4.3. Analisis Pembahasan
4.3.1. Analisis Pengkajian dan Diagnosa
Mobilisasi dini merupakan pergerakan yang dilakukan sedini mungkin di tempat tidur dengan melatih bagian - bagian tubuh untuk peregangan atau belajar
berjalan Soelaiman, 2000. Tingkat pengetahuan serta kesiapan pasien dalam menghadapi persalinan juga mempengaruhi kemauan pasien untuk melakukan
mobilisasi dini post sectio caesaria. Pengetahuan pasien yang luas akan membuat pasien lebih mengerti tentang pentingnya melakukan mobilisasi dini serta dapat
lebih mudah memahami manfaat mobilisasi dini. Kesiapan pasien dalam menghadapi persalinan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
motivasi pasien untuk melakukan mobilisasi dini, rata rata pasien yang memiliki kesiapan dalam menghadapi persalinan adalah pasien pada usia produktif yaitu
antara 26-30 tahun Hamilton, 2010. Penulis melakukan pengkajian secara
head to toe
kepada dua ibu yang bersalin secara sectio caesarea. Pada saat dilakukan pengkajian pada klien pertama
pada tanggal 10 Juli 2015 ; Ny.N, Usia 30 tahun, tanggal 10 Juli 2015 Jam 10.00 wib dilakukan operasi seksio atas indikasi panggul sempit. Keadaan umum klien
baik, kesadaran compos mentis CM, ekspresi wajah klien meringis bila bergerak, warna kulit klien kuning langsat dan tidak terdapat
fatique
. Tanda- tanda vital: TD: 13070 mmHg, RR: 80 x i, RR : 20 x i, dan T: 36,7
o
C. Saat dikaji, klien mengatakan tidak tahu mengenai mobilisasi dini dan belum mau
untuk bergerak ataupun berubah posisi karena takut jahitannya akan terbuka. Pada tanggal 15 Juli 2015, penulis melakukan pengkajian pada Ny. S.
Keadaan umum klien lemas, terlentang di atas tempat tidur, kesadaran compos
mentis CM, ekspresi wajah klien tampak tegang, berkeringat, klien terkadang nampak kesulitan bernapas warna kulit klien kuning langsat dan tidak terdapat
fatique
. Tanda-tanda vital: TD: 11070 mmHg, RR: 24 x i, RR : 88 x i, dan T: 36,4
o
C. Pada saat dikaji klien mengatakan lukanya terasa sakit jika bergerak, klien mengatakan belum pernah diberikan penyuluhan tentang mobilisasi dini, klien
tampak meringis kesakitan, klien tampak melindungi area yang sakit, klien tampak antusias bertanya
– tanya seputar mobilisasi dini. Faktor
– faktor yang menghambat ibu post sectio caesarea dalam pelaksanaan mobilisasi dini biasanya adalah karena perasaan letih, nyeri dan
khawatir. Ibu beranggapan bahwa melakukan pergerakan dapat menimbulkan dampak yang buruk. Oleh karena itu perlu diberikan dukungan pada ibu post
sectio caesarea yang diberikan pada periode post partum Mochtar, 1998. Berdasarkan hasil analisa data; adapun diagnosa keperawatan yang muncul
pada Ny. N dan Ny. S adalah defisit pengetahuan tentang mobilisasi dini berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang mobilisasi dini.
Pengertian defisit pengetahuan adalah tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topik spesifik Wilkinson, 2012. Diagnosa defisit
pengetahuan tentang mobilisasi dini diangkat sebagai diagnosa keperawatan pada Ny. N karena adanya data subjektif: klien mengatakan belum mau untuk bergerak
ataupun berubah posisi karena takut jahitannya akan terbuka, klien menanyakan kapan baru bisa berjalan ke kamar mandi sendiri dan data objektif : wajah klien
tampak pucat, klien tampak melindungi area yang sakit, klien tampak antusias bertanya
– tanya kapan dia mulai bisa berjalan sendiri ke kamar mandi.
Diagnosa defisit pengetahuan tentang mobilisasi dini diangkat sebagai diagnosa keperawatan pada Ny. S karena klien mengatakan belum pernah
diberikan penyuluhan tentang mobilisasi dini klien mengatakan lukanya terasa sakit jika bergerak .
Penulis mengangkat diagnosa defisit pengetahuan tentang mobilisasi dini sebagai prioritas juga karena sesuai dengan judul yang diangkat oleh penulis
yakni Pendidikan Kesehatan Tentang Mobilisasi Dini dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ibu Pasca Operasi Seksio di Ruang Tanjung II RSUD Dr
Pirngadi Medan. Dimana pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini yang diberikan mempunyai manfaat untuk memotivasi ibu melakukan mobilisasi dini
yang mendapatkan manfaat dari mobilisasi dini yaitu meningkatkan kelancaran peredaran darah, mempercepat pengeluaran ASI, menguatkan otot panggul dan
otot perut, mengurangi infeksi setelah melahirkan, serta mempercepat kembalinya fungsi alat - alat perkemihan Manuaba, 2002.
4.3.2. Analisis Perencanaan
Penulis menggunakan buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan kriteria hasil NOC dalam menentukan intervensi yang penulis buat untuk
masalah keperawatan defisit pengetahuan tentang mobilisasi dini berhubungan dengan kurang terpapar informasi tentang mobilisasi dini yang dijumpai pada Ny.
N dan Ny.S. Sementara itu untuk Pendidikan Kesehatan tentang Mobilisasi Dini penulis ambil dari Kasdu 2003 akan tetapi penulis kombinasikan dengan
penelitian lain terkait mobilisasi dini. Intervensi yang direncanakan oleh penulis ada enam, yang pertama adalah
kaji keadaan umum klien dengan rasional untuk mengetahui keadaan klien setelah
pasca salin seperti tanda-tanda vital. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam kondisi beraktivitas atau dalam keadaan sakit dan perubahan tersebut
merupakan indikator adanya gangguan sistem tubuh Hidayat, 2005 dalam Handayani, 2014.
Intervensi kedua yaitu kaji tingkat pengetahuan klien mengenai pelaksanaan mobilisasi dini dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan
klien mengenai mobilisasi dini. Potter 1993 dalam Notoadmodjo 2003,
mengemukakan pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu: 1 Tahu
know
, tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, 2 Memahami
comprehension
, memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar, 3 Aplikasi
application
, aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya, 4 Analisa
analysis
, analisa adalah suatu kemampuan untuk memahami hubungan antara bagian dalam suatu pengorganisasian. Hal ini membantu seseorang membedakan
antara sesuatu yang penting dan yang tidak penting, 5 Sintesis
synthesis
, Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan
bagian –bagian informasi sebagai suatu bentuk keseluruhan yang baru, 6
Evaluasi
evaluation
, evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek atau materi berdasarkan kriteria tertentu.