetahui sebab-sebab kredit menjadi bermasalah, apakah karena permasalahan bisnis resiko bisnis yang dihadapi oleh debitur atau
karena ada permasalahan fraudkecurangan yang dilakukan oleh nasabah dan atau Bank. Altenatif penanganan kredit yang akan dilakukan akan
138
Ibid
139
Ibid
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
91
disesuaikan dengan penyebab kredit menjadi bermasalah, apakah dalam bentuk penyelamatan kredit atau penyelesaian kredit melalui saluran hukum
5. Alternatif penanganan kredit bermasalah.
140
Merupakan analisis terhadap penanganan kredit bermasalah yang akan dilakukan oleh Bank, meliputi :
a. Restrukturisasi Kredit
141
1. Perubahanpenurunan tingkat suku bunga kredit
Yaitu penurunan tingkat suku bunga kredit menjadi lebih kecil dari suku bunga yang berlaku saat ini sedang berlaku. Perubahan tingkat
suku bunga tersebut adalah untuk perhitungan bunga yang akan datang setelah restrukturisasi
2. Pengurangan tunggakan bunga dan atau dendapenalty
Yaitu keringanan tunggakan bunga dan atau denda maksimum sebatas tunggakan bunga dan atau denda yang belum dibayar oleh debitur
3. Pengurangan tunggakan pokok kredit
Yaitu berupa pengurangan tunggakan pokok kredit yang mengacu pada ketentuan yang mengatur mengenai pengelolaan kredit ekstra komtabel
dan hapus tagih
140
Ibid
141
Surat Keputusan Direksi BRI Nokep : S.94-DIRADK122005, Tanggal 30 Desember 2005, Tentang Restrukturisasi
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
92
4. Perpanjangan jangka waktu kreditPenjadwalan kembali
Yaitu diberikannya tambahan jangka waktu kredit, termasuk perubahan jadwal dan besarnya angsuran pembayaran pokok dan atau
bungadenda. Perpanjangan jangka waktu dalam restrukturisasi ini hanya untuk menyehatkan usaha debitur.
5. Penambahan fasilitas kreditsuplesi kredit
Yaitu dengan cara memberikan tambahan fasilitas kredit baik direct maupun contingent agar perusahaanusaha debitur dapat beroperasi
kembali dan atau perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksinya sehingga dapat memenuhi kewajiban kepada Bank.
Penambahan fasilitas kredit tidak diperkenankan untuk melunasi tunggakan pokok dan atau bungadenda dan ditatakerjakan dalam
rekening yang terpisah 6.
Pengambilalihan asset debitur sesuai ketentuan yang berlaku Yaitu asset perusahaan debitur, baik yang dijaminkan maupun yang
tidak dijaminkan atau yang dijaminkan kepada pihak ketiga. Pengambilan alihan ini baik secara aktif maupun pasif pengawasan
7. Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara Bank pada
perusahaan debitur Penyertaan modal sementara wajib ditarik kembali apabila:
a. Telah melampaui jangka waktu paling lama 5 lima tahun atau
b. Perusahaan debitur tempat penyertaan telah memperoleh laba
kumulatif
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
93
8. Pembayaran sejumlah kewajiban bunga yang dilakukan kemudian
Yaitu menangguhkan sementara sebagian atau seluruh beban bunga yang seharusnya dibayar oleh debitur yang diakumulasikan selama
jangka waktu tertentu tanpa dikenakan bunga berbunga dan harus dibayar oleh debitur kemudian hari sesuai jadwal pembayaran yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak 9.
Penjualan agunan Yaitu penjualan asset debitur dan atau agunan tidak produktif yang
diserahkan secara sukarela maupun dibawah tangan kepada Bank dalam rangka penyelamatan
10. Kombinasi dari berbagai alternatif tersebut diatas
Yaitu kombinasi dari berbagai alternatif restrukturisasi tersebut diatas dan kombinasi tersebut dapat saja terdiri dari dua atau lebih alternatif
yang ada. Kombinasi jenis tindakan yang tidak boleh dilakukan adalah penambahan fasilitas kredit suplesi dengan pengurangan tunggakan
bungadenda dan penyertaan modal sementara bank b.
Penyelesaian Kredit
142
1. Penyelesaian kredit secara damai
Yaitu penyelesaian atau pelunasan kredit secara bertahap angsuran atau lunas sekaligus, berdasarkan kesepakatan bersama antara debitur
dan kreditur bank.
