kontur dan lain-lain yang terbentuk secara terencana ataupun diciptakan terlebih dahulu untuk kemudian dinyanyikan secara bersama-sama.
Sedangkan yel-yel yang bersifat non musikal dapat dimaknai sebagai ungkapan yang bersifat pekikan maupun sorakan yang tidak mengandung unsur-
unsur musik didalamnya. Yel-yel ini biasanya merupakan realisasi dari sebuah perasaan senang ataupun kecewa saat menonton pertandingan sepak bola.
Barisan Supporter Medan Cinta Kinantan SMeCK Hooligan dalam hal ini merealisasikan ekspresi kecintaannya dengan menyanyikan yel-yel musikal
pada pertandingan PSMS di stadion Teladan Medan. Dengan harapan dapat memberikan pengaruh yang baik bagi pertandingan PSMS, SMeCK berusaha
untuk menampilkan yel-yel terbaik mereka. SMeCK juga berusaha untuk menjalin komunikasi kepada PSMS saat
bertanding di lapangan hijau melalui yel-yel musikal yang mereka bawakan. Banyak hal yang mempengaruhi terbentuknya sebuah ekspresi saat menyaksikan
sebuah pertandingan sepak bola. Diantaranya merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu yaitu emosi.
3.1.2.1 Musik dan Emosi
Emosi merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia sebagai makhluk yang paling sempurna sebagai ciptaan Tuhan Yang maha Esa. Emosi
merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia mengingat bahwa emosi berhubungan secara praktis ke semua perilaku manusia seperti : tindakan,
persepsi, memori, belajar, atau dalam membuat keputusan.
Universitas Sumatera Utara
Emosi dalam terminology filsafat juga dikenal sebagi objek yang disengaja, yaitu keterlibatan orang atau kejadian tertentu yang berperan dalam
memicu kondisi emosi misalnya rasa cemburu, frustasi terhadap kejadian tertentu, berduka karena sebuah peristiwa kematian dan sebagainya 2009:80. Djohan juga
mengungkapkan bahwa emosi dapat digolongkan menjadi emosi bersifat primer atau sekunder. Yang tergolong emosi primer adalah bagian-bagian penting dalam
kehidupan organisme termasuk rasa gembira, sedih, takut dan marah. Kemudian, emosi sekunder atau “emosi sosial” meliputi rasa malu, bersalah, bangga dan
waspada. Apabila ditinjau dari ilmu psikologi, emosi diterangkan sebagai respons
perilaku yang pencapaiannya menunjukkan proses yang spesifik 2009:80. Frijda 1988 mencatat bahwa proses timbulnya emosi terjadi karena adanya keterlibatan
personal dengan stimulus, penilaian kognitif seseorang terhadap suatu stimulus, atau perubahan prilaku terhadap stimulus. Sehingga karakteristik muatan dan
wujud emosi pada setiap orang juga akan berbeda-beda2009:80. Namun pembahasan tentang emosi dalam konteks musik sedikit berbeda
dengan arti kata dalam bidang psikologi. Di dalam ilmu musikologi, emosi dimaknai sebagai cepat atau lambat elemen tempo atau keras dan lembutnya
elemen dinamika sebuah komposisi musik 2009:86. Dari sejarah perkembangan musik dapat dilihat bahwa di masa lalu musik tekait dengan dua
fungsi pokok, yaitu sebagai sarana nemesis dan katarsis. Nemesis dapat diartikan sebagai transformasi dan imitasi dari luar ke dalam diri manusia sedangkan
katarsis mengandung arti pemurnian jiwa melalui pengalaman emosional.
Universitas Sumatera Utara
Pada perannya sebagai nemesis, musik dituangkan melalui bentuk-bentuk pertunjukan opera yang populer di abad 16. Fungsi musik dalam opera di masa itu
adalah untuk merefleksikan emosi melalui kata-kata dan gerakan. Namun pada abad ke-19 ketika karya sastra semakin diakui sebagai sarana pengungkapan jiwa
pengarangnya, musik juga diterima sebagai pengekspresian diri komponisnya. Maka musik tetap berkaitan dengan emosi, namun perannya mulai bergeser
menjadi ekspresi diri. Begitu juga halnya musik yang berfungsi sebagai katarsis dimana musik
juga dapat menjadi sarana pengekspresian diri dan diakui mempunyai kekuatan untuk mengantar dan menggugah emosi. Namun emosi tidak saja bermain pada
penyajinya seperti ; apakah ia sedang bosan , merasa galau, tidak siap untuk pentas dan sebagainya tetapi juga berkaitan dengan karya musiknya, apakah telah
dilakukan interpretasi yang tepat terhadap pesan emosi yang ingin disampaikan dari sebuah karya musik.
Maka yel-yel musikal maupun yel-yel non musikal yang ditunjukkan SMeCK pada sebuah tontonan pertandingan sepak bola klub PSMS melawan klub
lainnya di stadion Teladan Medan merupakan buah dari pengekspresian pikiran, perasaan ide, gagasan, khayalan, imajinasi, kepercayaan, keyakinan, kepribadian
ataupun sekedar kepuasan jiwa yang dituangkan melalui media yel-yel. Musik yang dalam hal ini dikatakan sebagai yel-yel musikal berfungsi untuk
merefleksikan emosi supporter melalui kata-kata lirik untuk mengantar dan menggugah emosi pendengarnya yang dalam hal ini penulis maksud adalah PSMS
sebagai pemain sepak bola.
Universitas Sumatera Utara
Jadi hubungan antara musik, emosi dan pengekspresian diri disini adalah yel-yel musikal musik yang merupakan perefleksian perasaan, ide, imajinasi,
keyakinan ataupun kepuasan jiwa emosi merupakan sarana untuk pengekspresian diri bagi para supporter SMeCK kepada pemain bola PSMS
dalam sebuah tontonan pertandingan sepak bola di stadion Teladan Medan.
3.1.2.2 Musik dan Komunikasi