1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran yang terjadi terpaku hanya berada di dalam kelas, yaitu proses pembelajaran yang
hanya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya itu untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
1
Akibatnya, ketika anak didik telah lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Terlepas dari kenyataan, masalah-
masalah tersebut merupakan sebuah tuntutan bagaimana cara kita untuk mencerdaskan bangsa.
Dalam proses pembelajaran, setiap satuan pendidikan formal dan non- formal wajib menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan siswa.
Perpustakaan sebagai salah satu sarana pembelajaran dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, sekaligus menjadi tempat yang
menyenangkan dan mengasyikkan walaupun hasilnya tidak dapat diusahakan dengan segera. Mengelola dan mengembangkan perpustakaan sama halnya
1
http:duniaperpustakaan.compengembanganmanajemen
2
dengan “Human Investment” dan memperkuat modal sosial. Selain itu, perpustakaan merupakan salah satu di antara sarana sumber belajar yang efektif
untuk menambah pengetahuan melalui beraneka bacaan.
2
Berbeda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari secara klasikal di sekolah,
perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang secara individual dapat digumuli oleh peminatnya masing-masing. Tersedianya beraneka bahan pustaka
memungkinkan setiap orang memilih apa yang sesuai dengan minat dan kepentingannya, dan jika warga negara itu masing-masing menambah
pengetahuannya melalui pustaka pilihannya, maka akhirnya merata pula peningkatan taraf kecerdasan masyarakat itu. Jika kita sepakati bahwa perbaikan
mutu perikehidupan suatu masyarakat ditentukan oleh meningkatnya taraf kecerdasan warganya, maka kehadiran perpustakaan dalam suatu lingkungan
kemasyarakatan niscaya turut berpengaruh terhadap teratasinya kondisi ketertinggalan masyarakat yang bersangkutan.
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah. Sebagai
salah satu sarana pendidikan, perpustakaan sekolah berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar dan mengajar antara siswa dan guru dalam memacu tercapainya
tujuan pendidikan di sekolah, seperti yang disebutkan dalam bab XII pasal 45 ayat 1 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, dikatakan bahwa
setiap satuan pendidikan formal dan non-formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
2
http:www.forum-perpustakaan-sekolah.com
3
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
3
Adanya perpustakaan sekolah akan memperluas wawasan dan cakrawala berpikir siswa dan guru sehingga mereka dapat berinteraksi dan terlibat langsung
baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar dan mengajar.
4
Dengan adanya perpustakaan di sekolah, diharapkan para siswa dapat mengasah otak, memperluas dan memperdalam pengetahuan, dapat melahirkan
kreatifitas, serta dapat membantu kegiatan baik kegiatan kurikuler ataupun kegiatan ekstra kurikuler.
5
Dengan demikian, keberadaan perpustakaan sekolah akan memberikan kesadaran para siswa dan guru bahwa dunia mereka tidak hanya terbatas pada ke
empat dinding ruang kelasnya saja, pengetahuan dan pengalaman mereka akan bertambah luas sebab tidak hanya dibatasi oleh materi-materi yang terkandung
dalam buku-buku teks yag diwajibkan oleh guru atau pihak sekolah. Dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan agar para siswa dan guru
yang ada dilingkungan sekolah dapat menambah wawasan dengan membaca informasi yang ada di perpustakaan. Seperti yang dikatakan oleh C. Larasati
Milburga bahwa perpustakaan sekolah bertujuan untuk mempertinggi daya serap
3
Undang-undang R.I. Nomor: 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2003, cet. ke-1, h. 31.
4
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Grasindo, 2001, h. 23.
5
C. Larasati Milburga, Membina Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Kanisius, 1996, h. 16.
4
dan kemampuan siswa dalam proses pendidikan serta membantu memperluas cakrawala pengetahuan guru, siswa dalam lingkungan sekolah.
6
Perpustakaan sekolah akan bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut
tidak hanya berupa tingginya prestasi belajar siswa di sekolah saja, tetapi lebih jauh lagi, yaitu siswa mampu mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan
dan juga mendidik siswa untuk terbiasa belajar secara mandiri, terlatih ke arah tanggung jawab dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu, agar koleksi perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan
secara efektif oleh pemakainya, maka perpustakaan sekolah harus dikelola secara baik dan efisien. Menurut Srima Sugiarti bahwa perpustakaan sekolah yang ideal
adalah perpustakaan yang direncanakan dan dikelola dengan baik serta mendapat tanggapan positif dari pemakainya, baik itu siswa, guru maupun karyawan.
7
Tetapi yang menjadi persoalan ini adalah apakah perpustakaan sekolah yang ada sekarang ini telah dikelola secara baik?, karena banyak sekolah yang mendirikan
perpustakaan, namun keberadaan perpustakaan tersebut hanya sebagai pelengkap dan tidak dikelola dengan baik sesuai dengan tata administrasi pengelolaan
perpustakaan. Bahkan tidak semua tenaga memiliki keterampilan dasar mengelola perpustakaan.
6
Ibid, h. 57.
7
Srima Sugiarti, Perpustakaan Sekolah dan Problematikanya, Buletin IPI-DIY, vol.5, No. 1-2, 1992, h. 13.
5
Merupakan hal yang wajar, jika perpustakaan sekolah menjadi sebuah unit yang menyediakan sumber belajar bagi siswa dan guru yang bukan hanya berupa
koleksi cetak, seperti video, slideo, slide film dan lainnya serta pelayanan- pelayanan yang menyenangkan dan berfungsi sebagai penunjang dalam usaha
meningkatkan kegiatan pembelajaran siswa. Perpustakaan sekolah disamping bertujuan menumbuhkan kecintaan dan
kesadaran serta menanamkan kebiasaan untuk membaca pada siswa juga berfungsi sebagai pusat sumber belajar dan pusat ilmu pengetahuan. Fungsi ini
bisa terlaksana apabila perpustakaan dapat menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan mampu mengembangkan pengetahuan serta minat
baca siswa. Memberikan bimbingan bagaimana menggunakan dan memelihara koleksi dengan efektif juga mampu menyediakan ruang baca yang layak sebagai
tempat belajar baik secara individu maupun kelompok. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah
alat bantu yang penting. Perpustakaan sekolah merupakan pusat integrasi segala kegiatan pendidikan dan sumber segala informasi yang fungsinya menunjang
pelaksanaan program kurikulum di sekolah. Untuk dapat merealisasikan fungsi- fungsi tersebut, maka kiranya pengelolaan perpustakaan perlu mendapat
perhatian. Karena keteraturan dan baiknya pengelolaan suatu perpustakaan akan berpengaruh pada maksimal dan tidaknya perpustakaan itu dimanfaatkan oleh
siswa maupun guru. Pengelolaan perpustakaan sekolah yang baik juga akan terlihat degan adanya kerjasama antara seluruh pelaku pendidikan yaitu kepala
sekolah, guru, siswa, karyawan, dan orang tua murid. Dampaknya dapat terlihat
6
dengan seringnya para siswa maupun guru dalam mengunjungi perpustakaan atau mungkin dampak-dampak lainnya yang nantinya turut membantu perkembangan
pendidikan dan pengajarana di sekolah. Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan
membahas lebih dalam tentang perpustakaan yang merupakan sarana dalam pembelajaran siswa. Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi yang akan
penulis ajukan ini, penulis mengambil judul: “PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DALAM MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH Studi Kasus di SMA Negeri I Babelan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah