Dana Operasional Jenis-jenis Kegiatan

2.3.2 Sistem Kepengurusan

Sesuai dengan sistem kepengurusan dalam sebuah organisasi, SMeCK di pimpin oleh seorang Ketua yang masa jabatannya satu periode selama dua tahun. Selain itu terdapat Sekretaris, Bendahara, dan beberapa Divisi seperti Divisi Keamanan, Divisi Peralatan, dan lain-lain. Teknis pemilihan dilakukan dalam rapat pengurus SMeCK dengan cara Voting. Namun calonnya harus memenuhi syarat yang diberlakukan SMeCK bagi calon pemimpin. Anggota-anggota SMeCK pada umumnya merupakan remaja usia 12-30 Tahun. Tetapi tidak ditutup kemungkinan apabila ada masyarakat yang berusia diatas rata-rata tersebut untuk bergabung dalam SMeCK. Saat ini SMeCK dipimpin oleh Nata Simangunsong, yang masih berstatus sebagai mahasiswa Institut Teknologi Medan ITM.

2.3.3 Dana Operasional

Dalam menunjang kegiatan operasional suatu organisasi, diperlukan dana. Begitu juga halnya dengan SMeCK sebagai Organisasi Individual yang tidak mendapatkan dana dari pemerintah daerah. Dana untuk kegiatan SMeCK sehari- hari didapatkan dari bantuan dari pihak-pihak donatur juga iuran keanggotaan. Selain itu SMeCK sebagai masyarakat yang kreatif juga membantu mendistribusikan tiket untuk memperoleh dana bagi kegiatan mereka. Selain itu, SMeCK juga menyediakan atribut-atribut serta souvenir-souvenir berlabel PSMS untuk dijual yang kemudian keuntungannya juga diberikan untuk operasional SMeCK. Universitas Sumatera Utara

2.3.4 Jenis-jenis Kegiatan

Dalam upaya memberikan dukungan terhadap PSMS, SMeCK melakukan berbagai ide-ide kreatif yang disosialisasikan ke dalam beberapa kegiatan. Selain mendukung PSMS di setiap pertandingannya di stadion Teladan dengan cara menyanyikan yel-yel hingga akhir pertandingan, SMeCK juga kerap melakukan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Salah satu yang dilakukan SMeCK pada akhir tahun 2009 kemarin, SMeCK mengadakan aksi sosial ngamen sebagai sebuah simbol untuk membantu perekonomian PSMS yang saat ini sedang dalam masa yang memprihatinkan mengingat PSMS yang terpuruk ke Liga Utama kini kepemilikannya tidak mempunyai kejelasan. Jika di musim sebelumnya PSMS masih dipegang oleh pengusaha Sihar Sitorus Pemilik PT Togos Gopas , kini PSMS tidak lagi memiliki sumber dana yang kuat. Kini PSMS hanya mengharapkan dana hibah Pemko Medan setelah sebelumnya Pemerintah mengeluarkan larangan pemberian APBD kepada klub- klub sepak bola di Indonesia. Seiring dengan itu juga, PSSI mengeluarkan aturan bahwa klub yang ikut di Liga-liga yang diselenggarakan PSSI tidak diperbolehkan lagi berstatus klub yang dimiliki pemerintah daerah namun harus milik swasta atau perorangan. Bentuk kegiatan lain yang dilakukan SMeCK yaitu aksi arak-arakan para pemain PSMS di setiap kepulangannya bertanding di stadion Teladan Medan sampai ke tujuan yaitu mess pemain PSMS yang terletak di Stadion Kebun Bunga Medan. Aksi ini dilakukan SMeCK dalam upaya mengapresiasi setiap perjuangan PSMS dalam mengalahkan lawannya. Dan tentunya berkat kerjasama yang baik Universitas Sumatera Utara antara SMeCK dan Dinas Lalu Lintas Jalan Raya serta pihak – pihak kepolisian untuk menjamin keamanan dan ketertiban lalu lintas Kota Medan. Beberapa SMeCK Hooligan meneriakkan yel-yel dukungan kepada PSMS saat berada di atas kendaraan. Kegiatan ini selalu menjadi perhatian warga Kota Medan yang mereka lintasi sepanjang perjalanan menuju mess Kebun Bunga. Disamping kegiatan-kegiatan sosial itu, SMeCK juga turut mengawasi penggunaan dana hibah yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk dana operasional PSMS sebagai suatu bentuk perlindungan SMeCK mengantisipasi kecurangan pengurus PSMS dalam mengelola dana hibah tersebut.

2.4 Anarkisme dan Kekerasan Supporter Sepak bola Di Indonesia