Dalam melaksanakan
Tugasnya, IAD
berpedoman pada
PBI Nomor.16PBI1999 tentang  Penugasan  Direktur  Kepatuhan  Compliance  Director
dan  Penerapan  Standar  Pelaksanaan  Fungsi  Audit  Internal  Bank  Umum  SPFAIB, Internal  Audit  Charter, serta  praktek-praktek terbaik best practices di  bidang audit
internal.
1. Kedudukan Divisi Internal Audit :
a.  Divisi  Internal  Audit  bertanggung  jawab  kepada  Direktur  Utama  namun memiliki  wewenang  untuk  berkomunikasi  langsung  dengan  Dewan
Komisaris  guna  menginformasikan  berbagai  hal  yang  berhubungan dengan audit.
b.  Laporan  Hasil  Audit  disampaikan  langsung  kepada  Direktur  Utama  dan Komisaris  Utama,  dengan  tembusan  kepada  Komite  Audit,  Direktur
Kepatuhan dan Direktur terkait lainnya.
2. Ruang Lingkup Pekerjaan Divisi Internal Audit
Ruang  lingkup  pekerjaan  audit  IAD  mencakup  seluruh  aspek  dan  unsur kegiatan Bank  Muamalat. Dalam  menjalankan tugasnya, IAD  berkewenangan untuk
melakukan akses  terhadap setiap sumber informasi yang dibutuhkan. IAD bebas dari Intervensi pihak manapun, dan berhak menyampaikan hasil audit kepada setiap pihak
yang  berkepentingan,  guna  memastikan  temuan  hasil  audit  ditanggapi  dan ditindaklanjuti secara setimpal.
3. Tanggung Jawab dan Kewenangan Divisi Internal Audit
Tanggung Jawabnya adalah: 1.  Menyusun  rencana  kerja,  strategi  pelaksanaannya  dan  methode  evaluasinya,
baik  kualitatif  maupun  kuantitatif  terhadap  audit-audit  administrasi  dan teknologi,  pembiayaan  dan  monitoring.  Hasil  audit  sebagai  program  kerja
tahunan  untuk  menjadi  acuan  dan  pedoman  unit  pengawas  dalam melaksanakan tugas.
2.  Merencanakan,  mengkoordinir  dan  memonitor  pelaksanaan  audit  over  all tahunan  terhadap  seluruh  cabang,  Kantor  Pembantu  Operasional  KPO  dan
Kantor  Pembantu  Non  Operasional  KPNO  untuk  menilai  kualitas  kinerja cabang, KPO dan KPNO terperiksa dengan baik sesuai dengan kebijakan dan
peraturan intern maupun ekstern. 3.  Mengkooordinir  pelaksanaan  audit  khusus  untuk  pembuktian  kondisi  dan
keadaan unit yang diperiksa. 4.  Memeriksa  dan  menilai  kualitas  portofolio  pembiayaan  dan  proses
pembiayaan guna memastikan mutu dan proses pembiayaan dan memberikan rekomendasi sebagai upaya menekan resiko pembiayaan.
5.  Melakukan  monitoring  secara  periodik  terhadap  “Non  Performing  Loan” NPL  dan  action  plan  pembiayaan  dan  penyelesaiannya  serta  kinerja  Bank
Muamalat  sehingga  tingkat  kesehatan  pembiayaan  sesuai  dengan  yang direncanakan dan sebagai masukan bagi manajemen.
6.  Melakukan  test  secara  periodik  terhadap  penerimaan  margin  dalam  bentuk Test Account Profitability Ratio APR dan perbandingan  antara penerimaan
dan biaya untuk mencapai performance yang lebih baik. 7.  Menyusun,  merevisi  dan  mereview  pedoman  kebijakan  manual  audit  yang
dilakukan secara periodik untuk pedoman kerja unit. 8.  Meningkatkan  motivasi  dan  produktivitas  personil  pengawasan  dengan
memeberikan  pengarahan  pembinaan  dan  pengawasan  guna  mencapai performance  yang  lebih  baik  dalam  hal  kualitas  dan  kuantitas  pemeriksaan
serta suasana kerja yang menyenangkan. Wewenangnya adalah:
1.  Merencanakan  rencana  kerja,  strategi  pelaksanan  dan  metode  evaluasi terhadap audit administrasi dan TSI, pembiayaan dan monitoring hasil audit.
2.  Menyusun  dan  menentukan  anggota  tim  pemeriksa  dan  jadwal  audit  yang akan dilakukan.
3.  Melakukan pemeriksaan langsung terhadap usaha maupun jaminan nasabah. 4.  Melakukan  audit  khusus  sebagai  tindak  lanjut  hasil  audit  umum  msupun
sebagai langkah awal audit. 5.  Menyetujui laporan hasil pemeriksaaan audit yang dilakukan oleh auditor dan
laporan hasil pemeriksaan persemester kepada Direksi. 6.  Menilai dan mengevaluasi Performance Appraisal PA staf di internal audit
group. 7.  Menyetujui laporan hasil audit yang dilakukan oleh para auditor.
Bank  Muamalat  juga  memiliki  Komite  Pemantau  Risiko  guna  membantu mengidentifikasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan tugas Dewan
Komisaris, antara lain : Adapun Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko adalah:
1.  Melakukan  evaluasi  tentang  kesesuaian  antara  kebijakan  manajemen  risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.
2.  Melakukan  pemantauan    evaluasi  pelaksanaan  tugas  Komite  Manajemen Risiko  dan  Satuan  Kerja  Manajemen  Risiko  guna  memberikan  rekomendasi
kepada Dewan Komisaris. Komite  Pemantau  Risiko  berwenang  untuk  mengakses  secara  penuh,  bebas,
dan  tidak  terbatas  terhadap  catatan,  karyawan,  dana,  serta  sumber  daya  perusahaan lainnya  yang  berkaitan  dengan  pelaksanaan  tugasnya,  dan  bekerjasama  dengan
Satuan  Kerja  Manajemen  Risiko,  serta  Komite  Pendukung  yang  membantu  Satuan Kerja Manajemen Risiko.
B. Kebijakan Manajemen Risiko Bank Muamalat