Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Operator Selular Indosat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

(1)

MEDAN

PENGARUH SIKAP KONSUMEN TENTANG PENERAPAN

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) TERHADAP BRAND LOYALTY OPERATOR

SELULAR INDOSAT PADA MAHASISWA

FAKULTAS EKONOMI -USU

DRAFT SKRIPSI OLEH

LAMTIAR SITUMEANG 040502068

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

Lamtiar Situmeang (2008). Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Operator Selular Indosat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU. Dibimbing oleh Dra. Magdalena LL Sibarani, Msi; Ketua Departemen Fakultas Ekonomi USU, Prof. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi; Penguji I, Dr. Arlina Nurbaity Msi dan Penguji II, Dr Yeni Absah SE,Msi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty operator selular Indosat dimana variabel sikap konsumen (X) yang mempengaruhi brand loyalty (Y). Fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility ini terdapat pengaruh dan menarik perhatian pelanggan, sehingga perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility ini terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand loyalty Indosat pada mahasiswa regular S-1 Fakultas Ekonomi USU.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap konsumen tentang penerapan program

corporate social responsibility terhadap brand loyalty operator selular Indosat.

Metode riset guna rancangan pembuktian menggunakan metode deskriptif dan metode statistik dengan pola hubungan pengaruh, mengoperasikan kedua variabel beserta ukurannya dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer dengan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan sampel dengan cara non-probabilitas yaitu dengan menggunakan tehnik

purposive sampling dengan 100 responden. Data yang terkumpul diolah dengan

menggunakan program komputer SPSS for windows versi 13.0 dengan taraf signifikansi 5 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif sebagian besar responden bersikap positif dan ada pengaruh signifikan antaa sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU, sedangkan brand loyalty dapat dijelaskan oleh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social

responsibility sebesar 29% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar sikap

konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Kata kunci : sikap konsumen tentang corporate social responsibility, dan brand


(3)

Penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang maha Kuasa atas kasih dan anugerahNya memberikan waktu dan memampukan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah sempurna, karena itu penulis masih mangharapkan saran dan kritik konstruktif dari semua pihak guna menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Selama mengikuti perkuliahan hingga penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat arahan, bimbingan, dan juga kritikan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ;

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara;

3. Ibu Dra. Pinta Ginting selaku dosen pembimbing akademik;

4. Ibu Dra. Magdalena LL. Sibarani Msi selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan perhatian yang sangat besar dalam penyelesaian skripsi ini ;

5. Ibu Dr. Arlina Nurbaity SE, Msi selaku dosen penguji I; 6. Ibu Dr. Yeni Absah SE, Msi selaku dosen penguji II;


(4)

membimbing selama masa perkuliahan.

8. Seluruh staff pegawai yang telah mempermudah penulis selama mengikuti perkuliahan;

9. Teristimewa dan terkhusus kedua orangtuaku tercinta dan sangat saya sayangi T. Situmeang dan Ibunda D. Sibarani yang telah membesarkan, menjaga dan memberikan segenap cinta dan kasih sayang kepada penulis. Abangku Alan & Edaku yang memberikan semangat, (Nuel & Claudya yang buat rumah jadi lebih berwarna), Kakakku Andi Sahda Spd,& Lamrotua yang selalu mendukung, B’ Kalam SE, yang banyak memotivasi dan membantu dan adekku satu-satunya Rinto Situmeang yang telah memberikan doa dan semangat. Weak up Bro.

10. My lovely Friends Asnita (Nit-Not), Eviliana (Ke-ping), Lintang (Asmara),

Rebecca (Be-Bec). I need u all. Dan so pasti k’ Tetty. Thank’s ya kak. 11. Teman Seperjuangan ada Eva, Freny, Sri, Runggu, Desmi, Dini, Hera,

Ester, Eka2, Dila, Ningsih alias Ning-Nong (senang bekerjasama dengan anda), Dewi, MaDo,Rony,Tekong, Pretina, Santy, Hery dan masih banyak lagi. Bwt Tetty & Denary makasih ya da bantuin aq.

12. Teman senasib dan sepenanggungan Kost 43 ViP ada Taty (Thanks ya tat tas bantuannya), Cinda, Agnes, Lidya, Maya, Joice, Icha, Tania, & Ami the Gank. Klean smua bwt “hidup lebih hidup”. Gak ketinggalan eks 43 ViP K’Luci, K’Eva, K’Juli, Andi Foe, Rudolf and KoKo. Ada Refa juga lho.


(5)

14. Bwt sahabat2ku (Fucose) nun jauh dimata dekat dihati, ada July, Emma, Vina, Dewi, Meyliana, Friska, Jusnita, Fitri. I mizz u all.

15. Senior dan Juniorku yang slalu menyemarakkan ekonomi tercinta.

16. Marketing Lover & all of M-04 Generation.

17. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juli 2008

Penulis


(6)

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Kerangka Konseptual ... 5

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 6

F. Metode Penelitian ... 7

1. Batasan Operasional ... 7

2. Defenisi Operasional ... 7

3. Skala Pengukuran Variabel ... 9

4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10

5. Populasi dan Sampel ... 10

6. Jenis dan Sumber Data ... 11

7. Teknik Pengumpulan Data ... 11

8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 12

a. Uji Validitas ... 12

b. Uji Reliabilitas ... 13

9. Metode Analisis Data ... 13

BAB II. URAIAN TEORITIS ... 16

A. Penelitian Terdahulu ... 16

B. Pemasaran ... 18

C. Corporate Social Responsibility ... 19

D. Pengertian Sikap dan Perilaku Konsumen ... 21

E. Merek (Brand) ... 24

BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 29

A. Sejarah ... 29

B. Fasilitas Komunikasi PT. Indosat ... 34

C. Visi Misi Indosat ... 36

D. Corporate Social Responsibility ... 38

E . Produk Indosat ... 45


(7)

C. Distribuisi Jawaban Responden ... 55

D. Analisis Regresi ... 58

1. Analisis Regresi Sederhana ... 58

2. Uji t ... 60

3. Koefisien Determinan ... 61

4. Uji Normalitas ... 62

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian 2. Daftar Jawaban Responden 3. Out Put SPPS


(8)

Tabel 1.1. Operasional Variabel... 9

Tabel 1.2. Alternatif Jawaban Responden ... 10

Tabel 2.1. Model Perilaku Pembelian ... 24

Tabel 4.1. Gambaran Identitas Responden ... 49

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... 51

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen ... 52

Tabel 4.5. Item- Total Statistic ... 53

Tabel 4.6. Uji Validitas ... 54

Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas ... 55

Tabel 4.8. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sikap 56 Tabel 4.9. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand Loyalty ... 57

Tabel 4.10. Variable Entered/Removed ... 58

Tabel 4.11. Descriptive Statistics ... 59

Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi ... 59

Tabel 4.13. Koefisien Determinan ... 61


(9)

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual ... 5

Gambar 3.1. Arti Logo Indosat ... 34

Gambar 3.2. Logo Matrix... 45

Gambar 3.3. Logo Mentari ... 46

Gambar 3.4. Logo IM3 ... 47

Gambar 3.5. Logo Star One ... 47

Gambar 4.1. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

Gambar 4.2 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... 51

Gambar 4.3 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen ... 52

Gambar 4.4 Grafik Scatterplot ... 64


(10)

Lamtiar Situmeang (2008). Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Operator Selular Indosat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU. Dibimbing oleh Dra. Magdalena LL Sibarani, Msi; Ketua Departemen Fakultas Ekonomi USU, Prof. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi; Penguji I, Dr. Arlina Nurbaity Msi dan Penguji II, Dr Yeni Absah SE,Msi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty operator selular Indosat dimana variabel sikap konsumen (X) yang mempengaruhi brand loyalty (Y). Fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility ini terdapat pengaruh dan menarik perhatian pelanggan, sehingga perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility ini terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand loyalty Indosat pada mahasiswa regular S-1 Fakultas Ekonomi USU.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap konsumen tentang penerapan program

corporate social responsibility terhadap brand loyalty operator selular Indosat.

Metode riset guna rancangan pembuktian menggunakan metode deskriptif dan metode statistik dengan pola hubungan pengaruh, mengoperasikan kedua variabel beserta ukurannya dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer dengan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan sampel dengan cara non-probabilitas yaitu dengan menggunakan tehnik

purposive sampling dengan 100 responden. Data yang terkumpul diolah dengan

menggunakan program komputer SPSS for windows versi 13.0 dengan taraf signifikansi 5 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif sebagian besar responden bersikap positif dan ada pengaruh signifikan antaa sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU, sedangkan brand loyalty dapat dijelaskan oleh sikap konsumen tentang penerapan program corporate social

responsibility sebesar 29% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar sikap

konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Kata kunci : sikap konsumen tentang corporate social responsibility, dan brand


(11)

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan  dunia  usaha  yang  semakin  cepat,  diiringi  dengan  meningkatnya persaingan menuntut   perusahaan untuk semakin meningkatkan  kinerjanya.  Hal  ini  dilakukan  demi  meningkatkan  profit  untuk  menghidupi  perusahaan dan seluruh karyawan yang terlibat didalamnya. Ketatnya persaingan  sering menjadi penyebab bagi  perusahaan untuk menghalalkan secara cara guna  menekan  biaya  serendah‐rendahnya  dan  meraih  keuntungan  yang  tinggi  (efisiensi).  Perusahaan  sering  mengabaikan  masalah‐masalah  sosial  seperti  kesejahteraan karyawan dan keamanan lingkungan karena alasan efisiensi ini.  (Swa, Desember 2005).  

