Keadilan Sejahtera yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta yang diikuti oleh anak-anak dalam kampanyenya.
2 Skematik Tingkatan kedua dalam analisis wacana Van Dijk adalah super
struktur.Skematik ini merupakan bagian dalam tingkatan super struktur.Teks wacana pada umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan serta
akhir.Alur tersebut menunjukan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membuat kesatuan arti.
57
Berita memiliki bentuk dan skema yang beragam, namun berita pada umumnya secara hipotetik mempunyai dua
kategori skema besar.Pertama, Summary yang umumnya ditandai dengan dua elemen yakni judul dan lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang
dipandang paling penting.
58
Keduanya adalah story yaitu isi berita secara keseluruhan.
Skema dalam berita yang pertama pada Merdeka.com ini dimulai dengan judul berita yaitu “Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik
Dini” kemudian dilanjutkan dengan masuk paragraf pertama yang merupakan lead berita berbunyi :
“Badan Pengawas Pemilu Bawaslu telah mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa anak-anak pada saat
kampanye tersebut. Namun, nampak kader Partai Keadilan Sejahtera PKS banyak yang membawa anaknya dalam kampanye
perdana.
”
57
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta: LkiS, 2011,h. 232.
58
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks MediaYogyakarta: LkiS, 2011, h.232.
Skema yang kedua adalah story yang menguraikan situasi yaitu proses atau jalannya peristiwa. Story dalam teks berita ini muncul setelah lead berita.
Berita diuraikan dengan menceritakan bagaimana kampanye yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Jakarta tersebut masih terlihat peserta kampanye PKS banyak
yang membawa anak dalam kampanye. Kemudian pada bagian tengah berita terdapat pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta bahwa
partainya mengangkat tema pendidikan politik dini bagi anak-anak dalam kampanyenya dan Anis Matta menyatakan, bahwa kampanyenya kali ini PKS
membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Sehingga, anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik.
Seperti dipaparkan dalam berita : “Partai Keadilan Sejahtera, partai yang mengangkat isu keluarga. Kekhawatiran untuk
membawa anak, insha allah tidak menjadi masalah, karena ini
pendidikan politik.”Paragraf 4 Sedangkan bagian penutup berita menjelaskan mengenai pantauan
langsung dari wartawan merdeka.com yang melihat tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan Sejahtera yang bergerak
menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta. “Tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye
Partai Keadilan Sejahtera. Rata-rata berpakaian putih bertuliskan „saya pilih PKS‟. Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di
Senayan, Jakarta.”Paragraf 6. Hal tersebut mendukung penjelasan mengenai bahwa benar Partai
Keadilan Sejahtera membolehkan para kader dan simpatisan partainya melibatkan anak-anak secara langsung dalam kampanyenya.
3 Latar
Latar termasuk ke dalam bagian tingkat analisis struktur mikro yakni semantik.Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik arti
yang ingin ditampilkan.Latar biasanya ditulis sebagai latar belakang suatu berita atau peristiwa.
59
Latar dalam pemberitaan“ Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk pendidikan politik d
ini.” Latar muncul dalam paragraf pertama yang adalah lead isinya peringatan dari Badan Pengawas Pemilu kepada kader dan simpatisan
Partai Keadilan Sejahtera. “Badan Pengawas Pemilu Bawaslu telah mengingatkan kepada
peserta partai politik agar tidak membawa anak-anak pada saat kampanye terbuka. Namun, nampak kader Partai Keadilan
Sejahtera PKS banyak yang membawa anaknya dalam kampanye perdana.”
Latar yang ingin ditampilkan wartawan dalam pemberitaan tersebut adalah mengajak pembaca terlebih dahulu mengetahui bahwa Bawaslu telah memberi
peringatan kepada para kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera untuk tidak membawa anak-anak mereka dalam kampanye. Namun, peringatan itu
kurang diindahkan oleh para kader dan simpatisan PKS. 4 Detail
Detil merupakan elemen wacana yang berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang. Elemen detil merupakan strategi
bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.
60
Detil yang ingin disampaikan penulis dalam berita “ Kampanye Bawa Anak, PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini.” Adalah ketika penulis
59
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks MediaYogyakarta: LkiS, 2011, h.235.
60
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks MediaYogyakarta: LkiS, 2011,h.238.
menjelaskan bagaimana pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera yang menyatakan bahwa kampaye PKS membuat konsep semacam kesejahteraan
keluarga. Sehingga, anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik.
“Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia
anak-anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari
pendidikan politik.”Paragraf 4. Pada bagian tersebut wartawan menguraikan pernyataan dari Presiden
Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta secara jelas dan terbuka tentang konsep apa dan kampanye seperti apa yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera.
5 Maksud Elemen maksud, hampir sama dengan elemen detil. Yang membedakannya
adalah jika dalam detil informasi yang menguntungkan komunikator akan dijelaskan secara detil dan panjang, maka apabila elemen maksud informasi
disampaikan secara jelas. Informasi yang merugikan disampaikan dengan tersamar dan tersembunyi.
Elemen maksud yang ada didalam penulisan berita ini ada pada teks yang menjelaskan puluhan bus yang akan mengangkut rombongan peserta kampanye
Partai Keadilan Sejahtera dan terlihat para peserta telah memakai atribut kampanye mereka seperti kaos dan bendera Partai Keadilan Sejahtera.
“Pantauan merdeka.com, Minggu 163, tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan
Sejahtera. Rata- rata berpakaian putih bertuliskan „Saya Pilih
PKS‟. Mereka bergerak menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta.”Paragraf 6
Dalam teks tersebut wartawan menggambarkan secara jelas bahwa kampanye akbar Partai Keadilan Sejahtera di Gelora Bung Karno, Jakarta , akan
diikuti oleh banyak kader dan para simpatisan. 6 Pra-Anggapan
Elemen wacana lainnya, pra-anggapan merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks.Hampir serupa dengan latar yang
berupaya mendukung pendapat dengan jalan memberi latar belakang.Kalau pra- anggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang
dipercayai kebenarannya.
61
Bagian pra-anggapan dalam teks berita adalah di bagian yang menjelaskan : “Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengatakan,
karena ini bagian dari keamanan acara kampanye, partainya sudah menyiapkan pengamanan yang insha allah tidak kenapa-
kenapa.”Paragraf 3 Bagian pra-anggapan dalam teks dibuat peneliti untuk menjelaskan kepada
pembaca PKS sudah menyiapkan pengamanan dan telah berkoordinasi dengan Bawaslu sehingga PKS meyakinkan bahwa kampanyenya akan berlangsung
dengan aman dan tentram. 7 Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan
sehingga tampak koheren. Sehingga, fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seorang menghubungkannya.
62
61
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LkiS, 2011, h.256.
62
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LkiS, 2011, h.242.
Bentuk koherensi yang terkandung dalam berita di rubrik Merdeka.com yaitu :
a. Paragraf 4 : “ Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS
membuat konsep kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia, anak-
anak dengan usia dini dapat mempelajari makna dari pendidikan politik.”. Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang
menyatakan tujuan yaitu “sehingga”. Proposisi “Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini PKS membuat konsep kesejahteraan
keluarga ” dan “kata dia, anak dengan usia dini dapat mempelajari
makna dari pendidikan politik” adalah dua hal yang berlainan, tetapi dengan menggunakan kata hubung “sehingga” dua hal tersebut
menjadi koheren. 8 Bentuk Kalimat
Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas.
i. Paragr
af 1 : “Badan Pengawas Pemilu Bawaslu telah
mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa
anak pada saat kampanye terbuka.” Bentuk kalimat :berita ini menggunakan kalimat yang menunjukkan bahwa
kalimat itu aktif seperti kata,
„mengingatkan‟. Di sini posisi Bawaslu sebagai
subjeknya dalam teks berita. Pada kalimat ini ingin menunjukkan pada tingkatan mana yang difokuskan. Bagian yang difokuskan adalah „mengingatkan‟ sebagai
bentuk sikap dari Bawaslu kepada peserta partai politik yang membawa anak.
9 Kata Ganti Kata ganti adalah alat yang digunakan si komunikator untuk menjelaskan
posisi seseorang dalam sebuah teks. -
Paragraf 3 : “karena ini bagian dari keamanan acara ini, kita
sudah siapkan pengamanan insha allah tidak kenapa- kenapa,”
ujarAnis. Pembaca diajak masuk kedalam tulisan dan tidak ada batas antara narasumber dan
khalayak . Penggunaan kata „kita‟ dapat digunakan sebagai representasi dari sikap
bersama yang ditunjukkan Anis Matta dalam kampanye partai politiknya. Batasan dan jarak antara Anis Matta dengan khlayak peserta kampanye sengaja
dihilangkan agar menciptakan solidaritas dan perasaan bersama. 10 Leksikon
Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seseorang wartawan atau penulis melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang
tersedia.Pemilihan kata tersebut tidak semata hanya kebetulan saja, tetapi dapat mengandung unsur ideologis yang menunjukan bagaimana pemaknaan seseorang
terhadap suatu fakta.
