Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

melanggar Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang Undang Nomor 23 tahun 2002 : 1. Pasal 15 Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari : a. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik. b. Pelibatan dalam sengketa bersenjata. c. Pelibatan dalam kerusuhan sosial. d. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan. e. Pelibatan dalam peperangan. 2. Pasal 87 Setiap orang yang secara melawan hukum merekrut atau memperalat anak untuk kepentingan militer, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 atau penyalahgunaan dalam kegiatan politik atau pelibatan dalam sengketa bersenjata atau pelibatan dalam kerusuhan sosial atau pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan atau pelibatan dalam peperangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun danatau denda paling banyak Rp100.000.000,00 seratus juta rupiah. 2 KPAI melaporkan sejumlah pelanggaran terkait pelibatan anak- anak oleh partai politik dalam pemilu 2014 ke Badan Pengawas Pemilu RI, Rabu 1932014. Ket ua KPAI, Asrorun Ni‟am Sholeh mendatangi kantor Bawaslu dan ditemui langsung oleh Ketua Bawaslu RI, Muhammad dan 2 www.Depkop.go.id...02.2002 Undang-undang- nomor 23 tahun 2002. Dilihat pada tanggal 17 Agustus 2014. Sekretaris jenderal, Gunawan Suswantoro di Media Center Bawaslu RI. Berdasarkan hasil pemantauan dan pengawasan KPAI terkait penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik selama 3 hari 16 -18 maret 2014 menunjukkan kesadaran penyelenggara kampanye akan perlindungan anak masih rendah. Hasil tabulasi data KPAI terkait parpol yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye menunjukkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera PKS telah melakukan 14 pelanggaran, disusul PDIP dengan 10 pelanggaran, Golkar, Hanura dan PKPI 8 pelanggaran, Nasdem 7 pelanggaran, Gerindra 6 pelanggaran , Demokrat dan PPP 6 pelanggaran, PKB dan PAN 5 serta PBB dengan 4 pelanggaran. 3 Indikator pelanggaran pelibatan anak dalam kegiatan yang paling banyak dilanggar dalam kampanye adalah memobilisasi anak oleh partai politik atau calon legislatif dan menggunakan anak untuk memakai atribut kampanye. Sedangkan kegiatan kampanye pemilu 2014 yang berdampak langsung pada anak adalah sebagian calon legislatif maupun partai politik menggunakan tempat bermain anak atau tempat pendidikan anak untuk kegiatan kampanye terbuka, salah satunya yang dilakukan oleh PKPI. Dalam memberikan laporan dugaan pelibatan anak, KPAI juga berkomitmen untuk bekerjasama dengan Bawaslu terkait dengan pengawasan terhadap pelibatan anak dalam kampanye politik oleh peserta 3 Bawaslu-dki.go.idberita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. Dilihat pada tanggal 17 Agustus 2014 pemilu. Kerjasama tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman atau MoUyangditandatangani pada hari yang sama. Sementara itu merespon laporan KPAI tersebut, Ketua Bawaslu menyatakan bahwa semua temuan dan laporan tersebut wajib untuk ditindaklanjuti, karena laporan itu substansinya merupakan laporan dari masyarakat melalui KPAI. 4 Pengangkatan wacana keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera ini menarik diteliti karena telah dijelaskan menurut pasal 87 UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, pelaku pelibatan anak dalam kampanye dapat dipidana penjara 5 tahun atau denda 100 juta tetapi masih banyak partai politik yang melanggarnya dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye dan hal ini belum ditindaklanjuti secara serius dengan memberikan sanksi tegas dari Bawaslu maupun KPU. Partai Keadilan Sejahtera menjadi salah satu partai yang paling banyak melakukan pelanggaran kampanye dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye partai politik. 5 PKS adalah partai politik yang ikut meramaikan pemilu tahun 2014. PKS merupakan salah satu partai besar di Indonesia. Pada pemilihan umum tahun 2014, Komisi Pemilihan Umum menempatkan PKS ke dalam sepuluh besar partai yang lolos uji verifikasi. Pemberitaan mengenai pelanggaran yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera telah banyak beredar di berbagai media cetak, televisi 4 Bawaslu-dki.go.idberita-184-kpai-melaporkan-pelanggaran-parpol-ke-Bawaslu. Dilihat pada tanggal 17 Agustus 2014. 5 www.m.antaranews.com...pks-terbanyak-libatkan-anak-dalam-kampanye . Dilihat pada 11 September 2014. dan situs berita online. Salah satu media online yang terus memberitakan pelanggaran yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera ini adalah media online Merdeka.com. Sebagai salah satu media nasional, Merdeka.com menjadi salah satu media yang gencar melakukan pemberitaan terhadap keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. Hal ini menarik untuk dilihat sejauh mana kecendrungan yang timbul dalam pemberitaan Merdeka.com, mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS jelang pemilu 2014 yang termuat di dalamnya. Apakah media online seperti Merdeka.com, yang berfungsi sebagai saluran aktif dan dapat melakukan intervensi terhadap pesan, memberitakan peristiwa tersebut sesuai dengan kepentingan ideologisnya dalam masyarakat dengan melakukan proses produksi wacana yang disesuaikan dengan kepentingannya, ataukah tetap berusaha obyektif dan seimbang dalam pemberitaannya. Dalam hal ini peneliti seperti melihat Merdeka memiliki kepentingan tertentu mengapa sampai menjadikan isu keterlibatan anak- anak dalam kampanye PKS ini terus diberitakan di medianya padahal pada saat itu banyak juga para peserta dari partai politik lain yang melakukan pelanggaran yang sama dengan membawa anak-anak dalam kampanye. Tetapi Merdeka.com justru mengambil angle mengenai PKS. Peneliti memilih berita edisi 16 dan 24 maret 2014 karena pada edisi tersebut sedang berlangsung masa kampanye pemilu legislatif, terkait keterlibatan anak-anak dalam kampanye pemilu legislatif tersebut dan setelah adanya laporan dari KPAI dan masyarakat. Maka, Bawaslu juga segera memanggil Presiden PKS dalam waktu dekat dari kampanye yang dilakukan tanggal 16 Maret 2014. Rencananya, Anis Matta akan diminta keterangannya terkait dugaan pelanggaran akibat pernyataannya yang mengatakan bahwa melibatkan anak -anak dalam kampanye merupakan pendidikan politik sejak dini. Setelah mendapat sorotan dari media serta mendapat teguran dari Bawaslu. Kampanye PKS disejumlah daerah sudah ada tempat penitipan anak, namun masih terlihat kader PKS tetap bawa anak ikut kampanye . Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas, maka penelitian ini diberi judul “Wacana Keterlibatan Anak-anak Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Je lang Pemilu 2014 di Merdeka.com”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih fokus dan terarah. Peneliti membatasi masalah hanya dilihat dari berita-berita yang ada di situs online Merdeka.com pada edisi 16 Maret dan 24 Maret 2014. Dan tentunya hanya berita yang berkaitan dengan keterlibatan anak-anak dalam kampanye PKS. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com terkait pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014? 2. Bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com? 3. Bagaimana konteks sosial Merdeka.com pada berita keterlibatan anak- anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas maka penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yaitu : 1. Untuk mengetahui bagaimana wacana yang diangkat Merdeka.com terkait pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. 2. Untuk mengetahui bagaimana kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 di Merdeka.com 3. Untuk mengetahui bagaimana konteks sosial Merdeka.com yang digambarkan mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan memiliki fungsi dan manfaat secara akademis. Manfaat ini ditujukan pada pengembangan ilmu komunikasi dan mempelajari bagaimana media menganalisis sebuah berita untuk disampaikan kepada masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah informasi awalan bagi siapa saja yang akan melakukan penelitian serupa di masa yang akan datang. b. Manfaat Praktis Adapun dari segi praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan data yang dapat dipergunakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perguruan tinggi lainnya untuk menunjang pengetahuan mengenai studi tentang ilmu komunikasi. Dari penelitian ini diharapkan juga agar media online Merdeka.com dapat lebih bermanfaat menjadi bahan masukan dalam bidang informasi dan media penghubung antara masyarakat dan pemerintah.