142
Surat Edaran Direksi BRI NOSE: S.14-DIRADK052007, Tanggal 8 Mei 2007, Tentang Penyelesaian Kredit bermasalah
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
94
Penyelesaian kredit secara damai dapat berupa tanpa insentif keringanan apapun bagi debitur atau disertai dengan salah satu atau
beberapa alternatif berikut: a.
Pemberian keringanan tingkat suku bunga Yaitu perubahanpenurunan tingkat suku bunga menjadi
lebih kecil dibanding dengan suku bunga sedang berlaku saat ini. Perubahan tingkat suku bunga tersebut adalah untuk perhitungan
bunga yang penyelesaian kreditnya dengan pola angsuran dimana debitur dikenakan bunga berjalan dengan tingkat suku bunga
disesuaikan dengan kemampuan debitur dan pembayaran dapat dilakukan setiap bulan atau dibayardijadwalkan dibelakang
deferred. Apabila berdasarkan hasil analisa cash flow bahwa debitur tidak mampu membayar bunga berjalan maka kepada
debitur tersebut dapat dibebaskan bunga berjalan dengan syarat bahwa pembebasan bunga berjalan tersebut merupakan alternatif
yang menguntungkan jika dibandingkan dengan alternatif penyelesaian kredit melalui penjualan agunan.
b. Pemberian keringanan tunggakan bunga dan atau denda
Yaitu pemberian keringanan tunggakan bunga dan atau denda maksimum sebesar tunggakan bunga dan atau denda yang
belum dibayar oleh debitur baik pembayaran sisa kewajibannya dengan pola angsuran ataupun pelunasan sekaligus.
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
95
Untuk melakukan penyelesaian dengan cara ini Pejabat Kredit Lini PKL telah melakukan pemilihan alternatif perhitungan yang
menguntungkan bagi BRI. Perhitungannya berdasarkan implikasi finansial, misalnya menggunakan Net Present Value NPV
angsuran atau alternatif penjualan agunan yang tertuang di dalam format Memorandum Analisa Kredit MAK penyelesaian
c. Penjualan agunan
Merupakan penjualan sebagian atau seluruh agunan debitur yang dilakukan secara dibawah tangan. Penjualan tersebut meliputi
penjualan kepada pihak ketiga atau penebusan oleh pemilik agunan. Ketentuan dalam hal penjualan agunan adalah sebagai berikut:
i. PKL harus melakukan penilaian terhadap seluruh agunan dan
apabila penilaian sebelumnya masih dalam kurun waktu kurang dari satu tahun maka PKL tidak perlu melakukan penilaian ulang.
ii. Hasil penilaian ulang dapat digunakan sebagai dasar penjualan
barang agunan iii.
Apabila dalam hal penilaian ulang ternyata nilai likuidasi lebih rendah dari nilai penilaian sebelumnya maka PKL wajib
menyebutkan alasan penurunan nilai agunan tersebut dan dilampiri dengan foto terbaru agunan tersebut
iv. Penjualan agunan dibawah tangan minimal sebesar nilai likuidasi
NL penilaian terakhir
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
96
v. Penjualan agunan secara dibawah tangan harus berdasarkan
kesepakatan para pihak bank dengan pemilik agunan vi.
Penyerahan bukti kepemilikanhak atas agunan diserahkan oleh Kanca setelah hasil penjualan agunan diterima dan dibuku ke
rekening pinjaman tersebut vii.
