Saat Pembuatan Faktur Pajak 4 PMK No.38PMK.032010 Syarat Pajak Masukan Dapat Dikreditkan Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan

27 2 Jenis dan kuantum Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang diserahkan. 3 Jumlah harga jual atau penggantian yang sudah termasuk pajak pertambahan nilai atau besarnya PPN dicantumkan secara terpisah. 4 Tanggal pembuatan Faktur Pajak Sederhana. c. Dokumen-dokumen tertentu yang diterpakan sebagai faktur pajak satandar oleh dirjen pajak. Dokumen-dokumen tertentu yang diperlukan sebagai Faktur Pajak Standar paling sedikit harus memuat: Identitas yang berwenang menerbitkan dokumen. 1 Nama dan alamat penerima dokumen 2 Nomor Pokok Wajib Pajak dalam hal penerima dokumen adalah wajib pajak dalam negri. 3 Jumlah satuan barang apabila ada. 4 Dasar Pengenaan Pajak 5 Jumlah pajak yang terutang.

4. Saat Pembuatan Faktur Pajak 4 PMK No.38PMK.032010

Persyaratan dalam pembuatan faktur pajak dijelaskan sebagai berikut: a. Selambat- lambatnya akhir bulan berikutnya jika penyerahan mendahului pembeyaran, kecuali sebelum akhir bulan tersebut telah diterima pembayaran. 28 b. Pada saat penerimaan pembayaran, dalam hal pembayaran dilakukan mendahului penyerahan. c. Pada saat penerimaan pembayaran termin dalm hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan. d. Pada saat penagihan, untuk penyerahan BKP dan JKP kepada Bendaharawan Pemerintah sebagai pemungut PPN. e. Pada saat penyerahan BKP danatau JKP.

5. Syarat Pajak Masukan Dapat Dikreditkan

Persyaratan untuk pajak masukan yang dapat dikreditkan adalah sebgaia berikut: a. Pengusaha yang melakukan pengkreditan telah berstatus PKP telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. b. Adanya bukti Pajak Masukan dalam bentuk Faktur Pajak Standar Khusus yang sah, benar dan lengkap. c. Dilakukan dalam masa pajak yang sama, namu masih memeungkinkan pada masa pajak berikutnya, sepanjang tidak melampaui bulan ketiga setelah berakhirnya tahun buku dan belum dibebankan sebagai biaya serta belum dilakukan pemeriksaaan. d. Pajak masukan yang dikreditkan berhubungan langsung dengan kegiatan usaha yaitu pengeluaran untuk kegiatan produksi, distribusi, pemasaran dan manajemen dengan syarat ada kaitannya dengan penyerahan yang terutang PPN dan sifatnya 29 tidak untuk tujuan konsumtif direksi, dewan komisaris, karyawan dan pemegang saham.

6. Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan

Pajak masukan yang tidak dapat dikreditkan adalah sebgai berikut: a. Yang dibayar untuk perolehan BKP JKP atau untuk pemanfaatan BKP JKP dari luar daerahn pabean, sebelum pengusaha dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. b. Yang dibayar untuk perolehan BKP JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha. c. Yang dibayar untuk perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor jenis sedan dan station wagen, kecuali bila barang tersebut adalah untuk persediaan barang dagangan atau untuk digunakan langsung sesuai dengan bidang usahanya, misalnya usaha persewaan kendaraan bermotor. d. Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pebean sebelum pengusah dikukuhkan sebagai PKP. e. Perolehan BKP atau JKP yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 5 atau ayat 9 UU PPN atau tidak mencantumkan nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli BKP atau penerima JKP. 30 f. Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 6 UU PPN. g. Perolehan BKP atau JKP yang pajak masukannya ditagih dengan penerbitan ketetapan pajak. h. Perolehan BKP atau JKP yang Pajak Masukannya tidak dilaporkan dalam Surat Pemberitahuaan Masa PPN, yang ditemukan pada waktu dilakukan pemerikasaan. i. Perolehan BKP selain barang modal atau JKP sebelum PKP berproduksi sebagaiman dimaksud pada Pasal 9 ayat 2A UU PPN. Perolehan Barang Kena Pajak dan.atau perolehan Jasa Kena Pajak yang atas penyerahannya disebabkan dari pengenaan PPN.

D. Teori Pajak Pertambahan Nilai PPN

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Baru Atas Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.03/2002 Pada KPP Pratama Medan Belawan

1 55 84

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Badan Di KPP Pratama Bandung Cicadas)

3 75 107

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN PENGETAHUAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA MEDAN KOTA).

0 2 19

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DAN PEMERIKSAAN PAJAK DENGAN PENINGKATAN Hubungan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dan Pemeriksaan Pajak Dengan Peningkatan Penerimaan Pajak Pada KPP Pratama Pati.

0 1 14

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Boyolali).

0 5 17

ANALISIS PENERAPAN E-NOFA (ELECTRONIC NOMOR FAKTUR) TERHADAP JUMLAH PELAPORAN WAJIB PAJAK BADAN DI KPP BEKASI SELATAN

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Penerapan E-Nofa (Electronic Nomor Faktur) Terhadap Jumlah Pelaporan Wajib Pajak Badan di KPP Bekasi Selatan - Ubharajaya Repository

0 0 7