63
Pemilihan kata dalam rubrik politik M erdeka.com “Kampanye bawa anak,
PKS sebut untuk pendidikan politik dini” dapat dilihat sebagai berikut :
a Kata Perdana dan kader : Namun, nampak kader Partai Keadilan Sejahtera PKS banyak yang membawa anaknya dalam kampanye
perdana . Kata perdana memiliki arti lain yaitu pertama.
63
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks MediaYogyakarta: LkiS, 2011, h.255.
b Kata berkoordinasi dalam kalimat : Presiden PKS Anis Matta mengaku
partainya sudah berkoordinasi kepada Bawaslu. Kata berkoordinasi
memiliki arti lain yaitu bekerjasama.
c Kata mengklaim dalam kalimat : Anis mengklaim, bahwa
kampanyenya kali ini PKS membuat konsep semacam kesejahteraan keluarga. Kata mengklaim memiliki arti lain yaitu mengakui.
d Kata rombongan kampanye dalam kalimat : Tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye partai keadilan sejahtera. Kata
rombongan memiliki arti lain yaitu sekumpulan.
e Kata akbar dalam kalimat : Mereka bergerak menuju kampanye akbar
PKS di Senayan, Jakarta. Kata akbar memiliki arti lain yaitu besar. f Kata terjebak dalam kalimat : Beberapa bayi menangis karena
kepanasan dalam bus yang terjebak macet. Kata terjebak memiliki arti
lain yaitu terperangkap. 11 Grafis
Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan yang berarti dianggap penting oleh seseorang yang dapat diamati
dari teks. Grafis dalam wacana berita, biasanya muncul lewat bagian tulisan yang dibuat lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaiaan garis bawah, huruf
yang dibuat besar. Termasuk di dalamnya adalah pemakaiaan caption, raster, grafik, gambar, table, dan pemakaian angka untuk mendukung arti sebuah
pesan.
64
64
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks MediaYogyakarta: LkiS, 2011, h.257.
Unsur grafis yang muncul dalam pemberitaan Merdeka.com ini diantaranya muncul dalam foto yang menggambarkan seorang bapak yang
menggendong anaknya di pundak dan seorang kecil yang mengangkat kedua jarinya ke arah kamera wartawan dalam kampanye perdana, Minggu 16 Maret
2014 Partai Keadilan Sejahtera di Gelora bung karno, Jakarta. Sedangkan unsur grafis yang muncul dalam teks, yaitu adanya bagian
tulisan yang dibuat lain dengan pemakaian huruf tebal dan pemakaian garis bawah
pada penulisan Presiden PKS Anis Matta yang menjelaskan bahwa presiden
Partai Keadilan Sejahtera adalah Anis Matta.
Tabel 4.1 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 1 “ Kampanye Bawa Anak,
PKS Sebut Untuk Pendidikan Politik Dini.” Struktur
Wacana Elemen
Keterangan
Makro Topik atau
tema Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis
Matta memberitahukan bahwa kampanye perdana PKS untuk pendidikan politik
bagi anak-anak. Ini dilakukan agar anak- anak setidaknya dapat mempelajari politik
sejak usia dini.
Superstruktur Skema
- Diawali dengan judul berita - Lead Berita
- Story:
1. Pernyataan dari Badan Pengawas Pemilu mengenai peringatan yang
telah diberikan kepada peserta partai keadilan sejahtera yang membawa
anak-anak.
2. Tanggapan dari
Presiden Partai
Keadilan Sejahtera
Anis Matta
tentang adanya keterlibatan anak- anak dalam kampanye partainya.
3. Bagaimana suasana kampanye Partai
Keadilan Sejahtera melalui pantauan langsung dari wartawan merdeka.com
di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sktruktur Mikro
Latar Paragraf 1
“Badan Pengawas Pemilu Bawaslu telah mengingatkan kepada peserta partai politik
agar tidak membawa anak-anak pada saat kampanye terbuka. Namun, nampak kader
Partai Keadilan Sejahtera PKS, banyak yang membawa anaknya dalam kampanye
perdana.”
Detil Paragraf 4
“Anis mengklaim, bahwa kampanyenya kali ini
PKS membuat
konsep semacam
kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia, anak-anak
dengan usia
dini dapat
mempelajari makna dari pendidikan politik.” Maksud
Paragraf 6 “Pantauan merdeka.com, Minggu 163,
tampak puluhan bus yang mengangkut rombongan kampanye Partai Keadilan
Sejahtera.
