Dulu ketika ingin menaikan H. E. Djaenudin menjadi KADES, saya Dulu peran pesantren tidak hanya berada pada tata-taran simbo
kecamatan selama berhari-hari … dan kawan lain dari keluarga pesantren menjadi garda depan.
atau dukungan,l tapi juga aksi. Bahkan kami rela menginap di
B.1. Sejarah Kampung Panyawungan
Ada dua versi yang beredar di masyarakat tentang penamaan kampung Panyawungan. Versi pertama menyebutkan, penamaan “panyawungan” ini berasal
dari kata “panyambungan” yang artinya arena adu. Menurut masyarakat sekitar, dahulu kampung tersebut merupakan tegal arena sabung ayam dan adu domba.
Namun berkat penyebaran ilmu agama oleh KH. Kholil, segala bentuk kemaksiatan di kampung tersebut dapat diberantas. Oleh karena itu kemudian
masyarakat menamakan kampung tersebut dengan nama “panyawungan”. edua menyatakan, nama “panyawungan” di ambil dari kata
“panyaung” yang artinya tempat berteduh. Konon menurut masyarakat sekitar, dahulu
untuk bertedu
14
Hal ini juga menunjukan bahwa pesantren memiliki empat media yang dikemukakan Parson yaitu komitmen, kekuatan, pemanfaatan, dan pengaruh
dalam berinteraksi sehingga memberikan timbal-balik baik kedalam maupun keluar pesantren.
B. KONDISI GEORAFIS DAN DEMOGRAFI KAMPUNG
PANYAWUNGAN
Sedang versi k
pernah ada penyebar Islam sekelas wali yang membuat gubuk h di ujung barat kampung.
14
Wawancara pribadi dengan bapak Drs. Dudung, mantan sekretaris pesantren, Bandung, tanggal 01 Mei 2010 sudah melalui proses transkrip
Meskipun ada dua versi yang beredar, namun di masyarakat lebih populer dengan versi yang pertama. Selain dari kedekatan bunyi, hal itu juga diperkuat
oleh data yang menytakan, bahwa sebelum dinamakan “Panyawungan”, telah ada nama terdahulu yaitu “Tarik Kolot” kemudian menjadi “Lembur Panjang” sampai
15
Gambar 3 : Peta Desa Cileunyi Wetan akhirnya menjadi “Panyawungan” .
15
Wawancara bersama beberapa tokoh masyarakat di rumah ustadz Dede Abdul Kholik, Bandung , tanggal 03 Maret 2010
B.2. Gambaran Umum Wilayah dan Demografi Masyarakat
Kampung Panyawungan merupakan bagian administratif Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung – Propinsi Jawa Barat. Atau
berada pada titik
6° 57’0.92” LS dan 107° 44’ 8.51”BT. Ketinggian kampung Panyawungan berada pada 663 meter dpal.
Kampung Panyawungan terletak di bagian selatan desa dan masuk wilayah dusun satu bersama kampung Jajaway,
kampung Kara, kampung Bojong Malati, kampung Sindang Wargi, dan Perum Abdi Negara. Letaknya sekitar 2 km dari pintu tol Cileunyi yang merupakan jalur
penting dalam perhubungan karena menjadi persimpangan arah Jakarta, Bandung, Garut, dan Cirebon. Kampung Panyawungan memiliki luas wilayah ± 98 Ha, dan
terdiri dari 9 RT. Batas administratif di sebelah utara kampung Andir, di sebelah timur berbatasan dengan Perumahan Abdi Negara, di sebelah barat berbatasan
dengan kampung Galumpit, dan di sebelah selatan berbatasan dengan kampung Kara.
16
16
Wawancara pribadi dengan bapak Drs. Iin Zainal Abidin, Bandung ,18 April 2010
Gambar 4: Lokasi Kampung Panyawungan dengan tanda merah Dari
Jumlah penduduk kampung Panyawungan sebanyak 1820 jiwa yang terdiri dari 521 KK. Sedangkan jumlah Keluarga Miskin Gakin 200 KK dengan
persentase 38,38 dari jumlah keluarga yang ada. Google Maps
17
Pembukaan jalur tol Cileunyi memudahkan akses perhubungan lintas kabupaten dan propinsi. Pembukaan jalur ini pula yang mengawali pembangunan
industri di daerah panyawungan. Daerahnya yang landai dan ketersedian tanah pesawahan yang mudah untuk dirubah menjadi kapling, menjadikan kampung ini
pilihan tepat untuk mendirikan bangunan besar semacam industri. Seperti dapat kita lihat pada gambar, kampung Panyawungan ditunjukan
oleh angka tiga. Dalam gambar di atas, kampung Panyawungan menjadi sentral relokasi industri besar. Pembangunan industri di kampung tersebut hampir
memakan seluruh areal pesawahan dan bahkan ada industri ─sedang dalam
proses ─ didirikan di tengah padat penduduk. Kini tercatat ada 13 industri yang
berdiri di atas tanah kampung tersebut. 1.