Perusahaan, baik yang berskala besar ataupun kecil merupakan bagian  dari  lingkungan  bisnis  global.  Setiap  perusahaan  memiliki  hubungan  yang  kompleks  dengan  masyarakat,  kelompok‐kelompok  dan  organisasi‐organisasi  tertentu. Secara langsung ataupun tidak, perusahaan terpengaruh dengan isu‐ isu,  kejadian‐kejadian sosial  maupun tekanan dari seluruh dunia. Memasuki  tahun  1990‐an,  telah  banyak  perusahaan  yang  menyadari  arti  penting  dari  pertanggungjawaban sosial dan memasukkan tanggung jawab sosial dalam isu  strategis bisnis mereka, bahkan tidak jarang perusahaan yang memasukkan isu  tanggung jawab sosial ke dalam visi dan misi perusahaan. Tanggung jawab sosial  ini lazim disebut sebagai  Corporate Social Responsibility  (CSR).


(12)

Corporate social responsibility biasanya dipahami sebagai cara sebuah perusahaan dalam mencapai keseimbangan atau integrasi dari ekonomi, environment atau lingkungan dan persoalan-persoalan sosial dalam waktu yang

sama bisa memenuhi harapan dari shareholders maupun stakeholders. Dalam

sebuah survei yang dilakukan oleh Business in the Community tahun 2001,

terdapat sejumlah bukti bahwa saat ini semakin banyak perusahaan yang menempatkan masalah-masalah sosial sebagai inti dari strategi pemasarannya. Survei yang meliputi 400 pemimpin bisnis dunia, memperlihatkan bahwa 70% dari CEO menempatkan tanggung jawab sosial sebagai isu yang pokok dari bisnisnya. Para pemasar pun menunjukkan hal yang sama (80%); sementara para pemimpin bisnis mengakui bahwa kegiatan-kegiatan sosial ternyata memberikan manfaat timbal balik (96%). Sejumlah kalangan elit bisnis bahkan sangat mempercayai dan memperkirakan bahwa praktek-praktek seperti ini terus tumbuh dalam tahun-tahun mendatang (69%).

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh United States-based Business for

Social Responsibility (BSR), banyak sekali keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan yang telah mempraktekkan corporate social responsibility antara lain:

1. Meningkatkan kinerja keuangan

2. Mengurangi biaya operasional

3. Meningkatkan brand image dan reputasi perusahaan

4. Meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan

Program corporate social responsibility apabila dikembangkan dengan

baik akan menciptakan suatu kaitan emosional antara masyarakat dengan


(13)

lama-kelamaan akan berkembang menjadi brand loyalty yang akan menciptakan ekuitas merek yang menguntungkan bagi perusahaan (Temporal dan Trott, 2005 : 37).

Salah satu perusahaan besar yang telah menerapkan corporate social

responsibility selama bertahun- tahun adalah Indosat. Indosat telah membuat

program Corporate Social Responsibility dengan baik dan sistematis. Bahkan

mereka memasukkan unsur-unsur tanggung jawab sosial dalam visi dan misi perusahaan mereka.

Program tanggung jawab sosial perusahaan adalah manifestasi komitmen Indosat terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di lingkungan tempat beroperasinya Indosat. Dibalik program kepedulian sosial Indosat, tertanam cita-cita untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat saat ini, dan di masa yang akan datang. Itu sebabnya Indosat mengutamakan

bidang pendidikan sebagai program utama CSR.

Indosat sebagai perusahaan yang melayani masyarakat, tidak tinggal diam ketika melihat sesama membutuhkan bantuan. Dengan melakukan berbagai bentuk aksi kepedulian, Indosat mengerahkan mulai dari terjun langsung dalam upaya penanggulangan korban, pendirian posko Indosat Peduli, dana bantuan langsung, layanan telepon gratis atau diskon percakapan, pengobatan gratis dan pengadaan sembako hingga evakuasi korban.

Aksi kepedulian sosial berupa bantuan fasilitas dan sarana telekomunikasi selular gratis, sembako hingga sarana belajar disediakan oleh Indosat di daerah bencana gempa bumi di Pangandaran. Indosat juga menyediakan layanan telepon gratis kepada para korban melalui posko-posko pengungsian. Bantuan serupa


(14)

termasuk program pengobatan gratis juga Indosat lakukan di Nusa Tenggara Barat untuk para korban bencana banjir bandang yang menelan ribuan jiwa di kecamatan Sambelia, Lombok Timur.

Kepedulian Indosat juga terwujud dalam pembangunan fasilitas pendidikan di daerah pasca bencana Yogyakarta yang mencapai jumlah Rp 793.428.726, melibatkan partisisipasi pelanggan, melalui program 17-8-45, Indosat menyisihkan pendapatan sebesar Rp 17 dari setiap menit percakapan pelanggan Matrix, Mentari, IM3, StarOne dan I-Phone, penyisihan Rp 8 untuk

setiap pengiriman sms dan penyisihan Rp 45 untuk setiap percakapan outgoing

SLI. Peranan Indosat dalam mendukung kegiatan CSR yang berskala nasional maupun regional, disamping pelayanan tanggung jawab sosial perusahaan juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial, ekonomi dan masyarakat di lingkungan Indosat dan hubungan baik dengan seluruh masyarakat khususnya di lingkungan kerja Indosat.

Program corporate social responsibility ini mendatangkan banyak

keuntungan bagi perusahaan dan membawa efek yang positif bagi masyarakat, akan tetapi apakah sikap konsumen akan terpengaruh oleh program-program corporate social responsibility seperti ini. Atas dasar itulah penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh sikap konsumen tentang penerapan corporate social reponsibility yang dilakukan oleh Indosat terhadap brand loyalty

operator selular Indosat dengan melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh

Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social


(15)

Penelitian dilakukan dengan melakukan survei terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility ini terhadap brand loyalty operator selular Indosat?

C. Kerangka Konseptual

Program corporate social responsibility apabila dikembangkan dengan

baik akan menciptakan suatu sikap atau suatu kaitan emosional antara masyarakat

dengan perusahaan yang nantinya akan berdampak pada brand awareness, dan

lama- kelamaan akan berkembang menjadi brand loyalty yang akan menciptakan

ekuitas merek yang menguntungkan bagi perusahaan (Temporal dan Trott 2005:37).

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Temporal & Trot 2005:37, diolah 2008

Sikap Konsumen(X) (Tentang Penerapan Program CSR Indosat)

BrandLoyalty


(16)

D. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan sebelumnya, hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap konsumen tentang

penerapan program corporate social responsibility terhadap brand loyalty

operator selular Indosat.

E.Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif dan signifikan antara sikap

konsumen tentang penerapan program corporate social responsibility

terhadap brand loyalty operator selular Indosat.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai sarana untuk melatih berpikir secara logis dan sistematis.

2. Sebagai sarana menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah.

b. Bagi Perusahaan

1. Sebagai bahan referensi bagi perusahaan untuk mengetahui apakah

penerapan program corporate social responsibility mempengaruhi


(17)

2.Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengembangkan program corporate social responsibility.

c. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi dan informasi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Untuk itu diperlukan batasan, variabel apa saja yang akan diteliti serta bagaimana hubungan variabel tersebut dengan variabel yang lain. Penelitian ini

hanya dibatasi mengenai sikap konsumen terhadap corporate social

responsibility yang telah dilakukan oleh Indosat dan pengaruhnya terhadap brand loyalty operator selular Indosat.

2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Jadi dapat dikatakan bahwa defenisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.

a. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2001:33). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap konsumen


(18)

terhadap penerapan program corporate social responsibility. Sikap konsumen (X) menjelaskan tanggapan dan juga perasaan konsumen

terhadap penerapan program corporate social responsibility yang

dilakukan oleh Indosat, yang terdiri dari komponen kognitif (kepercayaan), komponen afektif (perasaan), dan komponen konatif (tanggapan)

b. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2001:33). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah brand loyalty terhadap operator selular

Indosat, setelah perusahaan menerapkan kegiatan corporate social

responsibility. Variabel brand loyalty (Y) merupakan suatu sikap menyenangi suatu merek yang diwujudkankan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini :


(19)

Tabel 1.1

Operasional Variabel

Variabel Defenisi Indikator Skala

Sikap Konsumen (X)

Menjelaskan tanggapan dan juga perasaan konsumen terhadap penerapan program

Corporate SocialResponsibility

yang dilakukan oleh Indosat yang terdiri dari komponen kognitif (kepercayaan) dan komponen afektif (perasaan), dan komponen konatif (tanggapan).

a. Tingkat keyakinan terhadap tujuan produk b. Tingkat kepercayaan

tepat sasaran c. Kesenangan dan

keinginan terhadap produk

d. Tingkat kepedulian terhadap masyarakat e. Tingkat keyakinan

terhadap kontribusi yang positif bagi masyarakat

Likert

Brand Loyalty

(Y)

Merupakan suatu sikap menyenangi suatu merek yang diwujudkan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu.

a. Pelanggan tidak ingin pindah ke operator lain karena layanan yang memuaskan

b. Menjadi pelanggan operator Indosat adalah pilihan yang tepat

c. Menjadi pelanggan Indosat memiliki kebanggaan sendiri karena memiliki citra yang baik dan harga yang sesuai(price premium)

d. Merekomendasikan orang lain menggunakan produk (word of mouth) e. Kesenangan dan

kesetiaan terhadap produk(liking the brand)

Likert

Sumber : Setiadi (2003:3), Kotler (2002:357), diolah 2008

3. Skala Pengukuran Variabel.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2001:102) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini, kuesioner disusun dengan menggunakan skala Likert dengan skor sebagai berikut:


(20)

Tabel 1.2

Alternatif Jawaban Responden

NO Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2001:102)

4. Lokasi dan Waktu Penelitian.

Penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl.Prof.T.M. Hanafiah,SH. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2008.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program S-1 angkatan 2005-2007 yang menggunakan operator selular Indosat. Adapun jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program S-1 angkatan 2005-2007 saat ini adalah sebanyak 1693 orang.

b. Sampel

Menurut Fraenkel dan Wallen dalam Widayat (2002:60) besar sampel minimum untuk penelitian deskriptif adalah sebanyak 100 orang. Teknik

pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik


(21)

yang akan dijadikan sampel adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara angkatan 2005-2007 dan sudah menggunakan operator selular Indosat minimum satu tahun.

6. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara dan pengamatan langsung terhadap sumber yang diteliti. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang dikumpulkan dari pihak-pihak lain. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari literatur dan sumber-sumber lain yang mendukung antara lain internet dan majalah.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Angket (kuesioner)

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket atau kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberi respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini, responden diminta untuk menjawab beberapa hal yang berkaitan dengan identitas diri, dan memberikan


(22)

tanggapan terhadap indikator variabel sikap terhadap atribut produk yang berupa corporate social responsibility.

b. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan responden secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari dan mengambil data dari literatur terkait dan sumber-sumber lain yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai penelitian ini seperti majalah dan internet.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian.

Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner, apakah butir pertanyaan tersebut valid dan reliabel. Apabila terdapat butir yang tidak valid dan reliabel, maka butir-butir tersebut harus diganti dengan pertanyaan lain. Untuk menguji kuesioner dalam penelitian ini digunakan SPSS for Windows versi 13.

a. Uji Validitas

Validitas didefenisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya, (Suliyanto, 2005:40). Menurut Sugiyono (2001:123), hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan

membandingkan indeks korelasi product moment Pearson dengan level


(23)

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2001:131) reliabilitas adalah tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur. Pengertian alat ukur yang reliabel berarti bahwa alat ukur tersebut mampu mengungkap data yang dapat dipercaya (Suliyanto, 2005:42). Alat ukur yang reliable dengan sendirinya:

1. Dapat diandalkan (dependability)

2. Hasil pengukurannya bisa diramalkan (predictability)

3. Dapat menunjukkan tingkat ketetapan

Untuk menguji reliabilitas digunakan alpha Cronbach dengan menggunakan

bantuan aplikasi software SPSS 13.

Menurut (Suliyanto,2005:43) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Instrumen dapat dikatakan reliabel (andal) bila memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0.6 atau lebih.

9. Metode Analisis Data. a. Metode Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi.


(24)

b. Metode Analisis Statistik. 1. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan sebagai alat analisis stastistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Perumusan model regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: Y= a + bX + e

Dimana :

Y = brand loyalty terhadap operator selular Indosat a = konstanta

b = koefisien regresi

X= sikap konsumen terhadap penerapan corporate social responsibility e= Error Term ( variabel lain yang tidak diteliti).

2. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas

Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 13.0 for

windows. Nilai t hitung selanjutnya akan dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat

kesalahan (alpha) 10% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)

Ho : bi=0 (tidak ada pengaruh corporate social responsibility terhadap sikap konsumen)


(25)

Ha : bi0 (terdapat pengaruh corporate social responsibility terhadap brand loyalty).

Kaidah pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada  = 5%

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada  = 5% 3. Uji Koefisien Determinan (R2)

Identifikasi determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama, dimana 0<R2<1. Hal ini berarti bila R2 = 0 menunjukkan tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.


(26)

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian Susi Dwi Mawarsari (2006) yang berjudul “ Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan membuktikan besarnya pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap brand loyalty sabun mandi Lifebuoy.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif sebagian besar konsumen (87 responden) atau 88,8 % menunjukkan sikap yang positif terhadap penerapan program corporate social responsibility. Nilai koefisien korelasi yang menunjukkan tingkat hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) sebesar 0,582 menunjukkan bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara

sikap konsumen dalam penerapan corporate social responsibility dan brand

loyalty merupakan hubungan yang substansial.

Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai sig-2-sided semuanya di atas alpha (0,5) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap yang signifikan di antara konsumen dengan jenis kelamin dan kelas sosial yang berbeda. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,338 (33,8%). Artinya variabel loyalitas sabun mandi lifebuoy (Y) dipengaruhi sikap konsumen pada penerapan program corporate social responsibility sebesar 33,8%, sedangkan loyalitas terhadap sabun mandi lifebuoy sebesar 66,2% dipengaruhi variabel lain selain sikap pada penerapan program corporate social responsibility.


(27)

Penelitian Sen dan Bhattacharya, C.B, Consumer Reaction to Corporate Social Responsibility, Journal of Marketing Research (2001:225) untuk

mengetahui pengaruh corporate social responsibility pada perilaku pembelian

produk perusahaan. Penelitian ini menggunakan variabel fit, motivation,

coherence dan distinctiveness sebagai variabel input dan attitude, awareness, attributions, attachment purchase, price premium, loyalty serta resilience sebagai variabel output. Analisis dilakukan melalui ANOVA dan ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

a. Efek dari corporate social responsibility terhadap evaluasi perusahaan.

Dengan menggunakan informasi tentang corporate social responsibility dan

produk perusahaan, didapatkan hasil bahwa evaluasi total terhadap perusahaan dipengaruhi oleh evaluasi konsumen terhadap atribut produk perusahaan secara keseluruhan, akan tetapi aktifitas CSR memberikan nilai tambah pada penilaian masyarakat terhadap perusahaan.

b.Efek corporate social responsibility terhadap perilaku pembelian produk

perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh CSR pada keinginan masyarakat

untuk membeli produk perusahan lebih kompleks daripada pengaruh langsung

pada evaluasi perusahaan. Aktifitas CSR perusahaan dapat mempengaruhi

keinginan konsumen untuk membeli produk perusahaan secara langsung dan tidak langsung. Apabila harga dan kualitas produk dianggap relatif sama,

konsumen lebih memilih produk dari perusahaan yang menerapkan corporate

social responsibility. Penelitian juga menunjukkan bahwa inisiatif CSR


(28)

attitude dan ketertarikan) daripada secara eksternal (pembelian, loyalitas, resilience (pembelaan jika seseorang mengatakan hal buruk mengenai perusahaan) dan word of mouth. (www.csr.2008).

B. Pemasaran

Berbagai usaha bisnis yang berkembang saat ini, baik yang menghasilkan barang ataupun jasa, peran pemasaran sangatlah penting karena merupakan salah satu faktor kunci penentu keberhasilan bisnis. Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Kotler (2002:9) mendefenisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Stanton (2000:7) mendefenisikan pemasaran sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Berdasarkan defenisi pemasaran di atas dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran terjadi sejak produk mulai diproduksi, atau dengan kata lain pada saat produsen menetapkan harga dan keuntungan yang diharapkan, bagaimana mempromosikan dan mendistribusikan produk ke tangan konsumen sudah termasuk dalam kegiatan dan proses pemasaran


(29)

C. Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat luas dan lingkungan. Usaha sosial perusahaan atau performa sosial perusahaan telah dikonsepkan lebih luas sebagai tugas manajerial untuk mengambil tindakan demi melindungi dan mengembangkan kesejahteraan sosial

sekaligus mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Jadi kegiatan corporate

social responsibility ini pada dasarnya merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat sekaligus sebagai sarana untuk membangun reputasi dan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.

Corporate social responsibility adalah konsep dimana perusahaan memberikan perhatian terhadap masyarakat dan lingkungan secara terintegrasi dalam operasi bisnisnya dan di dalam interaksi mereka dengan stakeholders yang sifatnya sukarela.(Swa, Desember 2005)

Corporate social responsibility berarti bahwa sebuah perusahaan harus dijalankan dengan bertanggung jawab pada setiap kegiatan yang mempengaruhi orang-orang, masyarakat dan lingkungannya. Menurut Moir dalam Susi (2006:30), perusahaan mempunyai tanggung jawab tidak hanya terbatas pada stakeholders, tetapi pada cakupan yang lebih luas yaitu meliputi :

1. Workplace (tempat kerja)

2. Marketplace (konsumen dan pemasok)

3. Lingkungan hidup


(30)

5. Etika bisnis

6. Hak asasi manusia.

Sen dan Bhattacharya dalam Susi (2006:30) mengidentifikasi ada enam hal pokok yang termasuk dalam corporate social responsibility ini yaitu :

1. Community support, antara lain dukungan pada program-program pendidikan, kesehatan, kesenian, dan sebagainya.

2. Diversity, merupakan kebijakan perusahaan untuk tidak membedakan konsumen dan calon pekerja dalam hal gender, fisik (cacat), atau ke dalam ras-ras tertentu.