Agunan yang telah dibebani hak tanggungan atau fidusia, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
i. Dilakukan atas kesepakatan pemberi dan pemegang hak
tanggungan untuk memperoleh harga tertinggi yang menguntungkan semua fihak
ii. Harus diberitahukan secara tertulis kepada pihak-pihak yang
berkepentingan misalnya pemegang hak tanggungan kedua, ketiga dan kreditur lain dari pemberi hak tanggungan
iii. Diumumkan sedikitnya dalam 2 dua surat kabar yang
beredah di daerah yang bersangkutan danatau media massa misalnya radio atau televisi setempat. Jangkauan dari surat
kabar dan media massa lainnya harus meliputi tempat objek hak tanggungan yang bersangkutan
iv. Dilakukan setelah lewat waktu 1 satu bulan sejak
pemberitahuan tertulis danatau pengumuman. Apabila terdapat perbedaan tanggal antara pemberitahuan dan
pengumuman, jangka waktu 1 satu bulan dihitung sejak tanggal paling akhir diantara kedua tanggal tersebut
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
97
d. Pemberian keringanan tunggakan pokok pinjaman
Ketentuan mengenai pengurangan tunggakan pokok kredit sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor. 33 tahun 2006,
berpedoman pada Anggaran Dasar PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk peraturan perundang-undangan di bidang Perseroan Terbatas dan Badan Usaha Milik Negara
2. Penyelesaian kredit melalui saluran hukum atau mekanisme hukum
Yaitu segala tindakan bank yang dimaksudkan untuk mengeksekusi agunan atau kekayaan debitur dan penjamin melalui
bantuan lembaga atau melalui perantaraan instrumen hukum tertentu berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
Penyelesaian kredit melalui saluran hukum atau mekanisme hukum, meliputi:
a. Penyelesaian kredit, apabila barang agunan telah diikat secara
sempurna, dapat dilakukan melalui: i.Penjualan agunan dengan kekuasaan sendiri Parate Executie ke
Kantor Lelang Negara ii.Eksekusi titel eksekutorial pengikatan agunan Fiat eksekusi
Pengadilan Negeri
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
98
b. Penyelesaian pinjaman, apabila barang agunan belum diikat secara
sempurna atau yang penguasaannya kurang kuat, dapat dilakukan melalui :
i.Somasi kepada debitur oleh juru sita Pengadilan Negeri Merupakan teguran atau peringatan secara tertulis yang
disampaikan BRI sebagai kreditur kepada debitur secara langsung atau melalui Pengadilan Negeri
ii.Gugatan melalui Pengadilan Negeri kepada debitur atau penjamin Merupakan pengaduan perkara atau gugatan secara perdata yang
dilakukan oleh BRI sebagai kreditur kepada debitur dan atau penjamin melalui Pengadilan Negeri.
iii.Gugatan pailit melalui Pengadilan Niaga kepada debitur atau penjamin
Merupakan gugatan pailit atas usaha debitur yang dilakukan oleh BRI sebagai kreditur melalui Pengadilan Niaga
iv.Penjualan agunan berdasarkan Surat Kuasa Jual SKJ Penjualan agunan dilakukan khusus pada agunan yang tidak
dibebani atau diikat baik dengan hak tanggungan, fiducia atau gadai secara sempurna dengan menggunakan “formulir SKJ.
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
99
3. Penyelesaian kredit melalui upaya penagihan
Yaitu segala tindakan yang dilakukan oleh pihak internal bank sendiri atau dengan bantuan lembaga atau pihak ke III yang
dimaksudkan untuk memperoleh pembayaran atau pelunasan dari debitur atau penjamin yang meliput i:
a. Tenaga penagih internal
b. Jasa penagihan dari pihak ke III
4. Penyelesaian kredit melalui Lembaga Penjamin Kredit LPK
Merupakan upaya penyelesaian kredit dilakukan oleh Bank dengan jalan mengajukan klaim kepada lembaga penjamin kredit atau
perusahaan asuransi 5.
Penyelesaian Kredit dengan meminta bantuan pihak Kejaksaan Merupakan upaya penyelesaian dengan bantuan pihak Kejaksaan
6. Penyelesaian kredit melalui Penjualan atau Pengalihan Kredit
Merupakan upaya penyelesaian kredit dilakukan oleh Bank dengan jalan melakukan penjualan kredit kepada investor atau Special Purpose
Vehicle SPV 7.
Penyelesaian kredit melalui konversi pinjaman jadi penyertaan Merupakan upaya penyelesaian kredit yang dilakukan oleh Bank
dengan jalan melakukan konversi pinjaman menjadi penyertaan bank terhadap usaha debitur
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
100
8. Penyelesaian kredit melalui Balai Lelang
Merupakan upaya penyelesaian kredit yang dilakukan oleh Bank bekerjasama dengan Balai Lelang dalam rangka lelang sukarela dan
pra lelang. 6.
Perhitungan implikasi finansial.
143
Merupakan analisis yang dilakukan oleh BRI untuk menilai mana yang lebih menguntungkan bagi BRI dari perbandingan berbagai alternatif
penanganan kredit, yaitu : a.
Perhitungan NPV Net Present Value Nilai yang diterima saat ini angsuransetoran
b. Penjualan agunan debitur
c. Alternatif penanganan kredit bermasalah lainnya
7. Pertimbangan aspek positif-negatif.
144
a. Aspek-aspek positif yang mendukung usulan
Merupakan aspek-aspek positifmendukung bagi BRI jika dilakukan alternatif penanganan kredit bermasalah debiturfasilitas kredit
b. Aspek-aspek negatif bagi BRI
Merupakan aspek-aspek negatiftidak mendukung untuk dilakukannya alternatif tindakan penanganan kredit bermasalah terhadap debiturfasilitas
kredit
143
Ibid
144
Ibid
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
101
C. Rangkuman