PT. Catur Kartika Jaya, be 2.
PUSLITBANG Pemukiman, institusi pemerintah yang bergerak dalam konstruksi.
Secara ekologis kampung Panyawungan merupakan daerah pesawahan yang landai. Gunung Manglayang di sebelah utara kampung menjadi sumber
pengairan pesawahan dan kolam di kampung tersebut.
rgerak di bidang textile;
17
Buku Cacah Jiwa Kampung Panyawungan 2008-2009
3.
6.
9. PT. Ikafood, bergerak di bidang konsumsi pangan;
10.
ebut tentu saja berdam
an Di Kampung Panyawungan No
Nama Pemilik Lokasi RT
Jumlah Pintu PT. Shinko Toyobo Gistex, bergerak di bidang textile;
4. PT. Agro, bergerak di bidang agronomi;
5. PT. Gistex, bergerak di bidang textile;
PT. Derma International, bergerak di bidang textile; 7.
PT. Dutalfa, bergerak di bidang pengolahan plastik; 8.
PT. Polyfilatex, bergerak di bidang textile;
PT. Sayap Mas Utama, gudang produk Wings; 11.
CV. Sariwangi, bergerak di bidang pangan; 12.
Unilever, gudang distribusi; dan 13.
PT. GAS, bergerak di bidang agronomi tahap pembangunan. Dengan banyaknya pembangunan industri di kampung ters
pak pada tingkat urbanisasi. Tingkat urbanisasi di wilayah kampung Panyawungan juga dipengruhi oleh jaraknya yang dekat ± 4 km dengan kota
pendidikan Jatinangor Kabupaten Sumedang yang telah bermetamorfosis menjadi kota modern dengan segala infrastruktur publik yang memadai.
Tabel.1 Daftar Nama Pemilik Kontrak
1 Ny. Eneng 01 5
Pintu 2
Bapak Iin 01
7 Pintu 3
Bapak Aton 01
25 Pintu 4
Bapak Ending 01
15 Pintu 5
Ibu Dedeh 01
3 Pintu 6
Bapak Herman 02
5 Pintu 7
Hj. Onah 02
3 Pintu 8
Hj. Sobroh 02
20 Pintu 9 Hj.
Edod 02 3
Pintu 10 Bapak
Didin 03 5
Pintu 11
6 Pintu Bapak Ending
03
12 Bapak Nasihin 04
3 Pintu 13 Bapak
Ubed 04 6
Pintu 14 H. Dadan
04 5 Pintu
15 Ibu Nyai 04
5 Pintu 16 Bapak Useng
05 4 Pintu
17 Bapak Ayi 05
3 Pintu 18 Bapak Saprudin
06 5 Pintu
19 Bapak Sobur 07
4 Pintu 20 H. Aceng
07 7 Pintu
21 H. Oping 08
20 Pintu 22 Bapak Darmin
08 9 Pintu
Secara infrastruktur kampung Panyawungan dapat disejajarkan dengan ng ada di
kampu Poliklinik : 1 Buah
Posyandu : 1 Buah TK : 1 Buah
SD : 1 Buah SLTP : 1 Buah
Futsal : 1 Buah Warnet : 3 Buah
Wisma : 1 Buah Yayasan : 3 Buah
LBH : 1 Buah
B.3. Kehidupan Ekonomi dan Pendidikan Penduduk
es ampung Panyawungan banyak berdiri industri, namun
ternyata tidak lebih dari 10 saja penduduk yang bekerja sebagai buruh industri. Mayoritas penduduk bekerja sebagai pedangang 30, petani 30, buruh kasar
20, PNS 5 dan sebagaian kecil berprofesi sebagai tukang ojek, penjahit, dan professional. Ironis lagi, kampung Panyawungan m
punyai angkapengangguran yang tinggi yaitu 131 orang di hitung dari jumlah penduduk usia produktif.
18
kampung atau perumahan yang telah maju. Infrastruktur publik ya ng ini antara lain:
M kipun di k
em
u a Kampung Panyawungan 2008-2
18
B ku Cacah Jiw 009
Keh i penduduk kampung Panyawungan bisa dikategorikan
sebagai penduduk dengan kemampuan ekonomi lemah. Selain keluarga
miskin di sebutkan di atas, hal ini diperkuat oleh data Prilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS yang mengacu pada kemampuan konsumsi penduduk, Banyak
penduduk yang tidak sanggup memenuhi konsumsi sayur dan buah. Namun begitu,
ulasi harta kekayaan yang dimiliki. uduk setempat yang
abrik, selain disebabkan oleh tingginya tingkat urbanisasi,
eh rendahnya tingkat pendidikan penduduk sehingga tidak me
untuk masuk indu
, hal menggembiraka eningkatnya
pendidikan penduduk. Jika pada data cacah ji oleh lulusan
SD .