3. Employee support, berupa perlindungan kepada tenaga kerja, insentif dan penghargaan serta jaminan keselamatan kerja.

4. Environment, yang artinya menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, mengelola limbah dengan baik, menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan dan lain-lain.

5. Non-U.S, dimana perusahaan bertanggungjawab untuk memberikan hak yang sama bagi masyarakat dunia untuk mendapatkan kesempatan

bekerja antara lain dengan membuka pabrik di luar negeri (abroad

operations).

6. Product, dimana perusahaan berkewajiban untuk membuat produk-produk yang aman bagi kesehatan, tidak menipu, melakukan riset dan pengembangan produk secara kontinue dan menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang.

Perusahaan bisa menerapkan salah satu atau seluruh bentuk corporate


(31)

perusahaan berharap bahwa corporate social responsibility ini akan membantu perusahaan untuk memberikan nilai lebih bagi pelanggan dan meningkatkan

loyalitas mereka pada produk-produk perusahaan. Agar kegiatan corporate social

responsibility ini benar-benar efektif, perusahaan harus mengidentifikasi

kebutuhan dan pemahaman masyarakat tentang kegiatan corporate social

responsibility dan juga memperkirakan dengan cermat sumber daya yang dibutuhkan untuk program ini.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh United States-based Business for

Social Responsinility (BSR), keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan yang telah mempraktekkan corporate social responsibility antara lain:

1. Meningkatkan kinerja keuangan

2. Mengurangi biaya operasional

3. Meningkatkan brand image dan reputasi perusahaan

4. Meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.

D. Pengertian Sikap dan Perilaku Konsumen a. Pengertian Sikap Konsumen

Sikap menjelaskan motivasi, perasaan emosional, proses kognitif, afektif

dan konatif terhadap objek oleh konsumen. Menurut The American Marketing

Association dalam Setiadi (2003:3), sikap konsumen merupakan interaksi dinamis antara afektif, kognitif, konatif dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu:


(32)

1. Komponen kognitif dari sikap menunjukkan pengetahuan dan persepsi terhadap suatu objek sikap. Pengetahuan dan persepsi tersebut diperoleh melalui pengalaman langsung dari objek sikap tersebut dan informasi dari berbagai sumber lainnya. Pengetahuan dan persepsi tersebut biasanya

berbentuk kepercayaan (beliefs) artinya konsumen mempercayai bahwa

suatu objek sikap memiliki atribut dan perilaku yang spesifik dan akan mengarahkan pada hasil yang spesifik.

2. Komponen afektif menggambarkan perasaan dan emosi seseorang

terhadap suatu produk atau merek. Perasaan dan emosi tersebut merupakan evaluasi menyeluruh terhadap objek sikap (produk atau merek). Afektif mengungkapkan penilaian konsumen terhadap suatu produk apakah baik atau buruk, disukai atau tidak disukai.

3. Komponen konatif menggambarkan kecenderungan dari seseorang untuk

melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan objek sikap (produk atau merek tertentu).

Karakteristik Sikap terdiri dari: (Simamora,2003:12) 1. Sikap memiliki objek

Artinya sikap itu harus terkait dengan objek yang dituju, objek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media, dan sebagainya.


(33)

2. Konsistensi Sikap

Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki konsistensi dengan perilaku.

3. Sikap Positif, Negatif dan Netral

Menunjukkan adanya rasa menyukai terhadap sesuatu (sikap positif), rasa tidak menyukai suatu produk(sikap negatif) dan tidak memiliki sikap (sikap netral)

b. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut Mowen dan Minor dalam Susi (2006:16) adalah studi tentang unit pembelian (buying habits) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. Engel dan kawan-kawan dalam Umar (2005:49), mendefenisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan barang dan jasa. Perilaku pembelian konsumen banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Titik tolak untuk memahami perilaku pembelian adalah model rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan dalam gambar 2-1. rangsangan pemasaran dan lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli.


(34)

Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembelian tertentu.

Tabel 2-1

Model Perilaku Pembelian Rangsangan Pemasaran Rangsangan Lain Proses Keputusan Pembeli Karakteristik Pembeli Tanggapan Pembelian Produk Harga Tempat Promosi Ekonomi Teknologi Politik Budaya Pengenalan masalah Pencarian informasi Evaluasi keputusan Perilaku pasca pembelian Budaya Sosial Pribadi Psikologis Pilihan Produk Pilihan merek Pilihan penyalur Waktu pembelian Jumlah pembelian.

Sumber: Kotler (2002:183)

Menurut Kotler (2002:183), faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian adalah faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen yaitu motivasi, pembelajaran, persepsi dan sikap.

E. Merek (Brand)

1. Pengertian Merek (Brand)

Kotler (2002:357), menyatakan merek adalah tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Merek adalah payung yang mempresentasikan produk atau

layanan. Merek merupakan cerminan value yang diberikan perusahaan kepada


(35)

2. Ekuitas Merek (Brand Equity)

Brand equity adalah nilai dari suatu merek menurut sejauh mana mereka itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang diterima, asosiasi merek yang kuat , serta asset lain seperti hak paten, merek dagang dan hubungan saluran (Kotler 2002:357). Sedangkan menurut Aaker (1997:22), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek, nama dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.

Menurut Aaker (1997:22), ekuitas merek bersumber pada lima komponen, yaitu:

1. Brand Awareness ( kesadaran merek)

Mengacu pada sejauh mana sebuah merek dikenal atau tinggal dibenak pelanggan. Kesadaran ini dapat diukur dengan beberapa tingkat antara lain:

a. Brand recognition

Yaitu sejauh mana sebuah merek akrab dikenal berdasarkan eksposur masa lalu.

b. Brand Recall

Yaitu mencerminkan nama-nama merek yang diingat bila kelas-kelas produk tertentu disebutkan.

2. Brand association

Menceminkan asosiasi yang dibuat oleh pelanggan terhadap sebuah merek tertentu . Asosiasi merek dikendalikan oleh identitas merek. Asosiasi merek yang kuat dapat membantu pelanggan memproses dan menerima informasi menjadi


(36)

alasan membeli serta menciptakan sikap atau perasaan positif terhadap merek bersangkutan.

3. Perceived Quality (kesan kualitas)

Persepsi pelanggan terhadap kualitas dan superioritas produk relatif terhadap pesaing.

4. Brand Loyalty (loyalitas merek)

Loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis pelanggan atau konsumen terhadap merek tertentu dan merupakan harapan atau keinginan dan tujuan para produsen atau perusahaan dari pelanggan perusahaan tersebut. Loyalitas merek juga merupakan dimensi dari ekuitas merek. Pelanggan yang loyal akan menjadi hambatan masuk bagi pesaing, memungkinkan ditetapkannya harga premium, tersedianya waktu untuk menanggapi inovasi dari para pesaing, dan bisa menjadi benteng pelindung dari kemungkinan kompetensi harga. Selain itu, loyalitas merek berdampak pada biaya pemasaran yang lebih efisien yaitu biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih mudah dari pada menarik pelanggan baru. Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan pada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun atribut lain. (Durianto, 2001:126).

Oliver dalam Tjiptono (2005:387) mengemukakan bahwa loyalitas merek adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan dengan produk/jasa yang disukai secara konsisten di masa mendatang, sehingga


(37)

menimbulkan pembelian merek yang sama secara berulang meskipun pengaruh situasional dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan perilaku beralih merek.

Istilah loyalitas lebih mengimplementasikan sebuah komitmen dari pada sekedar pembelian berulang. Fakta menunjukkan bahwa dengan sikap dan perilaku akan menghasilkan suatu gambaran loyalitas merek yang diterima. Namun demikian terdapat beberapa karakteristik umum yang bisa didefenisikan apakah seorang konsumen loyal atau tidak. Selanjutnya dikemukakan empat hal yang menunjukkan kecenderungan konsumen loyal yaitu sebagai berikut :

1. Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung percaya diri terhadap

pilihannya.

2. Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan resiko yang lebih

tinggi dalam pembeliannya.

3. Konsumen yang loyal terhadap merek juga memungkinkan loyal terhadap

tempat produksi barang atau jasa.

4. Kelompok yang minoritas cenderung untuk loyal terhadap merek.

5. Aset-aset merek yang lain seperti trademark, paten dan relationship dengan komponen saluran distribusi.

Aaker (1997:66) menunjukkan bahwa ekuitas merek menciptakan nilai yang sama baiknya bagi perusahaan maupun konsumen. Seperti halnya manfaat yang telah diberikan ekuitas merek akan menguatkan proses informasi, rasa percaya diri dan pencapaian kepuasan pelanggan (bagi pelanggan). Sedangkan untuk perusahaan akan menguatkan efisiensi dan efektifitas program, loyalitas


(38)

merek, harga atau laba, perluasan merek, peningkatan perdagangan dan keuntungan kompetitif.

Menurut Kotler (2001:65) ekuitas merek yang tinggi memberikan sejumlah keuntungan kompetitif, antara lain :

1. Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena

tingkat kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi.

2. Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negoisasi

dengan distributor karena pelanggan mengharapkan mereka mempunyai merek tersebut.

3. Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya

karena merek tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi.

4. Perusahaan lebih mudah meluncurkan perluasan merek karena merek

tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi.


