Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
62
1. Aspek pihak-pihak sebagai subjek hukum
Yaitu pihak yang menerima kredit atau pinjaman uang dari Bank atau biasa disebut sebagai Debitur, pihak mana bertindak sebagai subjek hukum
dalam perjanjian kreditnya dengan Bank Dalam teori hukum subjek hukum adalah pendukung atau pembawa
hak dan kewajiban artinya subjek hukum itu mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam perbuatan hukum yang dilakukan
99
Dalam praktek perbankan subjek hukum sebagai pihak dalam suatu perjanjian kredit atau perjanjian hutang-piutang adalah perorangan dan
perusahaan perorangan serta badan usaha dan badan hukum Pada dasarnya yang menjadi subjek hukum adalah :
a. Manusia natuurlijkepPersoon b. Badan Hukum recht persoon
100
Perorangan adalah setiap orang yang dalam melakukan perbuatan hukum bertindak untuk dan atas namanya sendiri sedangkan Perusahaan
Perorangan dalam melakukan perbuatan hukum ia diwakili oleh pemiliknya yang hanya seorang, bertindak baik untuk dan atas nama dirinya sendiri
juga untuk dan atas nama perusahaannya a. Peroranganan dan Perusahaan Perorangan
101
99
Sutarno, Aspek-aspek hukum perkreditan pada Bank, Alfabeta, Bandung, 2004, Hal. 9
100
Hasanuddin Rahman, Aspek-aspek hukum pemberian kredit perbankan di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998, Hal. 16
101
Ibid
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
63
Kanca BRI Medan Putri Hijau juga menerapkan pembedaan peminjam perorangan dengan perusahaan perorangan. Hal ini berkenaan dengan
legalitasdokumenijin-ijin yang dimiliki debitur, apakah atas nama perorangan atau atas nama perusahaan perorangan seperti : UD Usaha
Dagang atau PD Perusahaan Dagang. Aspek ini merupakan hal yang prinsip dalam pemberian kredit di BRI,
karena jika ijin-ijin yang dimiliki tidak ada atau tidak sesuai maka kontinuitaskelangsungan usaha menjadi tidak terjamin, yang akhirnya
resiko kemungkinan kredit bermasalah menjadi besar. Pada umumnya setiap orang dalam hukum memiliki kecakapan dan
atau kewenangan bertindak dalam hukum, namun orang-orang tertentu oleh Hukum dianggap tidak mempunyai kecakapan dan atau kewenangan
bertindak dalam hukum. Dengan kata lain tidak berwenang dan atau tidak cakap untuk melakukan perbuatan hukum, yaitu:
102
a Yaitu mereka yang belum mencapai genap dua puluh satu tahun dan tidak terlebih dahulu telah Kawin
1 Orang-orang yang belum dewasa
103
b Yaitu anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan
104
102
Pasal 1330 KUH Perdata, Prof. R. Subekti dan R. Tijtrosudibio, Op. Cit, Hal. 341
103
Pasal 330 KUH Perdata, Ibid, Hal. 90
104
Pasal 47, Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan, , Hal. 537
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
64
2 Orang-orang yang ditaruh dibawah pengampuan Yaitu setiap orang dewasa yang selalu berada dalam keadaan dungu,
sakit otak atau mata gelap. Seorang dewasa boleh juga ditaruh dibawah pengampuan karena keborosannya
105
3 Orang-orang yang dilarang oleh Hukum untuk melakukan perbuatan hukum tertentu, seperti orang yang telah dinyatakan pailit
106
Bank harus mengetahui dan meyakini bahwa hanya orang yang sudah dewasa, tidak dibawah pengampuan dan tidak dinyatakan pailit yang
bisa mengajukanmenerima kredit, karena orang yang dibawah umurbelum dewasa, orang yang dibawah pengampuan dan orang yang
dinyatakan pailit oleh hukum dianggap belum dapat melakukan perbuatan hukum. Untuk melakukan perbuatan hukum mereka harus
diwakili oleh orang tua, wali atau curatornya
107
BRI juga mencari informasi dengan pengecekan tentang kecakapan pemohon kredit dengan indikator-indikator :
Kanca BRI Medan Putri Hijau didalam pemberian suatu kredit akan meneliti keabsahan, kebenaran dan keaslian kelengkapan-kelengkapan
yuridis mengenai kecakapan dan kewenangan bertindak dari penerima kredit melalui Kartu indentitas KTP, Kartu Keluarga KK, Kartusurat
nikah dan tanda identitas lainnya.
