Interpretasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

berita yang terkait dengan kepentingan publik. Proses lahirnya berita di merdeka diawali dari penentuan isu yang akan diangkat, lalu dibicarakan di rapat redaksi. Di Merdeka.com mempunyai mekanisme rapat redaksi setiap sore pukul 17.00 WIB, adapun mekanismenya diantara lain ada rapat proyeksi dimana dalam rapat diadakan diskusi pemilihan berita yang akan diliput, kemudian dilanjutkan dengan rapat budget untuk membicarakan hasil dari rapat proyeksi, kemudian diadakan rapat checking untuk mengecek berita yang akan dimuat di situs Merdeka.com. Rapat redaksi diadakan untuk memetakan isu-isu yang akan di running, mempertajam, dan menyelesaikan berita mana yang akan dimuat untuk keesokan harinya di situs Merdeka.com. Pada rapat redaksi tersebut, kordinator liputan korlip akan menugaskan reporternya sebagian ke daerah untuk mencari berita . Pada rapat redaksi tersebut, kordinator liputan korlip akan menugaskan reporternya ke daerah untuk mencari berita. Misalnya, reporter A liputan ke daerah Malang, dan reporter B liputan ke daerah Bandung. Dalam pencarian dan peliputan berita para wartawan diberikan kebebasan, namun bukan berarti dapatdengan bebasmenuliskan berita melainkan mereka tetap harus mematuhi kode etik jurnalistik. Dalam pencarian berita dibatasi misalnya mengenai politik saja tetapi setiap berita mengacu peristiwa di lapangan. Jika sang reporter menemukan ada yang janggal atau menarik pada suatu peristiwa, maka itu menjadi sebuah berita. Pada tahap kognisi sosial, berkaitan dengan pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014, pihak Merdeka.com menyatakan ketidaksetujuannya akan adanya anak-anak dalam kampanye, bahwa dalam kampanye, baik itu pemilu legislatif atau Pemilu Presiden sudah ada aturan pelarangan kampanye melibatkan anak-anak. Pada tahap konteks sosial, pemberitaan ini mendapat kecaman keras dari masyarakat, KPAI dan Badan Pengawas Pemilu Bawaslu, hal ini juga menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat terhadap PKS. Karena melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye adalah suatu hal serius dan sudah ada sanksi tegas berupa hukuman pidana bagi yang melanggarnya. Dalam hal keterlibatan anak ini juga ada peran orangtua yang dibutuhkan dalam mengantisipasi terjadinya pelibatan anak dalam kampanye partai politik. Pada kampanye terbuka 16 Maret 2014 lalu terlihat banyak orangtua yang melibatkan anaknya dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis data dan menjelaskan permasalahan pada berita yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dan diperkuat oleh wawancara langsung kepada Wakil Redaktur Eksekutif dan wawancara dengan Redaktur bidang Politik media online Merdeka.com. Peneliti juga melihat konteks sosial yang ada di masyarakat, maka pada bab ini akan diuraikan kesimpulan. Kesimpulan diambil dari hasil penelitian dan wawancara yang telah didapatkan langsung dari Wakil Redaktur Eksekutif dan Redaktur Politik Merdeka.com Wacana pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS tersebut diproduksi berdasarkan hasil dari rapat redaksi yang dilakukan Merdeka.com, dimana pada rapat redaksi yang biasanya dihadiri oleh Pemimpin redaksi, redaktur eksekutif, wakil redaktur eksekutif, coordinator liputan, kepala redaktur dan wartawan. Rapat redaksi disini dilakukan untuk memetakan isu-isu yang akan di running atau yang akan dimuat untuk keesokan harinya. Jadi, apabila ada peristiwa yang janggal atau menarik disorot oleh merdeka.com. Merdeka.com mengangkat wacana berita mengenai keterlibatan anak- anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 yang pada masa kampanye Maret 2014 lalu, menjadi sorotan Bawasludanmelihat dari seberapa besar pengaruh berita ini di masyarakat. Maka dari ituMerdeka.com mengambil angle atau sisi lain dari pemberitaan yang telah tersebar di media dan masyarakat. Dalam hal ini Merdeka.com mengambil sisi pelanggaran yang 84 telah dilakukan oleh PKS dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye. Apa yang dilakukan partai ini menjadi salah satu Pelanggaran Undang- Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 dan melanggar Peraturan Komisi Pemilihan Umum pasal 32 ayat 1 butir K. Dalam penulisan pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera di Merdeka.com tersebut tak lepas dari kognisi sosial, wartawan Merdeka.com memberikan informasi kepada publik sesuai fakta dan data. Dari pihak wartawan dalam isu ini jelas menolak adanya keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014. Sehingga sedikit banyak mempengaruhi isi dari pemberitaan ini. Berita ini sebenarnya digunakan untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa melibatkan anak-anak dalam kampanye adalah sebuah pelanggaran kampanye. Merdeka.com menganggap KPU dan Bawaslu lambat menindak tegas pelanggaran ini dan akhirnya merdeka.com mengkonstruksi teks pemberitaan yang menggambarkan apa yang dilakukan peserta partai dengan membawa anak-anak dalam kampanye akan membahayakan si anak dan termasuk kategori memobilisasi anak untuk kepentingan politik. Pada tahap konteks sosial dapat dilihat bagaimana Merdeka.com mewakili aspirasi dari masyarakat, Bawaslu dan KPAI yang menolak adanya keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 tersebut. ini terlihat dari isi berita yang mengangkat beberapa pendapat dari Bawaslu dan Ketua Tim Advokasi PKS. Karena pelanggaran kampanye ini mendapat kecaman keras dari masyarakat, KPAI dan Badan Pengawas Pemilu Bawaslu, hal ini juga menimbulkan pandangan negatif dari masyarakat terhadap PKS. Maka dari itu, mengingat peran media massa begitu besarnya dalam menyebarkan berbagai informasi, merdeka.com berkewenangan dan berhak untuk menyebarkan informasi tentang keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera agar masyarakat ikut mengawasi berjalannya kampanye dan segera melaporkannya apabila kembali terjadi pelanggaran tersebut pada kampanye pemilu mendatang.

B. Saran

1. Saran Akademis

Diharapkan terdapat penelitian yang lebih mendalam terhadap kasus keterlibatan anak-anak dalam kampanye partai politik, terutama penelitian terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh peserta kampanye. Karena keterlibatan anak-anak tersebut telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 dan melanggar Peraturan Komisi Pemilihan Umum pasal 32 ayat 1. Dengan melakukan penelitian tersebut diharapkan anak-anak di Indonesia tidak lagi dimobilisasi oleh orangtuanya untuk kepentingan politik.

2. Saran Praktis

Kepada masyarakat dan pembaca media online Merdeka.com dalam memahami pemberitaan yang disajikan oleh media tersebut harus dapat lebih kritis lagi memahami wacana yang terjadi di masyarakat dan Pemerintahan. Sebagai warga Negara, kita semua harus peduli terhadap anak bangsa dengan lebih mengedepankan hak-hak dan tidak memobilsasinya. Karena pada hakikatnya anak Indonesia adalah anak bangsa dan penerus perjuangan bangsa Indonesia.