Manajemen Risiko Bank Muamalat

Bank Muamalat juga menyediakan jasa-jasa perbankan lainnya kepada masyarakat luas, seperti transfer, collection, standing instruction, bank draft, referensi bank.

D. Manajemen Risiko Bank Muamalat

Belakangan ini situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan yang pesat diikuti semakin kompleksnya risiko yang dihadapi oleh industri perbankan. Hal ini menuntut setiap pelaku usaha dalam industri perbankan untuk menerapkan manajemen pengelolaan risiko agar aktivitas usaha yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian yang dapat mengganggu kelangsungan usaha bank. Bank Muamalat telah menerapkan prinsip manajemen risiko dengan melakukan fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian terhadap : 1 risiko pembiayaan; 2 risiko pasar nilai tukar; 3 risiko operasional; 4 risiko likuiditas; 5 risiko hukum; 6 risiko reputasi; 7 risiko stratejik dan 8 risiko kepatuhan. Profil risiko komposit Bank Muamalat tahun 2010 dinilai ”sedang” moderate risk dan selama setahun terakhir, memperlihatkan kecenderungan yang stabil. Perhatian manajemen terhadap pentingnya pengelolaan risiko yang dihadapi risk awareness semakin tinggi dengan ditetapkannya status satuan kerja yang melaksanakan fungsi manajemen risiko, pada tingkat divisi Risk Management Division. Tahap awal pengembangan struktur organisasi risk management division, dimulai dari Financing Risk Management Unit ditingkat cabang, area hingga kantor pusat. Fungsi utama Financing Risk Management Unit adalah menjalankan independent financing risk assessment yang merupakan ”filterisasi” awal terhadap setiap proposal pembiayaan nasabah yang diajukan oleh cabang, sebelum diputuskan oleh Komite Pembiayaan sesuai dengan limit kewenangannya. Dalam struktur organisasi Risk Management Division, terdapat Financing Risk Management Unit, Operational Risk Management Unit, Market Liquidity Risk Management Unit, serta Information Tecnology IT Risk Management Unit. Operational Risk Management Unit bertanggung jawab terhadap pelaksanaan manajemen risiko untuk kelompok risiko operasional mencakupi risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan, yang prosesnya dilakukan melalui unit terkait. Pengidentifikasian dan pengukuran risiko operasional dilakukan oleh Resident Auditor yang ada di cabang berdasarkan temuan pemeriksaan yang dilaporkan dengan menggunakan media Lembar Kerja Pencatatan Penyimpangan dan Transaksi Berisiko LKPPTB. Selain itu untuk pengendalian risiko operasional dijalankan oleh segenap Operation Manager dan Supervisi Operasi Kantor Pusat Non Operasional KPNO unit dibawah General Administration Network Operation Division. Market Liquidity Risk Management Unit menangani manajemen risiko yang berkaitan risiko likuiditas dan risiko pasar khususnya risiko nilai tukar. Dalam hal ini Market Liquidity Risk Management Unit memonitor aktivitas harian yang dilaksanakan Treasury Division. Kualitas pelaksanaan manajemen risiko sangat ditentukan oleh pemahaman dan pengetahuan segenap karyawan terhadap risiko. Sehubungan itu, pengurus dan pejabat bank umum harus memiliki sertifikat manajemen risiko sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 1119PBI2009 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 4 Juni 2009. Jumlah karyawan Bank Muamalat yang telah memiliki mendapatkan sertifikat manajemen risiko sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 1119PBI2009, adalah : 1. Manajemen risiko tingkat 1 : 171 orang 2. Manajemen risiko tingkat 2 : 29 orang 3. Manajemen risiko tingkat 3 : 1 orang 4. Manajemen risiko tingkat 4 : 17 orang 5. Manajemen risiko tingkat 5 : 1 orang

BAB IV PEMBAHASAN

A. Audit Internal Bank Muamalat

Mengacu kepada definisi yang dibuat oleh The IIA tentang Audit Intern, kegiatan audit yang dilaksanakan oleh Audit Intern harus dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi. Nilai tambah tersebut dapat dicapai dengan memberikan jaminan indepensi dan obyektivitas kegiatan audit yang dilakukan serta aktivitas konsultasi yang diberikan untuk mendukung tercapainya tujuan. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor 16PBI1999 tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank SPFAIB Bank Umum, bagian ini akan menjelaskan penerapan dari peraturan tersebut terhadap kebijakan Bank Muamalat. Panduan ini hanya menjadi standar minimal yang wajib diterapkan. Jadi, perusahaan dapat menerapkan pedoman lain yang dianggap lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan pedoman standar yang wajib diterapkan oleh Bank Indonesia. Pada Bank Muamalat, fungsi audit internal dilakukan oleh Audit Internal Division IAD. Tugas IAD adalah : a Membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan. b Membantu Direksi dalam memastikan kecukupan dan keandalan sistem pengendalian intern yang dibangun; serta c Menilai keefektivitasan pengelolaan risiko, tata kelola Perusahaan maupun fungsi kepatuhan.