D. Kajian Pustaka

Setelah peneliti melakukan pengamatan di Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah UIN Jakarta. Maka, pada penelitian ini, peneliti menggunakan skripsi sebagai acuan dan rujukan bagi peneliti dalam merumuskan permasalahan dan menjadi referensi tambahan selain buku, website, dan koran. Adapun judul-judul skripsi yang peneliti dapatkan diantaranya adalah : 1. Wacana Mundurnya Luthfi Hasan Ishaaq Pada Pemberitaan Harian Kompas. Marisha Arianti Agustin 109051100052, Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H 2013 M. 2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk Berita Tentang Calon Presiden RI 2009 Partai Keadian Sejahtera di Harian Republika, Mochamad Arifin 105051102020, Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1430 H 2009 M. 3. Studi Analisis Wacana Terhadap Pemberitaan Partai Nasdem di Harian Media Indonesia, Isnaanto Achmad Maulana 207051000662, Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H 2013M. 4. Wacana Kekerasan Oknum Aparat Terhadap Wartawan Pada Harian Republika Edisi 17 Oktober 2012. Ana Aryati 109051100005,Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 1434 H 2013M. Setelah peneliti melihat beberapa penelitian dan skripsi yang terkait teori maupun tema mengenai permasalahan yang peneliti angkat, maka peneliti memutuskan menggunakan Analisis Wacana konsep Teun A. Van Dijk sebagai metode penelitian. Dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian lainnya, karena pada skripsi ini peneliti menggunakan situs berita Merdeka.com seputar berita keterlibatan anak-anak dalam