Tipologi Pendidikan Pendidik idupan ekonom
jumlah
menurut pengamatan penulis sebagian kecil penduduk mempunyai kekayaan di atas rata-rata di lihat dari kemampuan membangun rumah yang
tergolong megah dan akum Terbatasnya pend
menjadi buruh p juga disebakan ol
mpunyai kualifikasi stri. Meski demikian
n adalah semakin m wa 2004 didominasi
, pada cacah jiwa tahun 2008 sudah didominasi oleh SLTP Tabel. 2
Jenjang Pendidikan Jumlah Orang
1. SD
2. SLTP
3. SLTA
4. D3
26,1 50,5
17,7 1,6
5. S1
3,8
Kondisi kesenjangan antara penduduk lokal dan pendatang seringkali menjad
duk asli, pendatang, dan i pemicu hubungan disharmonis antara pendu
pelaku industri. Fakta tentang hal tersebut, misalnya demontrasi terhadap PT. Shinko Toyobo Gistex 1997 yang dilatarbelakangi oleh kecemburuan
masyarakat sekitar terhadap pendatang yang lebih banyak mendominasi lapangan pekerjaan, kesurupan masal yang terjadi di PT. Derma Internasional dan PT.
Gistek 2003 bisa jadi merupakan bentuk provokasi masyarakat yang mempunyai stigma negatif terhadap industri, terakhir konflik antara penduduk kampung
Panyawungan dan penduduk Bum
19
Suasana perkampungan atau komu slim lebih terasa kental di waktu
menjelang senja. entara
perempuan dengan rok nya. Setelah adzan maghrib pengajian kecil
langgar di Jawa uda dan mu
a talaran dari salah satu kitab Nahwu nyaring terdengar dari puluhan santri
jid Jami’ yang terletak di kompleks pesantren.
Meskipun di kam yawungan terdapat Pondok Pesantren, namun
pengajian langgar terdapat di setiap Rukun Tetangga RT. Selain mengajar anak- anak d
i Cipacing Permai 2006 dilatarbelakangi oleh perebutan lahan industri.
B.4. Kehidupan Keagamaan Penduduk
Setelah sekitar dua kilometer dari gerbang tol Cileunyi menyusuri industri- industri yang berjejer di kiri-kanan jalan menuju kampung Panyawungan, barulah
kita dapat melihat perkampungan besar dengan penduduk yang sangat padat. nitas mu
Tua-muda; laki-laki dengan sarung dan kopiah, sem dan jilbab
dipenuhi dengan m di. Suar
di mas
pung Pan
an remaja, sebagian langgar juga menyelenggarakan pengajian rutin
19
Wawancara pribadi dengan bapak Drs. Iin Zainal Abidin, Bandung, 18 April 2010
mingguan buat para orang tua seperti “seninan” di langgar ustadz. Aceng dan “kemisan” di langgar ustadz Uki.
langgar dan kyai pondok diagram 2 dan 3. Ini tentu sebuah hal yang menguntungkan dalam membina umat.
Uniknya lagi di kampung ini terdapat kekerabatan yang kuat antara kyai
Tabel. 3 Daftar Langgar
Langgar Pimpinan RT
Pengajian Rutin 1.
KH. Uun Fanhur 2.
Ustadz. Aceng 3.
Ustadz. Apep 4.
Ustadz. Ma’mun 5.
Ustadz. Aseng 6.
Ustadz. Uki 7.
Ustadz. Adin 8.
Ustadz. Dede 9.
01 02
04 05
06 07
07 08
“Seninan” khusus ibu-ibu “Juamatan” pengajian umum
“kemisan” Karang Taruna ─
“kemisan” khusus bapak-bapak ─
─ ─
KH. Ukho 10.
Ustadz. Endang 09
─
Meskipun arus industrialisasi dan pembangunan sektor modern membayangi perjalanan kampung ini, namun bagi masyarakat kampung
Panyawungan agama tidak saja merupakan ranah personal sesorang, masyarakat juga mengangkat kegamaaan ke dalam ranah publik. Adanya kepanitian seperti
Panitia Hari Besar Islam PHBI adalah salah satu contohnya, bahkan beberapa
tahun silam pernah terjadi pengusiran warga non-muslim yang tinggal di kampung ini.
BAB IV PERUBAHAN BUDAYA POLITIK PADA MASYARAKAT KAMPUNG