Rata-rata berpakaian
putih bertuliskan „Saya Pilih PKS‟. Mereka
bergerak menuju kampanye akbar PKS di Senayan, Jakarta.”
Pra- anggapan
Paragraf 3 “Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis
Matta mengatakan, karena ini bagian dari keamanan acara kampanye, partainya sudah
menyiapkan pengamanan yang insha allah tidak kenapa-kenapa.
” Koherensi
Paragraf 4 : “ Anis mengklaim, bahwa kampanye kali ini PKS membuat konsep
kesejahteraan keluarga. Sehingga, kata dia, anak-anak dengan usia dini dapat
mempelajari
makna dari
pendidikan politik.”
Bentuk kalimat
Paragr af 1 : “Badan Pengawas Pemilu
Bawaslu telah mengingatkan kepada peserta partai politik agar tidak membawa
anak pada saat kampanye terbuka.” Berita ini menggunakan kalimat yang
menunjukkan bahwa kalimat itu aktif seperti kata,
„mengingatkan‟. Di sini posisi
Bawaslu sebagai subjeknya dalam teks berita. Pada kalimat ini ingin menunjukkan
pada tingkatan mana yang difokuskan. Bagian
yang difokuskan
adalah „mengingatkan‟, sebagai bentuk sikap dari
Bawaslu kepada peserta partai politik yang membawa anak.
Kata ganti Paragraf 3 : “karena ini bagian dari
keamanan acara ini, kita sudah siapkan pengamanan insha allah tidak kenapa-
kenapa,” ujarAnis. Leksikon
1. Kata Perdana dalam paragraf 1
2. Kata berkoordinasi dalam paragraf
2 3.
Kata mengklaim dalam paragraf 4.
Kata rombongan dalam paragraf 6 5.
Kata akbar dalam paragraf 1 6.
Kata terjebak dalam paragraf 7 Grafis
Foto diletakan di bagian paling depan dan berukuran besar serta dalam foto tersebut
dimasukan judul berita. Foto yang menggambarkan seorang bapak
yang menggendong anaknya di pundak dan seorang kecil yang mengangkat kedua
jarinya ke arah kamera wartawan dalam kampanye perdana Partai Keadilan Sejahtera,
Minggu 16 Maret 2014 di Gelora bung karno, Jakarta
Unsur grafis yang muncul dalam teks, yaitu adanya bagian tulisan yang dibuat lain
dengan
pemakaian huruf
tebal dan
pemakaian garis bawah pada penulisan Presiden PKS Anis Matta yang menjelaskan
bahwa presiden partai keadilan sejahtera adalah Anis Matta.
b. Analisis Berita Rubrik Politik 2 Edisi 24 Maret 2014, “ Panitia
Sudah larang kader PKS bawa anak saat kampanye.”
1. Tematik Struktur makro dapat diamati dengan melihat tema atau topik pemberitaan
yang dikedepankan dalam berita. Tema dalam rubrik politik Merdeka.com yang berjudul “Panitia sudah larang kader PKS bawa anak saat kampanye” ini adalah
berisi berita tentang upaya dari Partai Keadilan Sejahtera untuk melarang para kader dan simpatisannya yang akan mengikuti kampanye untuk tidak membawa
anak-anak. Tema yang ingin disampaikan wartawan dalam keseluruhan isi berita
adalah PKS berusaha meyakinkan masyarakat bahwa partainya sudah mensosialisasikan tentang larangan pelibatan anak yang telah dilakukan dari
tingkat pusat sampai ke daerah. Panitia juga sudah memperingati para kader dan simpatisannya untuk tidak membawa anak-anak dalam kampanye karena
keterlibatan anak dalam kampanye telah melanggar pasal 15 Undang-undang No 232002. Dengan dijelaskan mengenai hal tersebut masyarakat diharapkan
mengetahui dan ikut mengawasi setiap kampanye yang berlangsung di Indonesia. 2. Skematik
Struktur skematik yang terdapat dalam teks berita biasanya dimulai dengan adanya lead, lalu dilanjutkan dengan story yaitu isi dari suatu pemberitaan
yang menjelaskan proses berjalannya berita dan diakhiri dengan penutup sebagai kesimpulan inti dari berita tersebut. Skema sendiri memberikan tekanan mana
yang harus didahulukan, dan bagian mana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting.
