Instrumentasi Pemain Musik Konteks Penyajian Yel-yel Musikal

3.3 Konteks Penyajian Yel-yel Musikal

Dalam konteks penyajiannya, yel yel musikal yang dinyanyikan oleh SMeCK pada setiap pertandingan PSMS di Stadion Teladan Medan bukanlah sebuah bentuk spontanitas melainkan melalui beberapa tahap persiapan seperti persiapan alat-alat musik, atribut-atribut supporter dan lain- lain.

3.3.1 Instrumentasi

Curth Sach dan Hornbostel mengklasifikasikan alat musik berdasarkan proses terjadinya peristiwa bunyi akustik menjadi : • Aerofon yaitu kelompok alat musik dimana karakteristik getaranbunyi yang dihasilkan melalui getaran rongga suara dengan cara meniup. • Kordofon yaitu kelompok alat musik dimana karakteristik getaranbunyi yang dihasilkan melalui senar. • Membranofon yaitu kelompok alat musik dimana karakteristik getaranbunyi yang dihasilkan melalui kulit atau selaput yang diregangkan. • Idiofon yaitu lelompok alat musik dimana karakteristik getaranbunyi yang dihasilkan melalui badan alat itu sendiri. Dalam menyajikan yel-yel musikal, SMeCK hanya menggunakan alat musik yang berasal dari salah satu klasifikasi saja yaitu Membranfon. Adapun alat-alat musik yang dipergunakan untuk mengiringi supporter menyanyikan yel- yel musikal antara lain : Bass Drum double head frame drum, Snare frame drum dan Tom-Tom double head barrel drum. Universitas Sumatera Utara a. b. c. Gambar 9. Alat-alat musik : a.Bass drum, b.Tom-tom dan c.Snare

3.3.2 Pemain Musik

Adapun orang-orang yang memainkan alat musik diatas adalah beberapa anggota dari SMeCK yang memiliki keahlian dalam bidang musik namun bukan diperoleh dari pendidikan formal seperti kuliah di bidang musik. Walaupun demikian, kemampuan mereka memainkan alat musik tidaklah buruk dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan musik formal. Sebab pada dasarnya semua manusia memiliki dasar-dasar musikalitas 30 Sehingga pada dasarnya semua orang memiliki musikalitas namun tingkatnya berbeda-beda. Djohan berpendapat bahwa bagi beberapa siswa, belajar memainkan alat musik berarti mempelajari sebuah repertoar yang telah tertulis . Seperti yang diungkapkan Carl E Seashore 1938 dalam Djohan 2009:72 yang mengatakan: ”...Berdasarkan pengalaman kami melakukan pengukuran terhadap kompetensi sensori, ditemukan bahwa kapabilitas dari rasa pitch, waktu tempo, kekerasan suara dinamika, dan timbre adalah sangat mendasar. Dalam artian, semua itu hadir sebagai bawaan sejak lahir dan berfungsi sejak awal masa kanak-kanak...” 30 Musikalitas dapat didefinisikan sebagai kepekaan untuk merespons atau sensitivitas terhadap stimuli musikal. Di dalamnya termasuk apresiasi dan pemahaman musik tetapi tanpa harus memiliki keterampilan memainkan alat musik Georges dan Hodges, 1980. Oleh karenanya, semua orang memiliki beberapa tingkatan musikalitas karena masing-masing orang memiliki cara berbeda dalam merespons musik yang sesuai dengan budayanya, Djohan 2009:53. Universitas Sumatera Utara untuk sebuah alat musik 31 2009:202. Ia juga mengatakan bahwa ada dua model orientasi dalam mempelajari sebuah musik yang diterangkan melalui gambar dibawah ini : Gambar 10b. Model Orientasi Aural Gambar 10a. Model Orientasi Visual Melalui dua model orientasi pembelajaran musik diatas, penulis mengklasifikasikan metode pembelajaran pemain musik – pemain musik di SMeCK menggunakan metode Model Orientasi Aural dimana pemain musik memainkan iringan-iringan musik berdasarkan ingatan akan pendengarannya atas lagu-lagu yang pernah didengar sebelumnya dan kemudian menambahkan beberapa improvisasi ritem 32 31 Bermain musik dengan membaca notasi balok adalah tradisi dalam mempelajari musik Barat, sementara pada budaya musik Nusantara tidak ada keharusan seperti itu. Kalaupun ada, biasanya hanya sebagai model pembicaraan musik di awal belajar dengan pertimbangan efisiensi waktu. Karena budaya musik Nusantara lebih berdimensi rasa yang secara implisit juga memiliki aspek kognitif seperti memori, konsentrasi, dan akurasi. 32 Alat-alat musik yang dipergunakan merupakan alat-alat musik ritmis non melodis sehingga improvisasi hanya bisa dilakukan dari segi ritemnya saja. didalamnya. Untuk yel-yel yang mereka ciptakan Membaca notasi Penyajian musik yang telah dilatih Main melalui pendengaran Main melalui pendengaran Improvisasi Universitas Sumatera Utara sendiri, sebelumnya mereka menciptakannya dengan bantuan iringan sebuah gitar namun sesampainya di lapangan, mereka hanya mengiringi yel-yel tersebut dengan iringan perkusi saja. Untuk menjelaskan tipe penyajian para musisi SMeCK, penulis menggunakan pengklasifikasian lima tipe yang berbeda menurut Djohan dalam penyajian musik yang teridentifikasi dan masih dianggap penting dalam proses pengembangan untuk menjadi seorang instrumentalis. Gambar 11. Lima Aspek Penyajian Musik Sumber : Djohan 2009:204 Keterangan berikut akan membantu menjelaskan setiap tipe penyajian musik di atas : • Main melalui membaca : menggunakan notasi atau tanda-tanda musik untuk untuk menyajikan musik yang belum pernah didengar sebelumnya. • Main melalui latihan : memproduksi literature tertulis dalam bentuk notasi yang pernah dilatih dan dipelajari melalui latihan berulang kali. • Main melalui pendengaran : memproduksi secara aural sebuah lagu yang dipelajari melalui orientasi aural bernyanyi, imitasi, atau Universitas Sumatera Utara rekaman. Hasil reproduksi dapat berada pada pitch yang sama seperti aslinya atau berbeda. • Main melalui memori : mereproduksi secara aural sebuah lagu yang pernah dipelajari melalui notasi. Penyaji harus menguasai reproduksi notasi dengan pitch yang tepat sesuai tulisan yang dikehendaki komponisnya. • Main lewat improvisasi : mempertunjukkan secara spontan sebuah formuasi materi musik secara kreatif. Improvisasi dapat melengkapi kriteria musik yang sudah ada atau disengaja atau dikonstruksi secara bebas sesuai yang dikehendaki. Dari lima aspek penyajian musik diatas, musisi yang mengiringi yel-yel musikal SMeCK yang notabene juga anggota dari SMeCK mengadopsi tipe main melalui pendengaran juga main lewat improvisasi. Karena pada umumnya yel-yel mereka adalah reproduksi dari sebuah lagu yang berjenis pop, atau bahan lagu daerah yang lirik atau syairnya mereka ubah sesuai tema yang berkaitan.

3.3.3 Pelatihan