BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

justru karena mempelopori perubahan sosial dengan caranya sendiri. Ia bukan melakukan penyaringan informasi, melainkan menawarkan agenda perubahan yang dianggapnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dipimpinnya. 5 Meskipun hal itu tersentral pada seseorang, namun menurut penulis hal itu cukup relevan untuk dijadikan perbandingan mengingat otoritas kyai dalam sebuah pesantren hampir mutlak. Namun kebijakan seorang kyai juga tidak terlepas dari situsi dan kondisi internal yang melingkupi institusi yang dipimpinya, seperti aturan tertulis tanbih, struktur kepengurusan, rentang generasi keluarga, dan lain-lain. Maka dengan alasan itu penulis lebih tertarik untuk meneliti keseluruhan institusi pesantren. Selain kemungkinan permasalahan di atas, penelitian ini juga menjadi penting untuk melihat bentuk baru dari budaya politik masyarakat kampung Panyawungan yang dipengaruhi oleh budaya industrialisasi dan budaya tradisional. Pengaruh mana yang lebih dominan dan apakah bentuk baru tersebut membawa kemajuan atau kemunduran berdasarkan konsep masyarakat madani.

B. BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH

Mengingat luasnya dampak perubahan yang di bawa oleh industrialisasi, sesuai dengan judul penulis hanya membatasi penelitian ini pada budaya politik masyrakat Panyawungan yang didasarkan pada perubahan orientasi makna, nilai dan seperangkat kepercayaan politik masyarakat Panyawungan 6 . 5 Abdurahman Wahid, “Benarkah Kyai Membawa Perubahan Sosial ?,” dalam Hiroko Hirokoshi, Kyai dan Perubahan sosial, Jakarta: P3M, 1987, h. XVii 6 Mary Grisez Kweit, Konsep dan Metode Analisa Politik Penerjemah Ratnawati, Jakarta; Bina Aksara, 1986. Kajian budaya politik sama sekali berbeda dengan politik praktis. Dalam kajian budaya poltik ditelusuri bagaimana sebuah nilai dan orientasi terbentuk, operasi kekuasaan seperti apa yang berlangsung, dalam situasi apa pula ia berlangsung dengan proses hegemoni atau dominasi, atau bahkan koersi dalam proses produksi nilai tersebut, pengetahuan seperti apa yang menopang atau tidak menopangnya, dan seterusnya. 7 Sedangkan untuk perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sikap, keyakinan, nilai-nilai dan kepercayaan politik masyarakat kampung Panyawungan ? 2. Seperti apa budaya politik masyarakat yang dipengaruhi oleh pesantren tradisional dan industri modern; dilihat dari aspek doktrin isi atau materi dan dari aspek generik bentuk, peranan, dan ciri-ciri budaya politik, seperti militan, utopis, terbuka atau tertutup ?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

C.1. Tujuan 1. Untuk mengetahui perubahan pandangan politik yang ada di masyarakat kampung Panyawungan. 2. Untuk mengetahui eksistensi pengaruh pondok pesantren dalam perubahan masyarakat agraris ke masyarakat industri. 7 Amalinda Safirani, Dari Negara Ke Coca-Cola: Merintis Kajian Budaya dalam Ilmu Politik di Indonesia, Newsletter KUNCI No. 3, November 1999 3. Sebagai bakti anak daerah dalam mengenal fenomena daerahnya serta menyumbangkan data eksistensi pesantren di kampung Panyawungan kepada pengguna dan pihak terkait, dalam hal ini pemerintah, pihak industri, maupun masyarakat umum untuk menjadikan pesantren sebagai mitra dalam program pembangunan dan pembrdayaan yang memberikan kontribusi besar pada masyarakat. C.2. Kegunaan 1. Hasil penelitian ini bermanfaat dalam rangka menghimpun dan memperluas informasi tentang eksistensi dan dinamika pesantren yang tetap memberikan warna dalam ranah kehidupan. 2. Hasil penelitian ini juga bermanfaat terutama bagi kalangan pesantren dalam menyikapi diri lebih terbuka pada perubahan dan menyiapkan diri agar tetap menjadi simpul jaringan bagi kebutuhan dan pemberdayaan masyarakat. 3. Menjadi kajian pustaka bagi penelitian lainnya mengenai etos pesantren. 4. Mengembangkan penelitian bagi sarjana strata satu. Dan memberikan sumbangsi pada kajian pranata sosial, budaya politik dan komunikasi antar budaya.

D. METODE PENELITIAN