65
Skema atau alur cerita yang muncul dalam rubrik berita Merdeka.com berjudul,
“Panitia Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye” dilanjutkan masuk paragraf pertama yang merupakan lead berita berbunyi :
“Partai Keadilan Sejahtera PKS menggelar kampanye nasional di Makassar, Sulawesi Selatan siang ini. Mereka mengaku telah
berpesan kepada semua kader maupun simpatisan yang akan mengikuti kampanye di Lapangan Hertasning Makassar, untuk
tidak membawa anak-anak. Seperti diketahui, Panwaslu sudah
memelototi PKS karena kerap kampanye bawa anak.” Skema yang kedua adalah story yang menguraikan situasi yaitu proses
berjalannya peristiwa. Story dalam teks berita ini muncul setelah adanya lead berita. Story diuraikan dengan menceritakan bahwa Partai Keadilan Sejahtera
telah melakukan sosialisasi kepada para kader dan simpatisan yang akan turut serta dalam kampanye PKS untuk tidak membawa anak-anaknya. Kemudian
bagian tengah berita atau isi berita menceritakan bahwa sebelum dan sampai pada masa kampanye Panitia Partai Keadilan Sejahtera sudah melakukan sosialisasi
tentang pelarangan pelibatan anak-anak yang kepada para kader dan simpatisannya yang telah dilakukan dari tingkat pusat sampai ke daerah.
Seperti dipaparkan, “Jafar mengatakan, kampanye dengan
melarang pelibatan anak-anak itu sudah disosialisasikan kepada semua pengurus dan kader. Dia mengaku selama ini bukan
kesengajaan kadernya membawa anak saat kampanye. Selama ini, sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah
dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko penitipan
anak.”
65
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks MediaYogyakarta: LkiS, 2011, h.234
Selanjutnya isi berita ini diceritakan bagaimana pernyataan dari Ketua Kampanye Nasional PKS Jafar Sodding mengenai berbagai pemberitaan yang
memojokkan partainya tersebut karena diduga telah memobilisasi anak-anak dalam kampanye. Apabila masih ada kader dan simpatisan yang masih membawa
anak-anak. Panitia juga telah menyiapkan posko penitipan agar si anak bisa dijaga dan orangtua tetap bisa memgikuti jalannya kampanye.
Sedangkan bagian penutup dari rubrik berita Merdeka.com ini menjelaskan tentang Pasal 15 Undang-Undang No 232002 mengenai
Perlindungan Anak. “Pasal 15 Undang-Undang No 232002 mengatur bahwa anak
berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan poltik.”Paragraf 6
Hal tersebut mendukung penjelasan bahwa keterlibatan anak-anak dalam
suatu kegiatan kampanye telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak. Keterlibatan anak dalam kampanye juga telah melanggar P
eraturan KPU Pasal 32 Ayat 1 butir K yang berbunyi: Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye
dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi syarat sebagai pemilih.
3. Latar Latar biasanya ditulis sebagai latar belakang suatu berita atau
peristiwa.Latar yang ditulis tersebut menentukan ke arah mana pandangan khalayak dibawa oleh wartawan tersebut.
66
Latar yang muncul dalam pemberitaan pada rubrik M erdeka.com “Panitia
Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye” ini ada di paragraf empat.
66
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks MediaYogyakarta: LkiS, 2011, h.235.
Isinya menjelaskan tentang pernyataan dari Anggota DPRD Sulawesi Selatan Jafar yang menegaskan sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu sudah
dilakukan dan Panitia juga sudah mengantisipasi kemungkinan adanya anak yang ikut dalam kampanye untuk segera dititipkan kepada panitia yang berjaga di
posko-posko penitipan. “Selama ini, sosialisasi tentang larangan pelibatan anak-anak itu
sudah dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia juga sudah mengantisipasi dengan menyediakan sembilan posko
penitipan anak.” Latar yang berusaha disampaikan wartawan kepada pembaca agar
pembaca mengetahui bahwa Partai Keadilan Sejahtera sudah berupaya mensosialisasikan larangan membawa anak dalam kampanye dan telah
menyiapkan posko bagi anak-anak dan mengenai masih banyaknya kader dan simpatisan yang tetap mengikutsertakan anaknya dalam kampanye, panitia
mengaku kecolongan akan hal tersebut. 4.
Detil Detil adalah elemen wacana yang berhubungan dengan kontrol informasi
yang ditampilkan oleh seseorang. Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.
67
Adapun detil yang ingin disampaikan penulis dalam pemberitaan “Panita
Sudah Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye” ini adalah ketika penulis
memaparkan bagaimana Panitia Partai Keadilan Sejahtera berupaya kembali mengingatkan kepada kader dan simpatisannya pada kampanye di Lapangan
Hertasning Sulawesi Selatan untuk tidak melibatkan anak-anak dalam kampanye,
67
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta: LkiS, 2011,h.238.
dan bagaimana sikap Panwaslu yang mulai geram dengan ulah para kader dan simpatisan dari partai keadilan sejahtera tersebut.
