5. Tinjauan Mengenai Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility CSR adalah kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap
masyarakat luas dan lingkungan. Usaha sosial perusahaan atau performa sosial perusahaan telah dikonsepkan
lebih luas sebagai tugas manajerial untuk mengambil tindakan untuk melindungi dan mengembangkan kesejahteraan sosial dan sekaligus mendapatkan keuntungan
bagi perusahaan. Kegiatan Corporate Social Responsibility ini pada dasarnya merupakan
bentuk tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat sekaligus sebagai sarana untuk membangun reputasi dan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.
Pengertian corporate social responsibility CSR menurut Bank Dunia Swa, Desember 2005 adalah:
“CSR is the commitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives, the local
community and the society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development. ”
Corporate social responsibility adalah janji bisnis untuk menyumbang pembangunan ekonomi yang berkesinambungan bersama dengan karyawan dan
perwakilan mereka, untuk komunitas lokal dan masyarakat luasuntuk meningkatkan kualitas kehidupan, yang saling menguntungkan untuk bisnis dan
pembangunan. Pengertian corporate social responsibility versi Uni Eropa Swa, Desember
2005 adalah “corporate social responsibility is a concept whereby companies
integrate social and environmental concerns in their business operations and in their interaction with their stakeholders on a voluntary basis. ”
Corporate social responsibility adalah sebuah konsep dimana perusahaan memberikan perhatian terhadap masyarakat dan lingkungan secara terintegrasi
dalam operasi bisnisnya dan di dalam interaksi mereka dengan stakeholders yang sifatnya sukarela.
Sen dan Bhattachrya 2001:112 mengidentifikasi ada enam hal pokok yang termasuk dalam corporate social responsibility ini yaitu:
a. Community support, antara lain dukungan pada program-program pendidikan, kesehatan, kesenian, dan sebagainya.
b. Diversity, merupakan kebijakan perusahaan untuk tidak membedakan konsumen dan calon pekerja dalam hal gender, fisik cacat, atau ke dalam
ras-ras tertentu. c. Employee Support, berupa perlindungan kepada tenaga kerja, intensif, dan
penghargaan serta jaminan keselamatan kerja. d. Environment, menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, mengelola
limbah dengan baik, menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan dan lain-lain.
e. Non-U.S operations, perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan hak yang sama bagi masyarakat dunia untuk mendapatkan kesempatan
bekerja antara lain dengan membuka pabrik di luar negeri abroad operations.
f. Product, perusahaan berkewajiban untuk membuat produk-produk yang aman bagi kesehatan, tidak menipu, melakukan riset dan pengembangan
produk secara kontinyu dan menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang recycled.
Perusahaan bisa menerapkan salah satu atau seluruh bentuk corporate social responsibility yang tersebut di atas. Persaingan yang ketat membuat perusahaan
berharap bahwa kegiatan corporate social responsibility ini akan membantu perusahaan untuk memberikan nilai lebih bagi pelanggan dan meningkatkan
loyalitas mereka pada produk-produk perusahaan. Agar kegiatan corporate social responsibility ini benar-benar efektif, perusahaan harus mengidentifikasi
kebutuhan dan pemahaman masyarakat tentang kegiatan corporate social responsibility dan juga memperkirakan dengan cermat sumber daya yang
dibutuhkan untuk program ini. Menurut Harris dan Klepper dalam Moir 2001:92, alasan-alasan utama
perusahaan dalam menjalankan aktivitas CSR adalah: 1. Corporate citizenship, menjalankan peran perusahaan sebagai bagian dari
masyarakat. 2. Melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan, dimana dengan
lingkungan yang baik, perusahaan akan dapat menjalankan bisnis dengan lebih baik.
3. Memberikan penghargaan kepada karyawan sehingga perusahaan akan mendapatkan beberapa keuntungan seperti loyalitas karyawan.
4. Public relations, mewujudkan nilai-nilai hubungan dengan masyarakat. 5. Pluralisme, memberikan jaminan agar masyarakat luas tetap dapat
memberikan pilihan atas usaha pemerintah dan sektor swasta.
6. Komitmen dari manajer dan staf senior untuk ikut terlibat dalam masalah- masalah dalam masyarakat.
Pada Gambar 2.4 dapat dilihat bahwa konsep CSR dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu, input dari perusahaan, respon internal dan respon eksternal dari
konsumen, yang memberikan keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan, konsumen sendiri dan masyarakat secara luas.
Dalam konsep ini juga dijelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi respon konsumen terhadap kegiatan CSR, yaitu perusahaan sendiri yang berupa
strategi, industri dan reputasi perusahaan; konsumen yang berupa dukungan dan sikap secara keseluruhan; serta kegiatan CSR sendiri yang terdiri dari
distinctiveness perbedaan, konsistensi, reputasi CSR dan kesesuaian program. Sen 2001 memaparkan konsep Corporate Social Responsibility ini dalam
Gambar 2.4:
Input Outcomes Internal
Outcomes Eksternal
Sumber: Sen and Bhattacharya, 2001 Gambar 2.4. CSR Framework
CSR Activity Type:
Community Support Diversity
Employee Support Environment
Non-US Operations Product
Investment:
MoneyGoods Time
Personnel Expertise
Company: Awareness
Attributions Attitude
Attachment
Consumer :
CSR Support Overall Attitudes
Company
: Marketing Strategy
Industry Reputation
SizeDemographics CSR
: Distinctiveness
Coherence Reputation cause
Fit
Consumer:
Well-being
IssueCause:
Awareness Attitude
Company:
Purchase Price Premium
Loyalty Price Premium
Loyalty Resilience
Consumer:
Behavior Modification
IssueCause:
Support Time, Money
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Perusahaan
PT Unilever Indonesia Tbk perusahaan didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.
van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933,
terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari
1934 Tambahan No.34. Nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia dengan akta No. 171
yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980. Nama perusahaan diubah lagi menjadi PT Unilever Indonesia Tbk dengan akta no. 92
yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-
1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
PT Unilever Tbk bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan
minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.