Pengaruh Konsentrasi Katalis Dengan Temperatur Reaksi

Terdapat dua skombinasi untuk memperoleh konversi metil ester maksimum pada kondisi sadel, yaitu dengan peningkatan konsentrasi katalis dikombinasikan dengan penurunan rasio molar ataupun peningkatan rasio molar dengan penurunan konsentrasi katalis. Hal ini berbeda dengan hasil perhitungan statistik yang menyatakan pengaruh konsentrasi katalis dan rasio molar bernilai positif terhadap konversi metil ester. Reaksi samping antara katalis basa lithium hidroksida mungkin terjadi yang menyebabkan pembentukan sabun, namun reaksi ini tidak berpengaruh secara signifikan karena kadar asam lemak bebas dari bahan baku RBDPO yang digunakan relatif kecil yaitu sebesar 0,3855 lebih kecil dari batas maksimum 1.

4.2.2.2 Pengaruh Konsentrasi Katalis Dengan Temperatur Reaksi

Persamaan responce surface methodology dari reaksi transesterifikasi pada Gambar 4.4 dan 4.5 yang dipengaruhi oleh kombinasi konsentrasi katalis X 1 dan temperatur reaksi X 3 terhadap konversi metil ester sebagai berikut : = 99,605 + 0,034X 1 - 0,061X 3 + 0,028X 1 2 - 0,02X 3 2 + 0,011X 1 X 3 ................4.3 Dari Persamaan 4.3 di atas mengenai analisa statistik menyangkut konversi metil ester terindikasi bahwa konsentrasi katalis X 1 merupakan faktor yang dominan pada peningkatan konversi metil ester. Faktor selanjutnya yang tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan konversi yaitu temperatur reaksi X 3 . Sehingga konversi metil ester akan dipengaruhi oleh variabel konsentrasi katalis, sedangkan kenaikan temperatur berpengaruh terhadap penurunan konversi metil ester. Hendar Harahap : Optimasi Transesterifikasi Refinery Bleached Deodorized palm Oil Menjadi Metil Estes Menggunakan Katalis Lithium Hidroksida, 2008. USU e-Repository © 2008 Interaksi antara konsentrasi katalis dan temperatur reaksi bernilai positif terhadap konversi metil ester. Nilai signifikansi untuk setiap variabel pada Tabel 4.6 di atas sangat signifikan, hanya temperatur reaksi yang tidak signifikan, hal tersebut juga terlihat dari indikasi Persamaan 4.2 dimana rasio molar bernilai negatif. Tabel 4.6 Pengaruh konsentrasi katalis dan temperatur pada interaksi matrik response terhadap konversi metil ester Metil Ester Faktor Koefisien Std. error Nilai - t Nilai - p Intersep 99,605 0,467 213,303 0,000 Konsentrasi Katalis X 1 0,034 0,077 0,960 0,008 Konsentrasi Katalis X 1 2 0,028 0,08 1238,797 0,000 Temperatur X 3 -0,061 0,008 -0,133 0,09 Temperatur X 3 2 0,02 0,03 3304,993 0,000 X 1 X 3 0,011 0,074 0,987 0,009 Ket : faktor signifikansi ; p 0,05 Dari Persamaan 4.3 di atas mengenai analisa statistik menyangkut konversi metil ester terindikasi bahwa konsentrasi katalis X 1 merupakan faktor yang dominan pada peningkatan konversi metil ester. Faktor selanjutnya yang tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan konversi yaitu temperatur reaksi X 3 . Sehingga konversi metil ester akan dipengaruhi oleh variabel konsentrasi katalis, sedangkan kenaikan temperatur berpengaruh terhadap penurunan konversi metil ester. Interaksi antara konsentrasi katalis dan temperatur reaksi bernilai positif terhadap konversi metil ester. Nilai signifikansi untuk setiap variabel pada Tabel 4.6 di atas Hendar Harahap : Optimasi Transesterifikasi Refinery Bleached Deodorized palm Oil Menjadi Metil Estes Menggunakan Katalis Lithium Hidroksida, 2008. USU e-Repository © 2008 sangat signifikan, hanya temperatur reaksi yang tidak signifikan, hal tersebut juga terlihat dari indikasi Persamaan 4.2 dimana rasio molar bernilai negatif. 99.8 99.7 99.6 99.5 Gambar 4.4 Permukaan respon metil ester dari temperatur reaksi vs konsentrasi katalis. Gambar 4.4 dan 4.5 memperlihatkan proses transesterifikasi RBDPO menggunakan katalis lithium hidroksida menghasilkan metil ester tidak berbentuk sadel dimana kombinasi pengaruh konsentrasi katalis dan temperatur reaksi terhadap konversi metil ester memiliki nilai maksimum sebesar 99,7. Namun pengaruh peningkatan temperatur reaksi sangat kecil terhadap konversi metil ester. Hal ini terlihat pada peningkatan konversi metil ester dengan penurunan temperatur reaksi. Hendar Harahap : Optimasi Transesterifikasi Refinery Bleached Deodorized palm Oil Menjadi Metil Estes Menggunakan Katalis Lithium Hidroksida, 2008. USU e-Repository © 2008 Secara teknis terlihat kenaikan konversi metil ester pada peningkatan konsentrasi katalis dan temperatur reaksi. Hal ini terlihat pada konsentrasi katalis 0,5 pada temperatur 55ºC diperoleh konversi sebesar 99,5346, begitu konsentrasi katalis dinaikkan menjadi 1,5 dengan kenaikan temperatur menjadi 65ºC konversi meningkat menjadi 99,7131. Peningkatan konversi hanya sebesar 0,2. Hal ini mengambarkan peningkatan dari kedua variabel di atas memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan konversi metil ester. 99.8 99.7 99.6 99.5 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 Konsentrasi Katalis ww 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 T e mpe rat ur R ea k s i C Gambar 4.5 Plot kontur metil ester dari temperatur reaksi vs konsentrasi katalis Hendar Harahap : Optimasi Transesterifikasi Refinery Bleached Deodorized palm Oil Menjadi Metil Estes Menggunakan Katalis Lithium Hidroksida, 2008. USU e-Repository © 2008

4.2.2.3 Pengaruh Rasio Molar Dengan Temperatur Reaksi