Indonesia senantiasa ditantang dan dipacu untuk selalu berdiri diposisi terdepan.
8. Pengelolaan Risiko Kepatuhan
Untuk menjadi bank yang sehat, Bank Muamalat senantiasa berupaya maksimal agar segala ketentuan dan peraturan yang berlaku dapat
dilaksanakan dengan baik comply with regulation. Untuk itu audit internal dan compliance staff senantiasa bekerja secara sinergi agar segala aktivitas
operasional Bank berjalan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pada segenap aktivitas operasional senantiasa diterapkan check and
balance, sehingga fungsi kontrol dapat berjalan dengan baik.
C. Gambaran Umum Tahapan dalam Menerapkan Audit Berbasis Risiko
1. Perencanaan Audit Berbasis Risiko.
Setelah membahas mengenai kedudukan dan tanggung jawab Bank Muamalat. Pada bagian ini, akan dijelaskan kegiatan utama dari audit intern
Bank Muamalat. Penjelasan akan di awali pada tahap perencanaan audit yang terbagi dua, menjadi tahap perencanaan tahunan dan tahap perencanaan unit
kerja.
a. Perencanaan audit tahunan
Proses perencanaan audit tahunan Bank Muamalat menggunakan metode yang dinamakan faktor penilaian risiko. Definisi dari penilaian
risiko tersebut adalah proses identifikasi dan analisis dari semua risiko yang berhubungan dengan aktivitas usaha bank yang bertujuan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perencanaan audit tahunan untuk mendukung rencana bisnis tahunan juga. Adapun tujuan dari penilaian
risiko tersebut adalah untuk menentukan prioritas secara kualitatif penjadwalan
rencana kerja
tahunan audit
intern dan
untuk mengoptimalkan fungsi serta sumber daya audit intern.
Untuk melakukan proses penilaian risiko tersebut, terdapat empat tahapan yang akan dijelaskan. Tahapan tersebut adalah 1 pemahaman
terhadap risiko aktivitaskegiatan usaha; 2 identifikasi risiko; 3 pengukuran risiko; 4 prioritas risiko. Berikut adalah penjelasan dari
keempat tahapan perencanaan audit Bank Muamalat tersebut. 1
Pemahaman Terhadap Risiko Aktivitaskegiatan Usaha
Aktivitas dapat berdasarkan kepada lokasi, proyek, organisasi ataupun aset. Aktivitas yang dimaksud dalam perencanaan ini adalah berdasarkan
lokasi yaitu aktivitas dari kantor cabang Bank Muamalat tersebut. Pada tahap selanjutnya, setiap sumber risiko yang dimiliki oleh cabang tersebut
akan dianalisis untuk dinilai kecukupan pengelolaan risiko tersebut. Penjelasan mengenai analisis sumber-sumber risiko pada tiap cabang
akan dibahas dalam bagian pelaksanaan audit. Tahapan pemahaman ini merupakan proses pengumpulan informasi
yang dapat berupa: 1 laporan hasil audit periode sebelumnya; 2 hasil pemeriksaan pasif; 3 data keuangan bank; 4 laporan rutin; 5 database
nasabahdebitur; 6 rencana kerja dan anggaran unit kerja; 7 perjanjian kerjasama; dan 8 laporan ekstern.
2 Identifikasi Risiko
Dalam tahapan identifikasi risiko, auditor harus mengevaluasi dan memperkirakan
ancaman-ancaman dan
peluang yang
dapat mempengaruhi auditable unit dan kemampuan manajemen risiko dalam
mencapai tujuan bank.
3 Pengukuran Risiko
Setelah risiko-risiko dapat diidentifikasi, maka dilakukanlah pengukuran guna mengetahui tingkat kepentingannya. Tahapan
pengukuran risiko ini adalah: a Menterjemahkan risiko keadaan faktor risiko terukur
b Menetapkan bobot masing-masing risiko c Membuat skala risiko untuk setiap faktor risiko
d Menetapkan hasil pengukuran Faktor risiko sendiri dapat berupa risiko subjektif berdasarkan
pengalaman, objektif analisis kuantitatif, dan terukur berdasarkan ukuran tertentu seperti waktu, jarak dsb. Sementara itu, bobot berguna untuk
menunjukkan tingkat pengaruh terhadap perlunya kunjungan audit dilakukan. Semakin besar bobot, maka semakin besar pula pengaruhnya keputusan
perlunya kunjungan audit.
b. Perencanaan Audit Unit Kerja