“Partai Keadilan Sejahtera PKS menggelar kampanye nasional di Makassar, Sulawesi Selatan siang ini. Mereka mengaku telah
berpesan kepada semua kader maupun simpatisan yang akan mengikuti kampanye di Lapangan Hertasning Makassar, untuk
tidak membawa anak-anak. Seperti diketahui, Panwaslu sudah
memelototi PKS karena kerap kampanye bawa anak.”Paragraf 1 Pada bagian tersebut wartawan menguraikan pernyataan secara jelas
bahwa adanya upaya pengklarifikasian oleh pihak panitia PKS bahwa mereka telah memperingati kader dan simpatisan untuk tidak membawa anak-anak dalam
kampanye mereka dimanapun daerahnya.
5. Maksud Elemen maksud yang terkandung dalam penulisan pemberitaan kedua ini
ada pada teks yang menjelaskan peryataan dari Anggota DPRD Partai Keadilan Sejahtera Sulawesi selatan Jafar Sodding yang sudah memperingati kader dan
simpatisannya membawa anak karena keterlibatan anak dalam kampanye termasuk pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Anak.
“Anggota DPRD Sulawesi Selatan itu berjanji akan lebih keras melarang kader dan simpatisannya melibatkan anak-anak dalam
kampanye, sesuai Pasal 15 No 232002 tentang Perlindungan
Anak.”Paragraf 6 Dalam teks tersebut wartawan menggambarkan pernyataan langsung dari
Anggota DPRD PKS yang tidak ingin partainya
dipojokkan dan dituduh sebagai partai yang sengaja memobilisasi anak-anak dan sebagai salah satu partai yang
melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak.
6. Pra-Anggapan Pra-Anggapan adalah salah satu elemen yang berupaya mendukung
pendapat dengan memberikan premis yang dipercayai kebenarannya. “Kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS yang
tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak mempunyai pembantu. Namun, kami sudah mensosialisasikan
mengenai peraturan itu kepada kader dan semoga di Lapangan
Hertasning tidak terjadi.”Paragraf 5
Bagian pra-anggapan dalam teks dibuat peneliti untuk membuat pembaca mendukung pernyataan dari Anggota DPRD Jafar Sodding sehingga pembaca
tidak perlu mempertanyakan lagi kenapa masih ada anak-anak yang terlibat dalam kampanye PKS. Artinya bahwa peserta kampanye tidak bisa menitipkan anaknya
pada keluarga atau saudara dan seperti yang kita mengetahui tidak semua keluarga mempunyai pembantu rumah tangga atau babysitter dalam membantu
mengasuh anaknya itulah sebabnya para peserta kader dan simpatisan PKS mengikutsertakan anaknya dalam kampanye.
7. Koherensi Koherensi adalah dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang
berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak mejadi koheren. Maka. Fakta yang tidak
berhubungan pun
dapat menjadi
berhubungan ketika
seorang menghubungkannya dengan yang lain.
Bentuk koherensi yang terkandung dalam rubrik kedua berita ini yaitu : a. Paragraf lima :
“kami menilai mungkin hal itu karena banyak kader PKS
yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, ataukarena tidak punya pembantu.”
Kalimat diatas menggunakan kata hubung yang menyatakan penjelasan atau alasan yaitu “karena”.Proposisi “kami menilai hal itu” dan “banyak kader PKS
yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena tidak punya pembantu” adalah dua hal yang berlainan, tetapi dengan menggunakan kata hubung “karena”
dua hal tersebut menjadi koheren.
8. Bentuk Kalimat Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara
berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas.
- Paragraf empat : panitia juga sudah mengantisipasi dengan
menyediakan sembilan posko penitipan anak. Bentuk kalimat : berita ini banyak menggunakan kalimat yang
menunjukkan bahwa kalimat itu aktif seperti kata,
„mengantisipasi‟. Pada kalimat
ini menunjukkan pada tingkatan mana yang ingin difokuskan. Bagian yang difokuskan adalah kata „mengantisipasi‟ sebagai bentuk sikap dari panitia yang
sudah berusaha mencegah adanya keterlibatan anak dalam kampanye. 9. Kata Ganti
Kata ganti adalah alat yang digunakan si komunikator untuk menjelaskan posisi seseorang dalam sebuah teks. Kata ganti dalam teks berita kedua ini adalah
sebagai berikut : a. Paragraf dua : kami melarang para kader, caleg maupun simpatisan
yang akan ikut berkampanye besok di Lapangan Hertasning untuk membawa anak-anak karena itu tidak etis dilakukan.