(39)

PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, adalah sebuah perusahaan penyelenggara jalur telekomunikasi di Indonesia. Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler (Satelindo, IM3, StarOne). Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Publik (45,19%), ST Telemedia melalui Indonesia Communications Limited (40,37%), serta Pemerintah Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A. Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, Bursa Saham Singapura, serta Bursa Saham New York.

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT. INDOSAT

Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan telekomunikasi internasional seperti SLI dan layanan transmisi televisi antarbangsa.

PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikannya sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan kartu pascabayar Matrix.

PT. Indosat Tbk, berperan sebagai penyedia layanan jasa telekomunikasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Produk (divisi) yang ada antara lain


(40)

INDOSAT mobile yang bergerak di bidang pelayanan jasa komunikasi seluler.

Sebagai Service Provider dan penyedia jasa Full Network, maka PT. Indosat

memperoleh:

1. Izin prinsip operator GSM-1800 Nasional (Keputusan Menteri

Perhubungan No. PT.003/4/17 PHB-2000) pada tanggal 14 Agustus 2000.

2. Penetapan penggunaan pita frekuensi radio GSM-1800 (Keputusan Dirjen

Postel No. 602/TU/PT.200/DITBINFREK/00) tanggal 13 September 2000. Indosat Multi Media Mobile merupakan wujud pelaksanaan lisensi tersebut yang dilakukan oleh PT. Indosat

1. Sebelum menjadi BUMN

Pelayanan telekomunikasi umum Internasional pada mulanya dikelola oleh PT. Telkom. Pada saat itu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem komunikasi radio High Frequency (HF) dan Very High Frequency (VHF).

Dengan adanya sistem Komunikasi Satelit, dunia telekomunikasi mengalami perubahan. Kemudian dibentuk Organisasi Internasional Telecommunication Satellite (Intelsat) yang beranggotakan negara-negara Internasional antara lain Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada dan 7 negara Eropa Barat lainnya, yang menggunakan satelit sebagai sarana komunikasi.

Satelit pertama yang diberi nama Early Bird atau Intelsat I diluncurkan tanggal 6 April 1965 dan berada di atas lautan Atlantik. Satelit tersebut memiliki 2 transponder dengan bandwidth 25 MHz dan kapasitasnya 240 kanal. Perkembangan sistem komunikasi satelit membawa pengaruh bagi Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan pemerintah Indonesia untuk ikut


(41)

memanfaatkan satelit Intelsat. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi.

Perkembangan selanjutnya, terjadi pemisahan menjadi dua Perusahaan Negara, yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi yang kemudian menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. Telkom). Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik sepenuhnya oleh PT. Telkom, sedangkan untuk hubungan Internasional dilakukan oleh kerja sama pihak swasta asing yaitu Cable & Wireless (C & W). Setelah kerja sama selesai, Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh PT. Indonesian Satellite Coorporation yang saat itu berkedudukan di Jalan Gondangdia Lama 26 Jakarta, melakukan kerja sama untuk menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi Internasional

dengan perusahaan swasta Amerika yaitu International Telephone Telegraph

(ITT) Corporation pada tanggal 20 Nopember 1967 dengan status Penanaman

Modal Asing (PMA). Sebagai wujud nyata diadakan perjanjian joint venture

Internasional Pemerintah Indonesia dengan ITT dengan perjanjian kepemilikan oleh Pemerintah Indonesia, sedangkan ITT sebagai mitranya adalah penyewa selama 20 tahun.

Berdasarkan perjanjian kerjasama Internasional Pemerintah Indonesia dengan ITT, dikeluarkan Akte Notaris Mohamad Said Tjoedin, yang telah disahkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. J. A5/ 88/ 24 tanggal 20 Nopember 1967. Maka berdirilah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa Telekomunikasi Internasional Umum di Indonesia yang bernama PT. Indosat.

Secara operasional, PT. Indosat dikenal dengan selesai dibangunnya Stasiun Bumi Intelsat di Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat, yang diresmikan


(42)

pemakaiannya oleh Presiden Soeharto tanggal 28 September 1969. Untuk pertama kali antena standar adalah antena standar A berdiameter 27,4 meter yang

mengarah ke Samudra Pasifik bernama Pacific Ocean Region(POR).

Meningkatnya arus telekomunikasi Internasional dari dan keluar negeri mendorong dibangunnya antena kedua yang juga merupakan antena standar A berdiameter 32 meter yang mengarah ke Samudra Hindia bernama Indian Ocean Region (IOR), dan letaknya berdekatan dengan antena pertama. Penggunaannya diresmikan oleh Menteri Perhubungan Rusmin Nurjadin tanggal 10 Nopember 1979. Selanjutnya dibangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ASEAN Indonesia-Singapura (I-S) tanggal 1 April 1980.

Kemudian berdasarkan keputusan Presiden No. 50/ 1980 diturunkan suatu tim Keppres untuk meninjau kembali status perjanjian Internasional antara Pemerintah dalam hal ini adalah PT. Indosat dengan ITT Corp. Hasil peninjauan tim tersebut memutuskan pembelian seluruh saham oleh Pemerintah Indonesia. Penandatanganan naskah perjanjian pembelian saham tersebut dilakukan oleh American Cable & Radio sebagai wakil dari ITT Corp dan Menteri Keuangan sebagai wakil Pemerintah Indonesia tanggal 30 Desember 1980.

2. Setelah menjadi BUMN

PT. Indosat resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Persero di lingkungan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi tanggal 31 Desember 1980. Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan telekomunikasi umum maka melalui PP No. 52, 53 dan 54 tahun 1980, pengelolaan jasa telekomunikasi dipisah menjadi dua yaitu :


(43)

1. Telekomunikasi untuk umum nasional diselenggarakan oleh PT.Telkom.

2. Telekomunikasi untuk umum internasional diselenggarakan oleh PT.Indosat.

PT. Indosat menjadi badan usaha yang memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara yang merintis usaha baru, mendorong kegiatan swasta serta berperan sebagai sumber talenta manajemen bagi pembangunan bangsa dan negara.

PT. Indosat mulai menjalankan jasa telekomunikasi Internasional umum  tanggal 1 Januari 1982 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.  235/PL/101/PHB‐81 tanggal 20 Oktober 1981, Keputusan Direktur Jendral Pos  dan  Telekomunikasi  No.  143/  Dirjen/  1981  serta  perjanjian  kerjasama  Internasional PT. Indosat dan PT. Telkom tanggal 31 Desember 1981. Tahun 1982  mulailah dibangun Sentral Gerbang Internasional 2 (SGI‐2) yang berlokasi di  Medan. Sedangkan untuk menambah fasilitas Sistem Komunikasi Kabel Laut  (SKKL),  pada  tanggal  2  Maret  1985  diresmikan  pula  SKKL  Medan  Penang.  Kemudian  pada  tanggal  8  September  1988,  PT.  Indosat  turut  serta  dalam  pembangunan SKKL Asia Tenggara ‐ Timur Tengah ‐ Eropa Barat (SEA‐ME‐WE). 3. Kedudukan PT. Indosat

PT. Indosat merupakan BUMN berbentuk Persero di bawah naungan Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi DEPARPOSTEL. PT. Indosat setingkat BUMN lain yang sama-sama berada dalam lingkungan Departemen Pariwisata dan Telekomunikasi.


(44)

Arti Logo INDOSAT

TECHNO FLOWER

Teknologi Tinggi Bersahabat , Dinamis Dan Modern

Gambar 3.1 Arti Logo Indosat Sumber: www.Indosat.com.

B. FASILITAS KOMUNIKASI PT. INDOSAT

PT. Indosat memiliki berbagai sarana dan fasilitas untuk telekomunikasi internasional diberbagai tempat di Indonesia untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pemakai jasa. Sarana – sarana telekomunikasi internasional itu adalah sebagai berikut :

1. Jatiluhur

a. Stasiun Bumi Intelsat JAH-1A, mulai beroperasi tahun 1969 b. Stasiun Bumi Intelsat JAH-2A, mulai beroperasi tahun 1978 c. Stasiun Bumi Intelsat JAH-3A, mulai beroperasi tahun 1987 d. Stasiun Bumi Intelsat JAH-4A, mulai beroperasi tahun 1985 e. Stasiun Bumi Intelsat JAH-5A, mulai beroperasi tahun 1994

2. Ancol

a. SKKL ASEAN I – S, mulai beroperasi tahun 1980 b. SKKL A-I-S, mulai beroperasi tahun 1986

c. SKKL SEA-ME-WE 2, mulai beroperasi tahun 1992

Komunikasi

 

Masyarakat

 

Indonesia

 


(45)

d. Sentral Telepon 5ESS AT&T (SGI-1B)

3. Kantor Pusat PT INDOSAT

a. Sentral Telepon EWSD (SGI-1A) b. Sentral Telex Digital Hasler c. Faximile Server Unit (Fax + ) d. Perangkat untuk IBS

e. Perangkat untuk Video Conference f. Perangkat untuk Indosat Calling Card g. Perangkat untuk voice mail ( invobox) h. Base Station Microwave

i. Server Internet

4. Medan

a. Stasiun Bumi Intelsat MES-1A, mulai beroperasi tahun 1994

b. SKKL SEA-ME-WE 1 ( Mecol dan Mesing ), mulai beroperasi tahun 1984

c. SKKL Medan – Penang, mulai beroperasi tahun 1993 d. SGI-2 Medan

5. Batam

a. Batam – Singapore Microwave Link, mulai beroperasi tahun 1992 b. Stasiun Bumi Intelsat BTM – 1B, mulai beroperasi tahun 1994 c. SGI-3 batam

6. Surabaya

a. Stasiun Bumi Intelsat SBY-1A, mulai beroperasi tahun 1995 b. SGI-4 Surabaya

Layanan seluler bagi Indosat merupakan jenis layanan yang memberikan penerimaan paling besar, yakni hingga mencapai 75% dari seluruh penerimaan


(46)

operator telepon seluler GSM (yakni melalui Mentari dan IM3) dan 3,7% pasar operator CDMA (melalui StarOne).