105
Pasal 433 KUH Perdata, Ibid, Hal. 136
106
Pasal 2 UU Nomor. 37 Tahun 2004, Tentang Kepailitan, KUHD Kitab Undang-undang Hukum Dagang dilengkapi UU Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan beserta penjelasannya, Citra
Umbara, Bandung, 2007, Hal.332
107
Hasanuddin Rahman, Op. Cit, Hal. 17-20
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
65
1 Dewasa Kedewasaan debitur dapat diketahui melalui tanggal lahir calon
debitur atau telah melangsungkan perkawinan. Hal ini bisa diketahui dari akte kelahiran, Buku Nikah, KTP dan sumber-sumber lainnya
2 Tidak Dibawah Pengampuan Perihal peminjam pemboros, pemabuk, penjudi dan sehat akal
pikiran, BRI akan mencari informasi dari masyarakat sekitar tempat tinggal calon peminjam atau dari sumber-sumber lainnya, seperti
Komunitas Bisnis calon nasabah atau dari Kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat.
3 Tidak dinyatakan Pailit Tidak terkena kasus yang oleh undang-undang mengakibatkan pemohon kredit dilarang melakukan perbuatan
hukum. Untuk mengetahui hal ini BRI mencari informasi dari
Komunitas Bisnis nasabah, dari Kepaniteraan Pengadilan Negeri atau dari Balai Harta Peninggalan
b. Badan Usaha dan Badan Hukum 1 Badan Usaha
Yaitu suatu badan yang menjalankan usahakegiatan perusahaan yang mempunyai bentuk hukum yang diakui oleh undang-
undang, yang sekaligus menunjukkan legalitas perusahaan itu sebagai suatu badan usaha
108
108
Hasanuddin Rahman, Op. Cit, Hal. 23
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
66
BRI dalam pemberian kredit kepada badan usaha akan meneliti bentuk hukum, kelengkapan dan keabsahan dokumen Akte Pendirian,
ADART dan sebagainya serta kewenangan dari para pengurus badan usaha yang mengajukan kredit, apakah dalam bentuk:
a Firma Fa Yaitu suatu persekutuan dagang yang dimiliki dan dipakai
untuk berdagang oleh beberapa orang secara bersama, dimana masing-masing anggota perseroan mempunyai hak untuk
melakukan pengurusan dan bertindak keluar atas nama perseroan.
109
Merupakan kumpulan manusia pribadi natuurlijke persoon dan mungkin pula kumpulan dari badan hukum yang pengaturannya
sesuai menurut hukum yang berlaku b Perseroan Komanditer CV
Merupakan suatu persekutuan modal yang membentuk perseroan yang dilakukan oleh beberapa orang dimana sebagian
bertindak aktif sebagai pengurus perseroan dan sebagian lagi anggota persero tidak turut campur dalam pengurusan perseraon
tersebut. 2 Badan Hukum Recht Person
110
109
Pasal KUHD
110
CST. Kansil dan Christine ST. Kansil, Op. Cit, Hal. 89
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
67
Terhadap peminjam Badan Hukum, Kanca BRI Medan Putri Hijau akan meneliti bentuk badan hukum, kelengkapan dan
keabsahan dokumen Akte Pendirian, ADART dan sebagainya serta kewenangan dari para pengurus badan hukum yang mengajukan
kredit, apakah dalam bentuk : a Perseroan Terbatas PT
Yaitu badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksananya.
b Yayasan
Yaitu suatu perkumpulan dari berbagai orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang diorganisir dalam suatu
badan lembaga yang dipimpin oleh pengurus Ketua, sekretaris dan Bendahara serta memiliki anggota-anggota yang jumlahnya
relatif banyak dibandingkan dengan Fa, CV ataupun PT c
Koperasi Yaitu organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan
111
111
Pasal 3, Undang-undang Nomor 12 Tahun 1967, Tentang Koperasi
Mahadi : Aspek Juridis Penanganan Kredit Bermasalah Di PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Studi Pada Kantor Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, Medan Putri Hijau, 2009.
68
2. Aspek perjanjian kredit