Penggunaan kata „kami‟ dapat digunakan sebagai representasi dari sikap bersama yang ditunjukkan oleh panitia. Tidak ada batasan dan jarak antara panitia dan
anggota partai dengan khalayak peserta kampanye sengaja dihilangkan agar menciptakan solidaritas dan perasaan bersama.
10. Leksikon Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seseorang wartawan atau
penulis melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia.Pemilihan kata tersebut tidak semata hanya kebetulan saja, tetapi dapat
mengandung unsur ideologis yang menunjukan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap suatu fakta.
68
Pemilihan kata dalam rubrik politik Merdeka .com “Kampanye bawa anak,
PKS sebut untuk pendidikan politik dini” dapat dilihat sebagai berikut :
a. Kata sosialisasi dalam kalimat : Selama ini, sosialisasi tentang
larangan pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan dari tingkat pusat sampai
daerah. Kata
sosialisasi memiliki
arti lain
yaitu memperkenalkan sesuatu yang baru.
Tabel 4.2 Kerangka Analisis Data Rubrik Politik 2 “Panitia Sudah
Larang Kader PKS Bawa Anak Saat Kampanye. ”
Struktur wacana
Elemen Keterangan
Makro Topik atau
tema Agar masyarakat mengetahui bahwa partai
keadilan sejahtera
telah berusaha
mensosialisasikan tentang larangan pelibatan anak telah dilakukan dari tingkat pusat
sampai ke daerah. Panitia juga sudah memperingati para kader dan simpatisannya
untuk tidak membawa anak-anak dalam
68
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta: LkiS, 2011, h.255.
kampanye karena keterlibatan anak dalam kampanye telah melanggar pasal 15 Undang-
undang No 232002
Superstruktur Skema
- Diawali dengan judul berita - Lead Berita
- Story:
1. Partai Keadilan Sejahtera telah melakukan sosialisasi kepada para
kader dan simpatisan yang akan turut serta dalam kampanye PKS untuk
tidak membawa anak-anaknya.
2. Pernyataan dari Ketua Kampanye Nasional
PKS Jafar
Sodding mengenai
berbagai pemberitaan
yang memojokkan partainya tersebut karena diduga telah memobilisasi
anak-anak dalam kampanye.
3. Penjelasan Pasal 15 Undang-Undang No 232002 mengenai Perlindungan
Anak. Struktur
Mikro Latar
Paragraf4 “Selama ini, sosialisasi tentang larangan
pelibatan anak-anak itu sudah dilakukan dari tingkat pusat sampai daerah. Panitia
juga
sudah mengantisipasi
dengan menyediakan sembilan posko penitipan
anak.” Detil
Paragraf 1 “Partai Keadilan Sejahtera PKS
menggelar kampanye
nasional di
Makassar, Sulawesi Selatan siang ini. Mereka mengaku telah berpesan kepada
semua kader maupun simpatisan yang akan mengikuti kampanye di Lapangan
Hertasning
Makassar, untuk
tidak membawa anak-anak. Seperti diketahui,
Panwaslu sudah memelototi PKS karena kerap kampanye bawa anak.”
Maksud Paragraf 6
“Anggota DPRD Sulawesi Selatan itu berjanji akan lebih keras melarang kader
dan simpatisannya melibatkan anak-anak dalam kampanye, sesuai Pasal 15 No
232002 tentang Perlindungan Anak.” Pra-anggapan Paragraf 5
“Kami menilai mungkin hal itu karena
banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena
tidak mempunyai pembantu. Namun, kami sudah
mensosialisasikan mengenai
peraturan itu kepada kader dan semoga di Lapangan Hertasning tidak terjadi.”
Koherensi Paragraf lima : “ kami menilai mungkin hal
itu karena banyak kader PKS yang tidak bisa menitipkan anaknya dahulu, atau karena
tidak punya pembantu.” Bentuk
Kalimat Paragraf empat : panitia juga sudah
mengantisipasi
dengan menyediakan
sembilan posko penitipan anak. Kata Ganti
Paragraf dua : kami melarang para kader, caleg maupun simpatisan yang akan ikut
berkampanye besok di Lapangan Hertasning untuk membawa anak-anak karena itu tidak
etis dilakukan.