Indosat yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan multimedia di Indonesia memberikan kemudahan bagi para pelanggannya untuk masalah seputar telekomunikasi (Seluler, SLI, dll), pengaduan, panduan berlangganan, pembelian kartu perdana prabayar GSM/ CDMA/ kartu prabayar internet/ voucer isi ulang, dan/ atau pembayaran tagihan, dll langsung di tempat. Indosat menyediakan kantor pelayanan Indosat (Satelindo Direct dan Galeri Indosat-M3) yang sekarang sudah menjadi Galeri Indosat yang sudah banyak tersedia di hampir seluruh wilayah Indonesia. Galeri Indosat dibagi dalam regional, seperti regional Jabodetabek & Banten, Sumatera bagian utara, Sumatera bagian selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, dan Indonesia timur.

C. VISI DAN MISI PT. INDOSAT 1. Visi PT. INDOSAT

Menjadi penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu berfokus seluler/wireless yang terkemuka di Indonesia

2. Misi PT. INDOSAT

Misi PT.INDOSAT adalah:

1. Fokus pada produk dan jasa yang berkualitas

Dengan cara menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi yang inovatif dan berkualitas

2. Meningkatkan shareholder value secara terus menerus


(47)

3. Penghargaan- Penghargaan PT. Indosat

Penghargaan-penghargaan yang diperoleh PT.Indosat antara lain: 1. 200’s Asia Leading Companies………...FEER 2001

2. Best Managed Company ………….FinanceAsia Awards 2001 3. Best Finance Management ……….FinanceAsia Awards 2002 4. Indonesia Best Companies ………FinanceAsia Awards 2002 5. 200’s Asia Leading Companies…………FEER 2002

Penghargaan Tahun 2004

AsiaMoney, EuroMoney memberikan Penghargaan kepada Indosat untuk kategori :

1. Best Managed Company in Indonesia

2. Indonesia’s Overall Best Managed Company (peringkat 1) 3. Clearest Corporate Strategy (peringkat 1)

4. Best Financial Management (peringkat 1) 5. Overall Best Investor Relations (peringkat 1) 6. Best Annual Reports (peringkat 1)

7. Best Focus on Shareholders Value (peringkat 1) 8. Best Website (peringkat 1)

9. Most Improved Financial Management (peringkat 1) 10. Most Improved Focus on Shareholder Value (peringkat 1)

11.Company with Best Investor Relations Officer (Bp. M. Wahid Sutopo), peringkat 1

12. Companies for Corporate Governance (peringkat 2) 13. Best Protection of Shareholders’ Rights (peringkat 1) 14. Best to Facilitate Shareholders Meeting (peringkat 1)

15. Most Increase in Awareness of Minority Shareholders’ Rights and Improvement of Investor Relations (peringkat 1)

16. Best to Conduct Voting by Polls (peringkat 1) 17. Most Timely and Accurate Disclosure (peringkat 2)


(48)

19. Highest Quality and Standard of Presentation and Disclosure of Corporate Governance Information in Annual Report (peringkat 1) 20. Best to Ensure Higher Level of Transparency and more Frequent

Disclosure (peringkat 2)

D. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) INDOSAT

Indosat sebagai perusahaan publik yang beroperasi di Indonesia dan melayani kebutuhan telekomunikasi masyarakat Indonesia senantiasa berupaya untuk tetap konsisten melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan

atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang memberikan manfaat dalam

meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan bangsa Indonesia secara berkesinambungan. Memahami berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini, Indosat berupaya agar seluruh kegiatan CSRnya dapat terlaksana dengan baik dan tepat kepada sasaran dalam memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat yang bersifat jangka panjang. Betapapun besarnya masalah yang dihadapi Indonesia, maka setiap langkah nyata seperti yang dilakukan Indosat merupakan

tahapan yang berarti untuk menuju masa depan yang lebih baik. Cintaku untuk

mu negeri...

Visi Corporate Social Responsibility Indosat

Program diarahkan untuk membangun kebanggaan seluruh stakeholder termasuk

karyawan terhadap Indosat serta sesuai dengan standard internasional yang berlaku.

Misi Corporate Social Responsibility Indosat

Sejalan dengan misi perusahaan yaitu meningkatkan kualitas hidup komunitas dan masyarakat.


(49)

Program Corporate Social Responsibility Indosat

Program CSR Indosat diimplementasikan dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip integritas, akuntabilitas, tanggung jawab dan perbaikan kondisi komunitas

yang terukur. Adapun yang menjadi program CSR Indosat diantaranya adalah :

1. Indonesia Belajar

Berdasarkan pemikiran bahwa generasi muda merupakan tulang punggung

masa depan bangsa, sejak tahun 2004 Indosat melaksanakan program CSR yang

berfokus pada pendidikan dengan tema INDONESIA BELAJAR. Pendidikan dipilih dengan latar belakang kondisi masyarakat Indonesia yang menurut statistik dan hasil penelitian masih tertinggal jauh dengan negara lain. Padahal kunci peningkatan kualitas kehidupan bangsa terletak pada kualitas pendidikan masyarakatnya, khususnya generasi muda, untuk dapat meraih masa depan yang lebih baik.

Upaya membangkitkan budaya inovasi di kalangan generasi muda nasional, Indosat membangun suatu wadah kompetisi dalam bidang teknologi wireless, Indosat Wireless Innovation Contest yang khusus diperuntukkan untuk para generasi muda. Program yang sudah berjalan hampir tiga tahun ini ternyata cukup diminati oleh para kaum muda. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan jumlah peserta di setiap tahunnya dan pada setiap tema yang ada.

a. Peningkatan Kompetensi Guru IPA dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium Serta Peningkatan Kecerdasan Matematika

Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi para guru IPA dan Matematika, Indosat berkerjasama dengan tiga universitas di Sumatera Barat,


(50)

Padang, mengadakan program “Kompetensi Guru IPA dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium serta Peningkatan Kecerdasan Matematika”.

Program yang telah berjalan selama dua tahun ini ternyata mendapat respon yang cukup baik, terlihat dari tingginya jumlah peserta yang mengikuti program ini. Diharapkan program ini dapat meningkatkan penguasaan guru terhadap fasilitas laboratorium dan membuat IPA dan Matematika menjadi pelajaran yang menarik & ditunggu-tunggu siswa.

b. Dua Sekolah Dasar Unggulan untuk masyarakat Nangroe Aceh Darussalam

Kelanjutan dari berbagai program bantuan tanggap darurat bagi para korban bencana nasional tsunami, Indosat juga telah menyelenggarakan program bantuan jangka panjang dalam rangka menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Aceh berupa pendirian dua sekolah dasar di Aceh,yaitu:

1. Sekolah Dasar Unggulan (SDU) Iqro di Sigli

2. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Aceh Besar

Ini adalah implementasi komitmen bantuan jangka panjang Indosat bagi generasi muda Aceh atas meningkatnya minat siswa terhadap aktifitas belajar mengajar, dan juga sebagai perwujudan atas komunitas masyarakat yang berkualitas baik secara pendidikan, mental, dan spiritual (akhlak).

c. Program Beasiswa

Indosat juga turut memberikan beasiswa kepada 110 mahasiswa yang kurang mampu dari 6 perguruan tinggi. Adapun kriteria penerima beasiswa ini adalah, mahasiswa yang berasal dari fakultas teknik elektro semester V dengan


(51)

IPK ≥ 3,0 (lebih besar atau sama dengan 3,0), dengan kondisi kurang mampu dalam hal biaya, namun tetap aktif berorganisasi serta bebas narkoba.

Indosat juga memberikan beasiswa kepada Duta Belia yaitu team siswa pelajar yang merupakan anggota dari eks. Paskibraka, para juara olimpiade science (Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika), duta Asean, duta Pesantren dan seminari.

Bekerjasama dengan UNDP, Indosat mencoba untuk mensosialisasikan salah satu program MDGs dalam hal “pendidikan untuk semua”, dengan cara: memberikan beasiswa kepada siswa-siswa dari Bali dimana karya lukisan mereka dijadikan sebagai ‘voucher mentari edisi khusus’ MDGs. Beasiswa diberikan selama setahun kepada 7 siswa SD terpilih

d. Maju... Olah Raga Indonesia

Indosat turut mendukung pembinaan olahraga panahan bagi siswa tingkat dasar dan menengah di 11 propinsi dan pembinaan bagi para atlet yunior PERPANI. Pembinaan tersebut meliputi penyelenggaraan alat-alat olahraga panahan, pelaksanaan pelatihan yang berkesinambungan, penyelenggaraan event kejuaraan, dan biaya operasional. Selain itu program ini juga bertujuan untuk membentuk olahragawan muda yang berbakat untuk berkontribusi di olahraga panahan.

