Pengaruh Konsentrasi Katalis, Rasio Molar dan Temperatur Reaksi

Peningkatan konsentrasi katalis dari 0,5 hingga 1,5 pada rasio molar tetap sebesar 1:10 dengan temperatur tetap sebesar 55ºC memberikan peningkatan konversi metil ester dari 99,5346 ke 99,6456 yang dapat dilihat pada Tabel 4.3. Peningkatan konversi metil ester hanya sebesar 0,1, tidak begitu signifikan namun terlihat pengaruh peningkatan konsentrasi katalis pada konversi metil ester. Peningkatan rasio molar dari 1:8,6 ke 1:15,4 pada konsentrasi katalis tetap sebesar 1 dengan temperatur tetap sebesar 60ºC terjadi penurunan konversi metil ester dari 99,7041 menjadi 99,5883. Penurunan yang terjadi sebesar 0,12 yang tidak begitu signifikan namun dapat dilihat pengaruh rasio molar terhadap konversi metil ester. Dari variabel konsentrasi katalis, rasio molar dan temperatur reaksi yang digunakan dalam transesterifikasi terlihat pengaruh dari ketiga variabel transesterifikasi, namun tidak begitu signifikan terhadap konversi metil ester. Hal ini terlihat pada konversi metil ester yang cenderung tidak bertambah secara signifikan dengan naik atau turunnya variabel transesterifikasi seperti konsentrasi katalis, rasio molar dan temperatur reaksi.

4.2.1 Pengaruh Konsentrasi Katalis, Rasio Molar dan Temperatur Reaksi

Terhadap Konversi Metil Ester Dengan mengaplikasikan bentuk analisa multi regresi hasil data pengamatan Tabel 4.3, diperoleh persamaan 4.1 untuk matrik response konversi metil ester yaitu : Hendar Harahap : Optimasi Transesterifikasi Refinery Bleached Deodorized palm Oil Menjadi Metil Estes Menggunakan Katalis Lithium Hidroksida, 2008. USU e-Repository © 2008 = 99,7419 + 0,074X 1 + 0,015X 2 – 0,01X 3 + 0,360X 1 2 + 0,074 X 2 2 + 0,015X 3 2 + 0,536 X 1 X 2 + 0,074 X 1 X 3 – 0,610 X 2 X 3 ......................................................4.1 Persamaan 4.1 pemodelan statistik response surface untuk konversi metil ester dengan signifikansi koefisien regresi untuk konversi metil ester terhadap model disajikan pada Tabel 4.4. Dari tabel tersebut, suku yang terdiri dari satu faktor menunjukkan efek linier, suku berpangkat dua menunjukkan efek kuadratik terhadap hasil dan suku yang terdiri dari dua faktor menunjukkan efek interaksi antara kedua variabel. Nilai p dan t digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya masing- masing suku. Semakin kecil nilai p maka semakin signifikan harga koefisiennya dan semakin berpengaruh terhadap hasil pengamatan. Dari analisa statistik pada percobaan ini menunjukkan bahwa konsentrasi katalis X 1 dan rasio molar X 2 memberikan pengaruh yang positif, dimana konversi metil ester akan meningkat seiring dengan meningkatnya nilai variabel konsentrasi katalis dan rasio molar. Sedangkan temperatur reaksi X 3 memberikan pengaruh negatif, dimana kenaikan temperatur berpengaruh negatif terhadap kenaikan konversi metil ester. Temperatur reaksi berkaitan erat dengan temperatur metanol sebagai reaktan, dalam hal ini temperatur reaksi tidak melebihi titik didih metanol. Pada penelitian pendahuluan terlihat kenaikan temperatur reaksi melebihi titih didih metanol tidak memberikan kenaikan konversi metil ester yang signifikan. Hendar Harahap : Optimasi Transesterifikasi Refinery Bleached Deodorized palm Oil Menjadi Metil Estes Menggunakan Katalis Lithium Hidroksida, 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.4 Matrik interaksi variabel response terhadap konversi metil ester Metil Ester Faktor Koefisien Std. error Nilai - t Nilai - p Intersep 99,7419 0,523 190,268 0,000 Konsentrasi Katalis X 1 0,074 0,077 0,949 0,007 Konsentrasi Katalis X 1 2 0,360 0,232 428,592 0,000 Rasio Molar X 2 0,015 0,019 0,789 0,009 Rasio Molar X 2 2 0,074 0,075 0,978 0,007 Temperatur Reaksi X 3 -0,01 0,008 -0,132 0,009 Temperatur Reaksi X 3 2 0,015 0,018 0,813 0,009 X 1 X 2 0,536 0,08 1238,797 0,000 X 1 X 3 0,074 0,074 0,987 0,006 X 2 X 3 -0,61 0,03 3304,993 0,000 Ket : faktor signifikansi ; p 0,05 Pada efek kuadratiknya Persamaan 4.1 menunjukkan pengaruh positif dari semua variabel percobaan yang terdiri dari konsentrasi katalis X 1 , rasio molar X 2 dan temperatur reaksi X 3 . Sedangkan interaksi antara konsentrasi katalis X 1 terhadap rasio molar X 2 berpengaruh positif terhadap konversi metil ester, dimana kenaikan konsentrasi katalis pada kenaikan rasio molar akan meningkatkan konversi metil ester. Begitu juga interaksi antara konsentrasi katalis X 1 dan temperatur reaksi X 3 berpengaruh positif terhadap kenaikan konversi metil ester, dimana kenaikan konsentrasi katalis X 1 pada kenaikan temperatur X 3 akan meningkatkan konversi metil ester. Namun interaksi antara rasio molar X 2 dan temperatur reaksi X 3 berpengaruh negatif terhadap konversi metil ester. Dimana kenaikan rasio molar pada kenaikan temperatur akan menurunkan konversi metil ester. Hendar Harahap : Optimasi Transesterifikasi Refinery Bleached Deodorized palm Oil Menjadi Metil Estes Menggunakan Katalis Lithium Hidroksida, 2008. USU e-Repository © 2008 Pengaruh konsentrasi katalis, rasio molar, temperatur reaksi dan interaksi terhadap terhadap konversi metil ester dalam model kuadratiknya ditunjukkan pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa seluruh parameter kecuali temperatur reaksi X 3 yang memiliki pengaruh positif dalam suku liniernya dari konsentrasi katalis X 1 dan rasio molar X 3 terhadap konversi metil ester memiliki pengaruh yang sangat signifikan dengan tingkat kepercayaan pada seluruh parameter 100 yang ditandai dengan nilai p sama dengan 0,05.

4.2.2 Interaksi Variabel Terhadap Konversi Metil Ester