Katalis Heterogen Katalis Homogen

2.2.1 Katalis Heterogen

Katalis heterogen dapat berupa padatan dalam cairan atau padatan dalam gas. Sistem katalis heterogen luas digunakan dalam bidang industri, hal ini disebabkan sistem katalis heterogen memiliki beberapa keuntungan misalnya dapat dipergunakan pada suhu tinggi sehingga dapat dioperasikan pada berbagai kondisi. Penggunaan katalis heterogen tidak memerlukan tahapan yang panjang untuk memisahkan antara produk dan katalis Shriver et al., 1990. Adapun beberapa karakteristik katalis heterogen dibandingkan dengan katalis homogen dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini. Tabel 2.2 Karakteristik katalis heterogen dan homogen Karakteristik Katalis Heterogen Katalis Homogen Pusat reaktif Hanya pada permukaan Semua atom logam Jumlah Banyak Kecil Massa difusi Terjadi Tidak terjadi Spesifikselektifitas Rendah Tinggi Stoikometri Tidak dikenal Dapat diketahui Modifikasi Sukar Mudah Kondisi reaksi Tinggi Sedang Pemisahan katalis Mudah Sulit Sumber : Shriver et al., 1990 Untuk menilai suatu katalis, ada beberapa parameter yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Aktivitas, yaitu kemampuan katalis untuk mengkonversi reaktan menjadi produk yang diinginkan. Hendar Harahap : Optimasi Transesterifikasi Refinery Bleached Deodorized palm Oil Menjadi Metil Estes Menggunakan Katalis Lithium Hidroksida, 2008. USU e-Repository © 2008 2. Selektivitas, yaitu kemampuan katalis mempercepat satu reaksi di antara beberapa reaksi yang terjadi sehingga produk yang diinginkan dapat diperoleh dengan produk sampingan seminimal mungkin. 3. Kestabilan, yaitu lamanya katalis memiliki aktivitas dan selektivitas seperti pada keadaan semula. 4. Yield, yaitu jumlah produk tertentu yang terbentuk untuk setiap satuan reaktan yang terkonsumsi. 5. Regenerasi, yaitu proses mengembalikan aktivitas dan selektivitas katalis seperti semula. Augustine, 1996.

2.2.2 Katalis Homogen

Secara umum, katalis homogen adalah katalissenyawa yang memiliki fase yang sama dengan reaktan ketika reaksi kimia berlangsung. Sebenarnya banyak sekali penggunaan katalis homogen dalam industri, mulai dari yang konvensional, seperti katalis asam atau basa hingga senyawa-senyawa organometalik. Selektifitas hasil reaksi dan kondisi reaksi yang lembut adalah pertimbangan utama pemilihan katalis homogen Situs Web Kimia Indonesia, 2006. Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih ereaksi untuk membentuk suatu erantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk roduk akhir reaksi dalam suatu roses.. Berikut ini meru akan skema umum reaksi katalitik, dimana C melambangkan katalisnya : Hendar Harahap : Optimasi Transesterifikasi Refinery Bleached Deodorized palm Oil Menjadi Metil Estes Menggunakan Katalis Lithium Hidroksida, 2008. USU e-Repository © 2008 A + C s AC B + AC s AB + C Meski un katalis C bereaksi oleh reaksi pertama, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi kedua, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi A + B + C s AB + C C merupakan katalis yang tidak ikut bereaksi Situs Web Kimia Indonesia, 2006.

2.2.3 Cara Kerja Katalis