Indosat juga turut memberikan dukungan bagi KONI untuk pengadaan sistem informasi yang baik dan akurat, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. Dukungan yang diberikan secara terintegrasi tersebut tidak hanya


(52)

terbatas dalam hal sistem informasi, namun berkembang hingga distribusi informasi dan program melalui SMS (content provider).

2. Indonesia Sehat

Merupakan salah satu program Indosat yang berfokus pada kesehatan, khususnya ibu dan anak, serta masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja. Kegiatan yang dibagi dalam 2 program besar, yakni Mobil “Klinik Sehat Keliling” Indosat dan Kampung Siaga., adalah suatu terobosan baru dalam layanan kesehatan secara gratis ini, dengan tujuan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Delapan (8) unit Mobil “Klinik Sehat Keliling” Indosat di delapan kota regional

Ini adalah program dalam upaya memberikan pembinaan pada masyarakat atau komunitas tertentu khususnya daerah yang pernah terkena bencana banjir, seperti Manggarai, Jakarta Selatan. Pembinaan yang meliputi: pendidikan akhlaq (TPA), pendidikan (pendidikan anak usia dini, komputer, kursus menjahit, taman bacaan), layanan kesehatan (pondok gizi, layanan kesehatan, kunjungan warga/sanitasi lingkungan, pengobatan gratis, pembentukan kader), perbaikan kualitas hidup (ekonomi dengan pemberian modal kerja, pelatihan kompos), serta penanganan bencana secara dini ini bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi lebih mandiri dan dapat hidup dengan baik.

3. Indosat Peduli

Penanganan dan Pemulihan Pasca Bencana

Kegiatan cepat tanggap Indosat dalam membantu masyarakat sebagai bagian dari program CSR Indosat. Di bawah payung Indosat Peduli, perusahaan


(53)

berupaya memberikan bantuan sosial, pendidikan dan kesehatan yang bersifat philanthropy kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kegiatan cepat tanggap yang diperuntukkan membantu masyarakat di wilayah bencana ini, telah dilaksanakan sejak dahulu antara lain dalam bentuk bantuan makanan, pakaian dan kebutuhan primer lainnya, layanan kesehatan, dan juga dukungan telekomunikasi gratis bagi para korban.

Indosat terus berupaya menghadirkan dan membantu masyarakat, seperti pada saat terjadi bencana tsunami di Aceh, tsunami di Pangandaran Ciamis, gempa di Yogya, Padang dan Bengkulu, banjir di Jakarta, Morowali, serta bencana di tempat-tempat lain.

4.Berbagi Bersama Indosat

Indosat berusaha mendekatkan perusahaan dengan para stakeholdernya,

melalui kegiatan keagamaan, bantuan sarana dan prasarana, hingga pemberian pelatihan bagi para frontliner guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.

a. Pemberian kontribusi langsung kepada masyarakat

Kegiatan Ramadhan, tur keliling di empat kota (Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta), menghadirkan Ustadz ternama agar dapat memberikan tauziah sekaligus buka puasa bersama dengan masyarakat. Dalam kegiatan ini juga diberikan sumbangan buku-buku agama kepada 128 masjid dan sumbangan sosial kepada yatim piatu atau panti asuhan. Bantuan juga diberikan kepada masyarakat sekitar, hal ini dilakukan melalui bantuan sosial, bantuan peringatan hari besar nasional, serta aktifitas lainnya.

Pengadaan aktifitas rutin FMC (frontliner) untuk turut serta dalam


(54)

product knowledge), kumpul bersama (dalam satu cluster atau wilayah tertentu

dan nasional), pemberian bantuan atau hadiah kepada frontliner atas suatu

peristiwa (kelahiran, kematian, reward, dll). Pemberian bantuan kepada masyarakat (bantuan sosial, kesehatan, dll), dan juga dukungan kepada pemerintah daerah di wilayah kerja Indosat (37 cabang) untuk membangun dan turut berkontribusi dalam memperbaiki tatanan hidup masyarakat (ie. penyelenggaraan taman kota, MCK, pemberantasan buta huruf, rumah baca, dll)

b. Indosat Berbagi

Program CSR Indosat juga turut mengajak pelanggan Indosat untuk berpartisipasi langsung ada di bawah payung program “Berbagi Bersama Indosat”. Lewat program ini pelanggan dapat menyalurkan bantuan atau donasinya kepada masyarakat yang tidak mampu atau yang terkena musibah melalui pengiriman sms atau kegiatan lainnya, seperti:

1. Bantuan perbaikan bagi sekolah yang terkena bencana dalam program

17 Agustus 1945 yang telah membantu 13 sekolah di tahun 2007.

2. SMS donasi bagi korban bencana

3. SLI Peduli

4. Dukungan bagi program WFP “perangi kelaparan”


(55)

E. PRODUK INDOSAT

Indosat memiliki 2 jenis kartu selular yang berbasis GSM dan CDMA. Pada dua (2) jenis kartu tersebut dibagi lagi berdasarkan sistem pembayarannya yaitu pasca bayar dan prabayar. Kartu pasca bayar adalah kartu yang sistem pembayarannya akan ditagih setiap bulannya kepada pelanggannya sesuai dengan besar pemakaiannya. Sedangkan kartu prabayar adalah kartu yang sistem pemakaiannya dengan menggunakan voucher isi ulang. Berikut adalah jenis-jenis dari kartu GSM dan CDMA:

a. Matrix 

Matrix adalah simcard pasca bayar yang dikeluarkan PT. Indosat dengan

teknologi Dual Band GSM 900 dan GSM 1800. Matrix, kartu pascabayar GSM

untuk pengguna eksekutif dan umum. Matrix memiliki motto “The Freedom to be

You”. Dengan Kapasitas : 64 Kilobytes, Voltase: 3 Volt atau 5 Volt, Memory

SMS : 30 SMS, Memory Phone Book : 550 nomor, 3,5G, Personalized PIN/PUK Menu Browser Satelindo@ccess/ Matrix-Centro.

Gambar 3.2 Logo Matrix Sumber : www. Indosat.com


(56)

b. Mentari

  Mentari adalah simcard prabayar yang dikeluarkan oleh PT. Indosat yang  didesain  dengan  wajah  matahari  yang  tersenyum  dengan  ramah,  seolah  memberikan senyuman tanpa putus kepada seluruh pelanggan yang menikmati  fitur yang makin lengkap, dengan motto “Mentari : Lengkap, Melengkapi Hidup”.   Kartu prabayar Mentari memungkinkan pelanggan untuk mengendalikan biaya  pembicaraan sekaligus merupakan kartu prabayar di Indonesia yang memiliki  tarif ekonomis dengan fitur dan layanan yang lengkap. Fitur yang menonjol  adalah  Mentari  Hebat  Berlima    dan  Free  Talk.  Mentari  dilengkapi  dengan  kapasitas : 16Kb,32Kb, Voltase : 3 Volt atau 5 Volt, Memory SMS : 35,30 SMS  Memory  Phone  Book :  250  nomor  GSM  900/1800  3,5G  Menu  Browser  Satelindo@ccess hanya untuk 32Kb .

Gambar 3.3 Logo Mentari Sumber : www. Indosat.com

c. IM3

IM3 adalah kartu prabayar super hemat dari Indosat. Selain kartu perdananya yang super hemat, tarif SMS dan tarif teleponnya juga super hemat. IM3 mempunyai banyak fitur yang bermanfaat mulai dari transfer pulsa, masa aktif kartu sepanjang tahun dan juga memiliki jangkauan luas yang didukung oleh sinyal kuat Indosat sehingga bisa digunakan di seluruh Indonesia. IM3, kartu


(57)

Limits” dan memiliki kapasitas 64 Kilobytes dan 32 Kilobytes ,Voltase: 3 Volt atau 5 Volt, Memory SMS : 35 SMS, Memory Phone Book : 250 nomor ,GSM 900/1800, 3,5G, Personalized PIN/PUK, Menu Browser M3-Access hanya untuk 64Kb .

Gambar 3.4 Logo IM3 Sumber : www. Indosat.com

d. Star One

  Star One adalah telepon hemat dan nyaman dari Indosat. Layanan akses  internet dengan kecepatan hingga 153,6 kbps akan membuat anda memiliki  keleluasan mengakses internet lebih cepat dan lancar. Star One menawarkan  kepada pelanggan cara berlangganan dengan pembayaran dimuka (Prabayar)  dan dapat mengisi ulang dengan voucher Star OneStar One juga menawarkan  jenis yang lain yaitu Star One Postpaid atau pasca bayar yaitu dengan cara  berlangganan setiap bulannya sehingga tidak perlu isi ulang voucher.  

Fixed telecomm

Gambar 3.5 Logo Star One


(58)

F. STRATEGI PT. INDOSAT

Dengan hadirnya regulasi Telekomunikasi Indonesia yang baru, persaingan pasar telekomunikasi di Indonesia semakin ketat. Mengantisipasi hal ini PT.Indosat telah mempersiapkan strategi bisnis yang dikenal sebagai “Strategi

Bisnis 4 in 1”. Strategi ini merupakan kebijakan jangka panjang PT. Indosat

dalam menjawab tantangan dan peluang bisnis yang akan muncul di masa depan.