Leksikon a. Kata sosialisasi dalam paragraf 4
B. Analisis Kognisi Sosial Rubrik Politik, “Wacana Keterlibatan Anak-anak
Dalam Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Jelang Pemilu 2014 di Merdeka.com”
Analisis kognisi sosial adalah bentuk kedua dari analisis model Van Dijk yang digunakan untuk menganalisa bagaimana dan sejauh mana pengetahuan
wartawan baik penulis berita ataupun penentu kebijakan dalam memahami seseorang atau peristiwa yang ingin diberitakan kepada khalayak.
Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana sendiri menunjukkan atau menandakan
sejumlah makna, pendapat, dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari suatu teks, kita membutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks
sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa sebuah teks tidak
mempunyai makna. Suatu teks ditulis dan mempunyai makna karena diberikan oleh si pemakai bahasa jadi teks bukan terbentuk dengan sendiri tanpa ada yang
membuatnya.
69
Setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa, maka disini wartawan
tidak dianggap sebagai individu yang netral, tetapi individu yang mempunyai bermacam nilai, pengalaman, dan pengaruh ideologi yang didapatkan dari
kehidupannya.
70
Sama seperti teks dalam pemberitaan rubrik politik Merdeka.com yang berisi berita mengenai wacana adanya keterlibatan anak-anak dalam
kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014. Dalam pembuatan teks berita tersebut tidak lepas dari peran wartawan dalam memberitakannya.
Penelitian ini difokuskan bagaimana proses penentuan isu dan teks
diproduksi yang nantinya akan dimuat di Merdeka.com. Wawancara peneliti
lakukan dengan Bapak M. Hasits yang menjabat sebagai Redaktur Bidang Politik dan wawancara kedua dengan Wakil Redaktur Eksekutif merdeka.com
Ramadhian Fadillah. Mengenai pemberitaan di Merdeka.com jelang pemilu yang berlangsung 9
April- 9 Juli 2014 lalu. Merdeka.com sebagai salah satu media yang gencar memberitakan mengenai keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan
Sejahtera jelang pemilu 2014. Dalam hal ini, Bagaimana kebijakan umum redaksi merdeka.com pada pemberitaan keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai
Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 akan dijelaskan oleh Bapak Hasits. Berikut
69
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks MediaYogyakarta: LkiS, 2011, h.260.
70
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta : LkiS, 2011, h.261.
penjelasan narasumber terkait mengenai adanya keterlibatan anak yang dimuat di Merdeka.com :
“Dalam kampanye, baik itu pemilu legislatif atau pemilu presiden sudah ada aturan pelarangan kampanye melibatkan anak-anak.
Aturan ini sudah tertuang dalam peraturan KPU Pasal 32 Ayat 1 butir K yang berbunyi: Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye
dilarang memobilisasi Warga Negara Indonesia yang belum memenuhi syarat sebagai pemilih.Dengan acuan itu, ternyata
masih banyak partai politik termasuk PKS yang melibatkan anak- anak dalam kampanye.Tentu saja hal ini melanggar aturan KPU
dan Undang-Undang Perlindungan Anak.Kenapa PKS yang disorot? Karena PKS dalam pantauan di lapangan paling banyak
melibatkan anak-anak meski partai lain juga melakukan pelanggaran serupa. Banyak partai lain juga melibatkan anak-
anak. Merdeka.com sebenarnya tidak hanya menyorot PKS saja, tapi juga partai lain yang melibatkan anak-anak dalam
kampanye.
”
71
Dari penjelasan diatas dapat diketahui Merdeka.com menyajikan berita
mengenai keterlibatan anak-anak di kampanye PKS adalah pemberitahuan kepada khalayak bahwa apa yang dilakukan partai ini telah menyalahi aturan kampanye
dan melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak serta melanggar Peraturan KPU mengenai kampanye politik. Bagaimana suatu peristiwa dan kejadian
dipahami serta dimengerti didasarkan kepada sebuah skema. Van Dijk menyebut skema ini sebagai model. Model menunjukkan pengetahuan dan pandangan
individu ketika melihat dan menilai suatu persoalan. Model merupakan sesuatu yang subjektif dan unik, yang menampilkan pengetahuan serta pendapat ketika
wartawan memandang sebuah persoalan.
72
Berita mengenai adanya keterlibatan anak-anak dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera jelang pemilu 2014 ini
tentu tidak terlepas dari kecenderungan terhadap suatu pihak. Kemudian
71
Wawancara via email dengan Redaktur Bidang Politik Merdeka.com M. Hasits, Jakarta, 13 Oktober 2014
72
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media Yogyakarta: LkiS, 2011,h.261.