4. Pengelolaan Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang mungkin terjadi sebagai akibat sistem operasional dan prosedur maupun pengawasan yang tidak memenuhi
kebutuhan perkembangan perbankan. Lemahnya sistem operasional dapat menyebabkan meningkatnya biaya operasional dan pada akhirnya mengurangi
laba usaha. Selain itu, secara umum kelemahan ini akan mengakibatkan kelancaran operasional dan mutu pelayanan menjadi terganggu dan
menurunkan kinerja dan daya saing bank. Untuk pengelolaan risiko operasional, Bank Muamalat telah memiliki
kebijakan dan prosedur yang cukup untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko dan sistem informasi yang dimiliki saat ini telah mampu untuk
memantau kondisi risiko operasional setiap saat diperlukan.
5. Pengelolaan Risiko Hukum
Industri perbankan diawasi secara ketat oleh pemerintah dan Bank Indonesia karena sifat kegiatannya yang menyangkut kepentingan umum.
Pengawasan yang ketat ini tercermin dari banyaknya peraturan-peraturan pemerintah dan Bank Indonesia yang mengatur penyelenggaraan kegiatan
perbankan dan
pembaharuan dilakukan
dari waktu
ke waktu.
Ketidakmampuan dalam melakukan penyesuaian dapat berdampak pada kegiatan usaha dan kinerja Bank.
Begitu pula dengan risiko hukum yang timbul akibat perikatan antara Bank dan nasabah maupun pihak lainnya dilakukan dengan cermat dengan
mengacu kepada peraturan dan perundangan yang berlaku.
6. Pengelolaan Risiko Reputasi
Mengingat aktivitas Bank Muamalat dalam melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip Syariah, maka reputasi Bank dalam menjaga
amanah secara konsisten menjadi faktor utama yang mutlak harus dijaga. Hal ini perlu menjadi perhatian utama mengingat persaingan Iangsung dengan
beberapa bank dengan sistem bagi hasil lainnya maupun persaingan Bank dalam menghadapi bank-bank konvensional lainnya. Masing-masing bank
berusaha mempertahankan dan memperluas pangsa pasar dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan menawarkan produk-produk yang inovatif
yang memenuhi kebutuhan nasabah dan calon nasabah. Produk perbankan yang relatif homogen dapat menyebabkan pindahnya
nasabah begitu juga jika Bank Muamalat gagal dalam meningkatkan pelayanan untuk menjaga loyalitas nasabah. Dengan demikian risiko reputasi
merupakan perhatian utama Bank.
7. Pengelolaan Risiko Strategik
Risiko strategik menjadi perhatian utama Bank Muamalat, untuk itu Bank Muamalat telah menetapkan rencana strategik dan rencana bisnis baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang hal ini menjadi mutlak untuk dilakukan, mengingat Bank Muamalat sebagai Bank Syariah pertama di
Indonesia senantiasa ditantang dan dipacu untuk selalu berdiri diposisi terdepan.
8. Pengelolaan Risiko Kepatuhan