Terkait dengan “Strategi Bisnis 4 in 1”, PT.Indosat mengorganisasikan

pengembangan sumber daya manusia yang mampu menjawab tantangan persaingan yang ketat, dengan kompetensi dan keahlian yang tinggi. Kombinasi “Strategi Bisnis 4 in 1” dan sumber daya manusia ini, membuat PT. Indosat mampu bertransformasi menjadi penyedia jasa telekomunikasi yang lengkap dan

terintegrasi`“Strategi Bisnis 4 in 1” ini memantapkan Indosat menjadi ‘Market

Leader’. Sebagai penyedia jasa telekomunikasi internasional di Indonesia dan memposisikan dirinya sebagai perusahaan telekomunikasi kelas dunia, serta pada akhirnya menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia. “Strategi Bisnis 4 in 1” diwujudkan melalui empat bidang, yakni : jaringan backbone, sambungan telepon tetap, system telekomunikasi selular dan wireless, internet dan multimedia. Semuanya menjadi dasar dalam upaya mencapai posisi perusahaan sebagai Full Network Service Provider (FNSP).


(59)

(60)

A. Analisis Deskriptif

Seperti yang telah dijelaskan di muka, bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan dibatasi pada mahasiswa program S-1 reguler angkatan 2005-2007.

Analisis deskriptif dalam penelitian ini adalah uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 100 orang yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai pengaruh sikap

konsumen (X) tentang penerapan program corporate social responsibility

terhadap brand loyalty (Y) operator selular Indosat.

1. Gambaran Identitas Responden

Tabel 4.1

Gambaran Identitas Responden

Angkatan Gender Total

L P

2005 Departemen Akuntansi 0 2 2

EP 2 7 9

Manajemen 12 22 34

Total 14 31 45

2006 Departemen Akuntansi 0 4 4

EP 2 5 7

Manajemen 5 12 17

Total 7 21 28

2007 Departemen Akuntansi 3 4 7

EP 4 4 8

Manajemen 7 5 12

Total 14 13 27

Sumber : data primer diolah (Juni, 2008)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden laki-laki dan perempuan angkatan 2005, departemen akuntansi laki-laki tidak ada yang


(61)

menjadi responden (0) dan perempuan ada 2 orang, sedangkan angkatan 2005, departemen EP, laki-laki ada 2 orang dan perempuan ada 7 orang dan angkatan 2005, departemen manajemen laki-laki ada 12 orang dan perempuan ada 22orang.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-laki 35 35% Perempuan 65 65%

Total 100 100%

Sumber : Data primer diolah (Juni 2008)

Pada Tabel 4.2 dapt dilihat bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 35 orang (35%), sedangkan responden perempuan sebanyak 65 orang (65%). Secara grafik gambar karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar grafik berikut:

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

35

35% 65

65% 0

10 20 30 40 50 60 70

Jumlah Responden Persentase

Laki-laki Perempuan

Sumber: Tabel 4.2


(62)

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan Tabel 4.3

Karakteristik responden berdasarkan angkatan

Angkatan Jumlah Responden Persentase

2005 45 45% 2006 28 28% 2007 27 27% Total 100 100%

Sumber : Data primer diolah (Juni 2008)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden berdasarkan angkatan didominasi oleh angkatan 2005 yaitu sebanyak 45 orang (45%), dan angkatan 2006 sebanyak 28 orang (25%) dan angkatan 2007 sebanyak 27 orang (27%). Secara grafik gambar karakteristik responden berdasarkan angkatan dapat dilihat pada grafik berikut:

Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

2005 2006 2007

4545% 2828% 2727%

0 500 1000 1500 2000 2500

1 2 3

Angkatan

Jumlah Responden Persentase

  Sumber: Tabel 4.3 


(63)

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Departemen Tabel 4.4

Karakteristik responden berdasarkan departemen Departemen Jumlah Responden Persentase (%)

Akuntansi 13 13%

EP 23 24%

Manajemen 63 63%

Total 100 100%

Sumber : Data primer diolah (Juni 2008)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden berdasarkan departemen didominasi oleh departemen manajemen sebanyak 63 orang (63%) dan disusul oleh departemen EP sebanyak 24 orang dan kemudian departemen akuntansi sebanyak 13 orang. Secara grafik karakteristik responden berdasarkan dapartemen dapat dilihat pada grafik berikut:

Karakteristik Responden Berdasarkan

Departemen

13

24

63

0 10 20 30 40 50 60 70

Jumlah Responden

Akuntansi EP

Manajemen

 

Sumber  :Tabel 4.4 


(1)

1. Jika titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi regresi.

2. Jika titi-titik data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak

mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik kurva normal P-Plot sebagai berikut :

Grafik 4.5 Kurva Normal P-Plot

Sumber : Data primer diolah (Juni 2008)

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

Observed Cum Prob 1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expected Cum

Prob

Dependent Variable: Brand_loyalty


(2)

67

Gambar grafik 4.5 menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas yang datanya normal dan layak digunakan dalam penelitian.


(3)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dibahas pada bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai judul Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Operator Selular Indosat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU sebagai berikut:

1 . Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sikap konsumen tentang penerapan program Corporate Social Responsibility terhadap brand loyalty pada mahasiswa Reguler S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Berdasarkan uji koefisien determinan diperoleh nilai R sebesar 0.547, hal

ini menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara sikap konsumen tentang penerapan program CSR dan brand loyalty merupakan hubungan yang substansial (kuat).

3. Berdasarkan pengujian nilai (R2) adalah 0,299 atau 29%. Artinya 29% brand loyalty Indosat bisa dipengaruhi oleh sikap konsumen tentang penerapan program CSR, sedangkan sisanya 71% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. B. Saran


(4)

69

1. Program Corporate Social Responsibility merupakan program yang dipandang baik oleh konsumen operator selular Indosat. Hal ini merupakan satu poin bagus untuk Indosat untuk menciptakan citra yang baik dimata konsumen. Oleh karena itu Indosat perlu tetap mempertahankan dan mengembangkan program corporate social responsibility dengan merancang program yang lebih menyentuh kepentingan lebih banyak pihak.

2. Banyaknya bencana alam yang melanda berbagai wilayah di Indonesia, bisa digunakan oleh Indosat untuk mengembangkan program CSRnya dengan jalan membangun fasilitas-fasilitas kebersihan dan sanitasi. Karena dua masalah tersebut adalah masalah yang paling sering dihadapi oleh pengungsi. Masyarakat yang membutuhkan dan kelompok minoritas adalah kelompok masyarakat yang paling mudah disentuh sisi emosionalnya, sehingga jika Indosat berhasil membentuk ikatan emosional dengan kelompok masyrakat ini, Indosat bisa membangun loyalitas mereknya.

3. Selain membangun sarana belajar dan kampanye hidup sehat, sebaiknya Indosat membuat program CSR yang bisa memberdayakan masyarakat mengingat jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat. Misalnya mensponsori program-program pelatihan keterampilan untuk remaja sehingga bisa menjadi tenaga kerja yang berkualitas.


(5)

Aaker, A. David, 1997. Manajemen Ekuitas Merek, Alih Bahasa: Aris Ananda, Spektrum Mitra Utama, Jakarta.

Durianto, Darmadi, Sugiarto & Tony Sitinjak, 2001, Strategi Menaklukkan Pasar

Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Hermawan, Asep, 2003. Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Bisnis, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.

Hasan, Iqbal, 2002. Pokok- Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya Ghalia Indonesia, Bogor.

Kotler, Philip & Gary Amstrong, 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Terjemahan, Kristiaji, Erlangga, Jakarta.

______,_____, 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium 2, Prehalindo, Jakarta.

Moir, Lance, 2002, Journal of Corporate Governance 1-2, 2001, What Do We

Mean By Corporate Social Responsibility.

Setiadi, J. Nugroho, 2005. Perilaku Konsumen; Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran, Cetakan I, Kencana, Bogor.

Shanker Sen dan Bhattacharya, CB., 2001, Consumer Reactions to Corporate

Social Responsibility, Journal of Marketing Research.

Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel. Gramedia Pustaka Utama.

_________,_____- 2002. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Gramedia Pustaka Utama.

Stanton, J William, 2000. Fundamentals of Marketing, Jakarta.

Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Bisnis, cetakan Kesembilan, Alfabeta Bandung.


(6)

Tjiptono, Fandy 2005, Pemasaran Jasa, Bayumedia Publishing, Malang

Umar, Husein, 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Widayat & Amirullah, 2002, Riset Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Susi D, Mawarsari 2006 Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)

Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy, Skripsi Malang

www.indosat.com, “ Corporate Social Responsibility (Tanggung jawab Sosial serusahaan) Indosat diakses oleh Lamtiar Situmeang pada tanggal 8 February 2008, pada pukul 20.00 Wib

Kompas, 9 November 2007. “40 Tahun Tumbuh dan Berkembang Bersama

Indosat”

Swa, Desember 2005. “ Corporate Social Responsibility” Tempo Interaktif, 15 Mei 2007 .“ Meraih Loyalitas Pelanggan”


Dokumen yang terkait

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 42 98

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas konsumen Pesta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

0 30 128

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebouy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

2 52 88

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Reponsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty The Body Shop Pada Pegawai PT. Indosat Cabang Medan

1 30 64

Pengaruh Sikap Konsumen dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Air Mineral Merek Aqua (Studi Kasus Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

2 47 121

Pengaruh Persepsi Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Renposibilty (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan dan Keperawatan Putra Abadi Langkat Stabat)

1 43 78

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 27 107

PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP TERHADAP SIKAP KONSUMEN

0 0 123