tiga sehingga jumlah skor total untuk persepsi netral adalah 12 3 x 4. Kriteria penilaian adalah sebagai berikut:
1 Jumlah skor 12 berarti berpersepsi negatif 2 Jumlah skor = 12 berarti berpersepsi netral
3 Jumlah skor 12 berarti berpersepsi positf
Tabel 4.7 Pengujian Persepsi Responden
Persepsi Frekuensi
Positif 75
87,21 Netral
3 3,49
Negatif 8
9,30
Jumlah 86
100
Sumber: Data Primer, 2009 diolah
Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu berjumlah 75 orang atau sebesar 87,21 dari responden menyatakan berpersepsi positif pada
penerapan program CSR yang dilakukan oleh Lifebuoy, 3 orang atau sebesar 3,49 dari responden menyatakan persepsi netral dan 8 orang atau sebesar 9,30
dari responden menyatakan persepsi negatif tentang penerapan program CSR yang dilakukan oleh sabun mandi Lafebuoy.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksud untuk mengetahui nilai residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian uji normalitas dilakukan dengan
cara menggunakan analisis Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed si atas nilai signifkan
5 artinya variabel residual berdistribusi normal.
Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N
86 Normal
Parametersa,b Mean
.0000000 Std. Deviation
2.86268890 Most Extreme
Differences Absolute
.093 Positive
.076 Negative
-.093 Kolmogorov-Smirnov Z
.866 Asymp. Sig. 2-tailed
.441 a Test distribution is Normal.
b Calculated from data. Sumber: Penongolahan Data SPSS 13.00
Tebel 4.21 didapat nilai standar residual Kolmogorov Smirnov Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,441 atau lebih besar dari 0,05 alpha, sehingga model regresi
dapat dikatakan memuhi asumsi normalitas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup. Uji heteroskedatisitas diuji dengan menggunakan uji
glegser dengan pengambilan keputusan jika variable independent signisikan secara statistic mempengaruhi variable dependen, maka ada indikasi terjadi
tereoskedastisitas. Jika probalitias signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapa disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
Tabel 4.9 Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.268 1.129
3.780 .000
Persepsi -.128
.073 -.187
-1.745 .085
a Dependent Variable: Absolut sumber: Pengolahan Data SPSS
Tabel 4.22 menunjukkan bahwa probalitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 0,05, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarahadanya
heteroskedastisistas.
3. Uji Multikolinieriatas
Multikolinieritas berti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti antara beberapa atau semua variable yang menjelaskan dari model regresi. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolieritas dapat dilakukan dengan melihat Tolerance variable dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan
sebagai berikut: 1 Jika VIF 5 maka tidak terdapat multikolieritas
2 Jika Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas
Tabel 4.10 Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
4.268 1.129
3.780 .000
Persepsi .128
.073 .187
1.745 .085
1.000 1.000 a Dependent Variable: Absolut
sumber: Pengolahan Data SPSS
Tabel 4.23 menunjukkan bahwa nilai Tolerance sebesar 1 atau 0,1 dan VIF sebesar 1 atau 5. Maka dapat disumpulkan tidak terjadi multikolieritas dan
memunuhi syarat uji regresi.
4. Uji Autokorelasi